• 025 •

11.2K 1K 230
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pah liyat, Mamah njat agal."

Tadinya Jeno dan Joohyeon sedang berjalan-jalan di sekitaran peternakan dengan anjing penjaga milik kedua orang tua Jeno. Jenis border collie dengan warna bulu cokelat tua dan putih di area dadanya yang biasa membantu Yangyang untuk menggembalakan domba-domba. Sekarang anjing itu sudah menjadi teman baik Joohyeon. Karena kalau mereka pergi liburan ke New Zealand ke tempat Kakek dan Nenek mereka, yang Joohyeon cari duluan adalah Sam, si anjing penggembala itu. Oke lupakan soal anjing penggembala itu karena sekarang fokus Jeno tertuju pada Isterinya yang sedang berusaha memanjat pagar kayu yang tinggi.

"Nyonya Lee!"

"Eh copot eh copot!"

Jeno menangkap pinggang Haechan sebelum wanita itu terjungkal ke seberang dan menurunkannya kembali ke tanah. Haechan terkejut mendengar teriakan Jeno makanya dia kehilangan keseimbangan dan kehilangan pijakan.

"Benar-benar kamu ya?! Umur berapa kamu ini? Kamu pikir kamu masih seumuran Joohwan??"

"Joohwan menendang bola sampai keluar pagar makanya mau aku ambil bolanya."

"Dengan memanjat pagar?"

"Kalau memutar terlalu jauh, Jenoo... lebih gampang memanjat. Tidak susah kok! Aku pernah belajar parkour dulu waktu umurku 20 tahun hihi. hi."

Haechan berhenti tertawa melihat Jeno yang memasang tampang datarnya.

"Aduduh Maa, kalo Joohwan jadi Mama sih Joohwan mending pasrah terima nasib saja ahahaha ayo adik-adikku tersyaiton eh tersayang, mari kita segera pergi dari sini dan cari Yangyang samchon untuk dikerjai."

Joohwan pelan-pelan menarik kedua tangan adik kembarnya dan pergi meninggalkan Haechan dan Jeno karena sesungguhnya Joohwan tidak mau melihat Jeno mengamuk. Takut dia kena imbasnya juga. Lagipula ini tidak baik untuk kesehatan mental Joohyeon dan Hyeonjoo. Walau Papanya itu memarahi Mamanya untuk tujuan yang baik tapi tetap saja kedua adiknya itu masih kecil, belum bisa bedakan mana yang baik mana yang tidak.

"Samchoonnn!!"

"Nchunnn!!"

"Yangchunnn!!"

Ketiga anak itu berlari menghampiri Yangyang dengan tongkat kayu di tangannya. Kata Yangyang itu untuk memukul Joohwan dan si kembar kalau berbuat kenakalan padahal sebenarnya untuk menuntun domba yang hilang arah.

"Oyyt, bocah gila! Loh loh, kalian kenapa lari semua ke sini? Itu Mama Papa kalian sedang apa?"

"Itu samchon, Papa dan Mama sedang main benteng-bentengan. Siapa yang pertahanannya paling kuat dia yang menang. Samchon, rencana kita dari dulu tidak pernah jadi. Apa bisa kita merealisasikannya sekarangg??"

To Be A Good Mother • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang