13. Jam Kuasa

322 35 32
                                    

"Dah tak ada."

Suara gesekan antara kursi dan lantai langsung terdengar begitu Boboiboy menyelesaikan kalimatnya, membuat Boboiboy, Yaya dan Gopal terkejut dan secara spontan menoleh ke arah sumber suara yang ternyata berasal dari Fang.

Fang langsung berdiri secara kasar dari kursinya. Dengan tatapan dingin yang lurus memandang ke depan, Fang berucap, "Aku nak pergi kejap."

"Eh, pergi mana?" tanya Boboiboy.

Namun bukannya menjawab, Fang malah pergi begitu saja dari mejanya tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi.

Ketiga sahabat Fang saling memandang. Mereka memahami keadaan Fang sekarang. Pasti pemuda itu masih belum bisa menerima kenyataan ini. Dilihat dari reaksinya tadi, menunjukkan memang benar adanya Fang tidak setuju untuk move on.

Beralih pada Fang. Dia sudah sampai di tempat tujuan, yang mana tempat tujuan itu adalah wastafel kantin.

Ya, ada beberapa wastafel yang terpasang di tembok kantin agar penghuni kantin tidak perlu repot-repot ke kamar mandi hanya untuk mencuci tangan.

Fang membuka kran wastafel, lalu membasuh dan mengusap-usap tangannya secara kasar. Tatapannya begitu dingin mengarah pada tangannya.

"Dia dah tak ada."

Ucapan itu, ucapan yang barusan Boboiboy lontarkan terus terngiang-ngiang di otak Fang seolah kalimat itu enggan menghilang dari pikirannya.

Semakin Fang mengingat kalimat itu, semakin kasar pula ia mencuci tangannya hingga menyebabkan air kran tersebut memercik ke mana-mana. Namun Fang tidak peduli itu, karena sekarang dia sedang melampiaskan segalanya dengan mencuci tangannya. Yah, walau tak yakin itu akan berhasil, tapi setidaknya Fang mendapatkan medium untuk melampiaskan emosinya.

"Haiyaa, habis basah baju aku!" pekik seseorang membuat Fang langsung tersadar dan segera mematikan kran.

Fang menoleh ke arah sekitar guna mencari orang yang memekik tadi. Matanya pun berhasil menangkap seorang gadis sedang menunduk sambil mengusap-usap bagian bajunya yang basah karena terkena percikan air dari Fang.

"Eh, sorry," ujar Fang.

"Ish!" Gadis itu mendongak berniat melihat si pelaku. Dan betapa terkejutnya ia ketika mengetahui siapa pelakunya, bahkan si pelaku pun ikut terkejut melihat siapa korbannya. Keduanya membelalak.

"Kau!" seru mereka berdua.

Si korban yang memiliki ciri penampilan berkacamata bulat, memakai bando serta rambut diikat gaya twintail, membuat si pelaku, Fang terkejut bukan main. Ya, dia adalah Ying, ralat, maksudnya orang yang mirip dengan Ying. Orang yang ia dan sahabatnya temui tadi.

"Ih, kau lagi?!" pekik 'Ying' dengan kesal.

"Tengok! Apa yang dah kau buat?!" tunjuk Ying pada bagian bajunya yang basah.

"Kau ni tak habis-habis cari pasal dengan aku!"

"So--sorry, Ying," ucap Fang tanpa sadar menyebut nama Ying, membuat 'Ying' berhenti melakukan aktivitasnya dan menoleh ke arah pemuda landak itu.

'Ying' menajamkan tatapannya dengan menyipitkan mata, memberi kesan tidak suka. "Apa tadi kau cakap?"

Fang terdiam sejenak. Mengerjap beberapa kali guna memproses kejadian barusan. Ia baru sadar bahwa tadi dirinya menyebutkan nama yang bukan nama gadis itu.

"Kalau kau tak boleh cuci tangan dengan betul, janganlah cuci tangan!" maki 'Ying' langsung beralih dari Fang dan mengambil sebuah benda miliknya yang ia letakkan di atas wastafel tadi.

