14. Insiden

287 27 12
                                    

"J ... jangan mendekat!"

Teriakan 'Ying' sukses membuat sebagian orang di kantin beralih padanya dan Fang, tak terkecuali Boboiboy dan teman-temannya.

"Apa yang tengah jadi?" tanya Boboiboy.

"Fang? Apa yang dia buat pada Ying?" tanya Gopal. Dengan pandangan yang terkunci pada Fang dan 'Ying', perlahan Boboiboy dan teman-temannya berdiri.

"Kenapa, Ying?"
"Kenapa kau tak ingat kami?" tanya Fang masih berusaha mendekati 'Ying'. Sedangkan 'Ying' masih melangkah mundur dengan pandangan yang tertuju pada Fang.

"Kau kawan kami, Ying."
"Kau masih tak ingat ke?"

"Tak! Aku tak ingat siapa kau!" seru 'Ying' dengan nada ketakutan.

"Ish, apa yang budak tu buat?!" kesal Boboiboy hendak lari menghentikan Fang.

"Ying, janganlah macam ni."
"Kembalilah pada kami."
"Ying, kau keka--"

'Ying' dan semuanya membelalak, bahkan Boboiboy sampai membeku di tengah jalan kala melihat Fang tersandung kakinya sendiri dan tumbang ke depan, lebih tepatnya ke arah 'Ying'.

Karena masih syok, 'Ying' tidak sempat mengelak dan pada akhirnya tubuh Fang menubruknya. Tidak, tubuh Fang tidak benar-benar menubruk 'Ying'. Karena Fang menumpukan kedua telapak tangannya pada tembok di belakang 'Ying', sehingga ia bisa menahan tubuhnya. Dan posisi Fang saat ini bisa dikatakan sedang 'mengunci' 'Ying'.

Pipi 'Ying' seketika memerah ketika ia berada sedekat itu dengan wajah Fang. Ya, jarak antara wajahnya dan wajah pemuda berambut landak itu hanya beberapa sentimeter, sehingga membuatnya membeku. Bahkan Fang pun tak kalah membeku dan pandangannya terus terfokus pada mata 'Ying'. Begitupun mata gadis itu, terus terfokus pada mata Fang.

Beberapa detik berlalu, segeralah 'Ying' memutuskan kontak mata mereka sehingga membuat Fang tersadar. Dengan cepat, 'Ying' mendorong dada Fang membuat pemuda itu jatuh terduduk dan meringis kesakitan.

"Yaaaakkk, apa yang kau buat, ha?!" marah 'Ying' pada Fang.

"Eh, aku tak sengaja, lah!" bantah Fang.

"Pffft, ahahahaha!" tawa semuanya. Fang dan 'Ying' melihat ke segala arah. Terlihat seisi kantin menertawakan keduanya.

"Aaa, semestinya aku yang ada kat sana, bukan perempuan tu!" rengek fan-girl Fang.

"Oh, romantiknya," ledek seseorang sambil diiringi nada manja.

'Ying' pun merasa malu. Menatap tajam pada Fang, ia langsung berlari dari kantin sambil menutupi wajahnya.

"Hei, Bro! Apa yang dah kawan kaubuat tu?" ucap seseorang pada Boboiboy sok akrab dan langsung merangkulnya. Padahal Boboiboy sendiri tidak mengenal siapa orang itu.

Dengan ilfil, Boboiboy menjauhkan orang itu darinya, dan segeralah dia berlari ke arah Fang.

"Bangun!" Dengan dingin dan membuang muka, Boboiboy mengulurkan tangannya ke arah Fang.

Yaya dan Gopal yang masih berada di tempat mereka segera berlari menuju Fang dan Boboiboy.

Bukannya menerima uluran Boboiboy, justru Fang menepis tangan Boboiboy dengan kasar, lalu berdiri, membuat pemuda elemental itu menoleh ke arah pemuda bayang. Fang hendak melangkahkan kakinya, namun segera dicegat oleh Boboiboy. "Nak pergi mana?!" ketus Boboiboy menahan tangan Fang.

"Bukan urusan kau!" sinis Fang tak kalah dingin.

"Kau ...!" geram Boboiboy.
"Ikut aku!" tekannya langsung menarik tangan Fang dan membawanya keluar dari kantin, diikuti oleh Yaya dan Gopal dengan perasaan khawatir mereka.

Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang