• 003 •

10K 1.2K 105
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di mansion mewah itu tampak kacau pagi ini. Baik pelayan perempuan, penjaga laki-laki, supir, satpam hingga tukang jaga kebun kesana-kemari mencari Joohwan yang sejak tadi pagi menghilang entah kemana. Hal seperti ini sudah biasa terjadi, hanya saja kali ini mereka kesulitan menemukan anak itu karena dia tidak ada di tempat-tempat yang biasa dia jadikan tempat persembunyiannya. Di rumah pohon pun tidak ada.

Masalahnya sebentar lagi majikan mereka, si Tuan Besar, akan segera keluar dari kamarnya. Sengaja Jeno tidak diberitahu karena kalau dia tahu, dia pasti akan murka. Sudah hampir jamnya untuk berangkat ke sekolah tapi Joohwan masih berkeliaran kesana-kemari. Biasanya juga meski sudah lari dari kejaran para pelayan dan bersembunyi beberapa saat lamanya di tempat persembunyiannya, Joohwan akan keluar dengan sendirinya sebelum Papanya keluar dari kamarnya. Lalu duduk di meja makan seolah-olah tidak ada yang terjadi, tapi kali ini tidak.

"Gawat! Kata pelayan Park, Tuan besar sudah selesai bersiap. Tinggal memakai sepatunya dan dia akan segera keluar. Bagaimana ini?? Tuan muda belum ketemu juga sampai saat ini."

"Tetap cari dia... kita bisa kena semprot Tuan besar kalau dia belum ada di meja makan sekarang."

"Tuan mudaaa!!"

"Tuan muda!!"

Meski sudah berkeliling dan namanya dipanggil-panggil, Joohwan tetap tidak ditemukan juga. Sudah pasrah akhirnya mereka semua, para pelayan dan penjaga yang ada di rumah tersebut berdiri berjejer, melaporkan hal ini pada  Jeno sekaligus bersiap menerima amukannya.

"Jadi maksud kalian Joohwan belum kalian temukan sampai detik ini? Jumlah kalian sebanyak ini tapi tidak ada satupun dari kalian yang berhasil menemukannya?"

"M-maaf, Tuan... tapi kami sudah mencari ke semua sudut ruangan hingga ke tempat-tempat yang biasanya Tuan muda gunakan untuk bersembunyi tapi tetap saja Tuan muda tidak bisa kami temukan. CCTV pun tidak menangkapnya. Kami bingung Tuan, harus mencari Tuan muda kemana lagi."

Pria itu pun memutar otaknya berpikir kemana putera tunggalnya itu kira-kira berada sekarang. Tidak mungkin dia keluar dari kawasan rumah karena tiap jalan masuk dan jalan keluar di mansion tersebut sudah dipasangi CCTV. Tidak, Joohwan tidak seberani itu juga untuk keluar dari area rumahnya. Dia hanyalah anak berusia 6 tahun. Pikir Jeno begitu. Hingga satu tempat terbesit di pikiran pria itu. Mungkinkah Joohwan berada di sana? Tidak ada salahnya untuk pergi memeriksa tempat itu. Dia buru-buru lari ke bawah membuat para pelayannya terkejut setengah mati.

"T-tuan!"

Ruang bawah tanah yang sudah tidak pernah dia datangi sejak kematian Haejin. Kata Haejin ruang bawah tanah itu adalah hideout-nya, private space-nya, tempat isterinya itu menghabiskan sisa waktunya. Mengerjakan hal-hal yang berbau seni. Isterinya itu memang seorang seniman. Ruangan yang berbasis putih tersebut penuh dengan cipratan cat yang sengaja dibiarkan mengering di sana. Terlihat indah meski polanya abstrak.

To Be A Good Mother • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang