• 011 •

9.6K 1.2K 214
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah kenyang? Apa kau ingin makan sesuatu yang lain? Jajan mungkin?""

"Tidak perlu, aku sudah sangat kenyang tapi harus ku akui rekomendasi tempat makan seafood-mu itu sesuai dengan seleraku. Sup seafood pedasnya juara hehe"

"Saya masih punya banyak rekomendasi tempat makan. Selama kita ada di sini kita akan mengunjungi tempat-tempat itu satu per satu."

"Baiklah... ah, seandainya Joohwan di sini juga. Kenapa mereka belum menelepon ya?"

"Mungkin tidur. Perjalanan mereka panjang, Joohwan pasti sangat kelelahan. Selesai makan pasti langsung tidur. Biasanya begitu."

"Apa kalian sering bepergian ke luar negeri juga? Maksudku kau, Joohwan dan almarhumah istermu itu."

"Hanya sekali. Itu pun bersama kedua orang tua saya. Setelah itu tidak pernah lagi karena Haejin sudah sibuk menghabiskan waktunya dengan melukis di ruang bawah tanah miliknya dan pergi ke pameran-pameran galeri di luar negeri. Bagaimana denganmu? Apa kau menikmati waktu berliburmu selama tinggal di Amerika?"

Haechan langsung menolehkan kepalanya ke arah Jeno, menatap pria itu dengan tatapan datarnya. Bisa-bisanya Jeno mengungkit soal liburan kepada wanita yang selama 26 tahun kerjanya banting tulang untuk membiayai kedua orang tua angkatnya. Sekalipun ada waktu libur, Haechan tidak akan pernah menggunakannya untuk beristirahat atau sekedar berleha-leha. Haechan menggunakannya untuk mengamen di pinggir jalan pusat perbelanjaan. Jadi apa itu libur? Setelah tinggal di rumah Jeno baru Haechan bisa bernafas dengan lega karena pekerjaannya tidak sulit, dia bisa banyak beristirahat. Pekerjaan yang kini sudah dia nikmati betul-betul. Menjadi 'pengasuh' Joohwan.

"Ku rasa aku tidak perlu bicara denganmu lagi. Kau ini bodoh atau apa? Sudah ku bilang sekolah saja aku tidak pernah, aku bekerja terus siang dan malam, mengamen di pinggir jalan. Bagaimana bisa aku berlibur?! Tch!"

Pada saat itulah Jeno menyadari kalau dia sudah salah bicara. Dia pun bejalan cepat menyusul Haechan yang sudah duluan masuk ke dalam resort.

"Maafkan saya... saya benar-benar lupa tentang itu. Tenang saja, saya akan menunjukkan apa itu libur yang sesungguhnya selama kita berada di sini."

"Tidak perlu. Belikan aku tiket saja. Aku ingin pergi ke New Zealand menyusul Joohwan. Akan lebih seru jika menghabiskan waktu liburku bersama Joohwan daripada di sini bersamamu."

TIba di lobby resort, mereka berpapasan lagi dengan Sera dan Mingi yang kebetulan baru keluar dari dining hall. Sepertinya acara makan malam itu baru saja selesai melihat banyaknya orang dengan pakaian formal mereka keluar juga dari dining hall.

"Jen, aku dan Mingi mencarimu kemana-mana. Ditelpon juga tidak kamu angkat. Kamu kemana sebenarnya? Bagaimana bisa kau melewatkan acara makan malam sepenting ini? Apa kata kolegamu nanti?"

To Be A Good Mother • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang