Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that ♡"Joohwan-aa!"
Haechan mengulurkan tangannya ketika anak itu menolehkan kepalanya ke belakang. Oh iya dia lupa kalau dia sedang berjalan bersama Mamanya. Anak itu memang sedang kegirangan sekarang. Ya biasanya juga ceria tapi hari ini lebih ekstra dari biasanya. Agenda melupakan orang tua pun nampaknya akan terus melekat pada masing-masing anggota keluarga ini.
"Ya ampunn, gara-gara Papa Joohwan jadi pelupa begini kann! Soriii Mamaa! Hihi!
Joohwan berlari kecil kembali pada Haechan lalu menggenggam tangan wanita itu sebelum mereka menyeberang jalan bersama. Karena ini hari sabtu jadi Joohwan libur makanya dia bisa keluar untuk berjalan-jalan bersama anak itu. Hanya berdua soalnya Jeno pergi ke kantor. Hari sabtu pun memang harus ke kantor. Liburnya hanya di hari minggu. Lalu mari bicarakan look Joohwan saat ini. Baju kodok lagi tante-tantee... dengan dalamannya yang adalah kaos lengan panjang garis-garis berwarna kuning. Sudah dibilang kan kalau Joohwan itu terobsesi dengan warna kuning. Apapun yang dia gunakan, kemana pun itu, harus ada aksen kuningnya. Kali ini dia mengunyah permen karet di sepanjang dia berjalan bersama Mamanya.
"Kau terlihat gembira sekali hari ini. Apa yang terjadi?"
"Tidak apa-apa Mamaa... Joohwan hanya senang karena hari ini bisa jalan-jalan dengan Mama. Tanpa Papa bwahahaha"
Bukan hanya sering lupa orang tua, Papa dan anak ini memang punya semacam sifat cemburu yang berlebih. Bahkan pada Papanya sendiri pun Joohwan tidak mau kalah saing, begitu pun sebaliknya. Tapi yang membuat Joohwan sangat senang hari itu bukan karena dia bisa punya quality time berdua dengan Haechan tapi sesuatu lainnya yang berkaitan dengan Papanya.
Jeno sedang berada di dalam ruangan rapat pada saat itu. Kali ini ada rapat dengan para ketua tim di perusahaannya membicarakan program bulanan yang akan dilaksanakan di bulan berikutnya. Meski Jeno punya sekretaris, dia tetap mencatat poin-poin penting dari rapat dengan tabletnya entah itu masukan, saran atau perbaikan yang nanti akan dia utarakan setelah semua tim selesai mempresentasikan laporan mereka. Jeno meraih tasnya hendak mengambil tablet saat tangannya meraih sesuatu di dalam tasnya. Bukan tablet. Pada saat Jeno mengeluarkan benda itu dari dalam tasnya, semua orang yang ada dalam ruangan rapat otomatis berteriak dan bersembunyi di bawah kolong meja.
"S-sajangnim... a-apa yang anda lakukan dengan pistol itu? T-tolong sajangnim, sadarlah. Kami tahu kami banyak membuat kesalahan tapi jangan menembak mati kami juga."
Jeno memperhatikan baik-baik pistol yang sekarang berada dalam genggamannya. Memang tampak seperti pistol asli sampai Jeno ikut terkejut juga bagaimana bisa ada pistol masuk ke dalam tasnya.
"S-sajangnim?"
Ekspresi Jeno berubah datar saat dia melihat tulisan yang tidak asing di bagian handle pistol tersebut. Itu adalah salah satu merk mainan terkenal.Saat Jeno menarik pelatuknya yang keluar adalah gelembung dalam jumlah yang banyak. Para karyawannya yang berada dalam ruangan tersebut pun sontak bernafas lega dan kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be A Good Mother • NoHyuck •
FanfictionKetika Haechan harus belajar bagaimana menjadi seorang Ibu yang baik ♡♡♡ • NOHYUCK • GENDERSWITCH • Romance, Family Story by Bee 🐝 Full version of Chapter 21 Book Amorist with tittle "To be a good mother" Be a smart and respectful reader ♡'・ᴗ・'♡