Fang tidak menjawab karena perhatiannya sekarang terfokus pada benda milik 'Ying'. Benda kuning bercampur biru cerah yang terlihat seperti jam tangan. Jam tangan yang terlihat sangat familiar di ingatannya.

'Ying' memakaikan benda tadi ke pergelangan tangan kanannya. Fang terus saja memperhatikan benda itu hingga akhirnya secara tiba-tiba Fang menyambar pergelangan 'Ying'.

"Eh, apa yang kau buat ni?!" seru 'Ying' terkejut.

Fang menajamkan tatapannya pada jam tangan 'Ying', lalu beralih menatap gadis itu. "Ini kan ... jam kuasa Ying!"

'Ying' tersentak. "Apa maksud kau? Ini aku punyalah!" 'Ying' menarik kembali tangannya dari genggaman Fang secara kasar.

"Ying punya!"
"Ini jam kuasa dia!"
"Kenapa ada pada kau, kalau kau bukan Ying?!"

"Kuasa apa yang kau maksud?"
"Aku tak fahamlah!"

"Jangan cuba-cuba kau nak tipu aku."

"Iish, apa kau merepek ni?!"
"Aku tak tipu kau, la!"
"Ini memang jam aku!"

"Tipu!" bentak Fang membuat lawan bicaranya tersentak. "Kau tau tak? Itu jam tangan kuasa. Jam tangan yang mengandungi kuasa manipulasi masa. Orang yang punya kuasa itu ialah Ying, Pemilik jam tangan tu!"
"Jam tu Ochobot yang bagi!"

'Ying' memegangi kepalanya dengan kedua tangannya, geram dan frustrasi terhadap sikap keras kepala orang yang ada di hadapannya sekarang. "Jam kuasa, manipulasi masa, Ying, Ochobot! Aku tak faham dengan diorang. Aku tak kenal dengan diorang. Mesti berapa kali aku cakap kat kau, ha?!"
"Kau tak bosan ke terus cari pasal ngan aku?!"

Wajah 'Ying' yang putih memerah karena menahan kesal. Namun, itu tak berlaku lama begitu ekspresinya berubah menjadi kebingungan ketika dirinya melihat Fang terus menatapnya dengan intens.

"Kenapa?" tanya Fang dengan tatapan yang terfokus pada 'Ying'.

'Ying' hanya diam sambil memandang Fang dengan raut wajah kebingungan.

"Kenapa?" tanya Fang masih dengan tatapan yang terfokus pada 'Ying'.

"A--apa?" 'Ying' yang tiba-tiba ditatap seperti itu oleh Fang, mendadak jadi gugup dan 'sedikit' waswas.

"Kenapa kau buat macam ni, Ying?" Masih dengan tatapan yang terkunci pada 'Ying', Fang melangkahkan kakinya ke arah gadis China itu, mencoba mendekatinya. Sedangkan orang yang sedang didekati, perlahan melangkah mundur menciptakan jarak di antara mereka berdua.

"A--apa? Apa yang dah aku buat?" Masih dengan perasaan gugup, 'Ying' mencoba mundur dari Fang yang terus berusaha untuk mendekatinya.

"Kenapa, Ying?"

"J--jangan mendekat!"

~TBC~

Halo, hai, prend! Dah lama kita tak jumpa. Dah satu bulan, hihi. Sama halnya dengan cerita ni, tak update-update dalam satu bulan kemarin. 😂😅

Oh, iya. Mengenai cerita ini, menurut author alurnya kurang greget, konfliknya kurang 'wah'. Jadi, pas baca cerita ni tuh, kek ada perasaan bosen dan males. Kek yang ga ada menarik-menariknya gitu. Menurut kalian, gimana?

Dan satu lagi, gimana menurut kalian alur cerita chapter sekarang? Ngebosenin, kah? Atau ada kesan lain? 😅
Sorry banget, sekarang aku cuma update 900 > 800 kata, dikarenakan author ngebet pengen update, tapi ga sempet-sempet. :<

Eh, iya. Ini ada sedikit meme untuk kalian. Hitung-hitung menghibur pembaca, karena sudah lama menggantung kalian. 😆😂

Semoga terhibur

Semoga terhibur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang