Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that ♡"Aish, lelah sekali aku. Kau sih pakai main dulu di pantai. Sudah tahu mau pulang Incheon hari ini. Sempat-sempatnya kau mengajakku ke pantai sebelum berangkat. Dasar sinting."
Jeno hanya tersenyum menanggapi Haechan. Ya Jeno tidak mau Haechan kembali ke Incheon membawa pengalaman buruk dari Jeju makanya dia meluangkan waktu sebentar untuk mengajak Haechan ke pantai. Niat awalnya sih hanya jalan-jalan di pinggir pantai melihat pemandangan laut sambil menikmati minuman segar tapi pada akhirnya Haechan ditarik juga untuk naik beberapa wahana sampai wanita itu kelelahan karena ulah Jeno. Dia tertidur di dalam pesawat di sepanjang perjalanan mereka kembali ke Incheon. Tidak hanya Haechan saja sih, bahkan Jeno pun tertidur dengan nyenyaknya dengan kepala diistirahatkan di kepala Haechan. Haechan yang duluan tidur di pundak Jeno makanya pria itu mencari posisi ternyamannya untuk tidur. Bangun-bangun Haechan mengeluh badannya sakit-sakit dan dia juga lelah. Ingin cepat-cepat sampai di rumah agar dia bisa tidur sepuasnya.
Tapi begitu dia sampai di rumah, rasa lelahnya seakan lenyap begitu saja melihat Joohwan turun dari tangga.
"Mamaa! Mamaaa!!! Hueeee Mamaaa~"
Joohwan berlari dengan membuat ekspresi seperti mau menangis saat melihat Haechan. Atau mungkin Joohwan benar-benar menangis. Padahal hanya terpisah seminggu. Lalu tiap hari juga kalau ada waktu senggang selalu mereka habiskan dengan bicara melalui video call. Tapi semuanya tidak sebanding dengan waktu yang mereka habiskan bersama secara langsung seperti ini kan. Mau secanggih apapun teknologi itu.
"Duh bocah, kenapa kau semakin berat saja setelah pulang dari New Zealand? Sudah berapa ekor domba yang kau telan?"
"Hihi bagaimana tidak naik badan kalau di rumah Kakek dan Nenek kerjanya makan saja. Mama tahu aku seperti babi yang dipelihara untuk dipotong pada akhirnya."
"Bogil, perumpamaan macam apa itu?"
"Hanya Mama Haechan saja? Papa tidak disambut?"
"ASTAGA IYA! Joohwan lagi-lagi lupa kalau Joohwan punya Papa HAHAHA"
"Bisa-bisanya kau lupa pada Papa sendiri?"
"Yaa, bagaimana ya Joohwan menjelaskannya Papa? Soalnya Joohwan sudah terlalu asik bermain bersama Yangyang samchon di New Zealand. Kalau video call juga selalu bertiga dengan Mama. Iya kan, Ma?"
Jeno langsung menolehkan kepalanya ke arah Haechan. Kenapa dia tidak tahu kalau Haechan sering bicara dengan Yangyang lewat video call pula. Kapan mereka bicaranya? Apa selama Haechan berada di kamarnya? Kedua mata Jeno membulat, alisnya pun terangkat. Seakan menuntut penjelasan dari Haechan. Haechan hanya mengendikkan bahunya saja.
"Oleh karena itu Joohwan mati-matian membujuk Kakek dan Nenek untuk membawa Yangyang samchon ke sini hehehe"
"HAH?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be A Good Mother • NoHyuck •
FanficKetika Haechan harus belajar bagaimana menjadi seorang Ibu yang baik ♡♡♡ • NOHYUCK • GENDERSWITCH • Romance, Family Story by Bee 🐝 Full version of Chapter 21 Book Amorist with tittle "To be a good mother" Be a smart and respectful reader ♡'・ᴗ・'♡