• 012 •

9.8K 1.2K 194
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mamaa!!!"

"A-yooo, bocil! Darimana saja kau? Aku menunggumu mengabariku seharian. Enak ya tinggal dengan Kakek dan Nenekmu sampai kau melupakan partner in crime-mu ini?"

"Ihh tidakk Mamaa!! Sampai di Auckland Joohwan langsung pulang ke rumah Granpa Granny terus disuruh makan sama Granny terus istirahat sebentar. Sorenya Joohwan ikut Granpa menuntun domba kembali ke kandang. Mama Mamaa, Joohwan dapat teman baru loh di sini!"

"Oh ya? Siapa? Jangan bilang teman barumu itu domba."

"Noo Mamaa hihi ya domba juga tapi dia bukan domba. Jadi dia yang kerja di peternakan domba Granpa dan Granny tapi sudah dianggap anak sendiri kata Granny soalnya dia rajin bekerja walau kadang bersikap menyebalkan. Joohwan bisa langsung akrab dengan dia loh Mama! Mungkin sefrekuensi hihi namanya Yangyang. Yangyang samchon. Granpa memang hebat. BIsa-bisanya dia menemukan Yangyang samchon lalu memperkerjakannya di peternakan domba. AH! Pantas saja domba-domba itu menurut padanya!!"

Haechan tertawa pelan mendengar ocehan Joohwan. Mereka sedang berkomunikasi lewat video call saat ini. Jeno sedang ada meeting sementara Haechan menunggu di kamarnya. Duduk di balkon sambil melihat pemandangan laut dari balkon tersebut. Jeno memang pintar. Tahu saja apa yang dibutuhkan Haechan. Vitamin Sea. Perlu diketahui kalau kamar yang ditempati Haechan sekarang adalah kamar yang biasa ditempati Jeno ketika dia punya pekerjaan di Jeju. Untuk alasan itu juga Jeno jadi jarang keluar dari kamarnya kalau sedang bepergian ke luar karena dia selalu memilih kamar dengan pemandangan yang indah agar lebih nyaman bekerja. Tapi begitu dia pergi ke Jeju dengan Haechan, kamar dengan view indah itu langsung diserahkan pada Haechan sementara dia memakai kamar yang lain. Lalu Joohwan sendiri sedang berada di peternakan. Perbedaan waktu mereka adalah 4 jam. Di Jeju sekarang jam 11 siang berarti di Auckland sekarang sudah jam 3 sore.

"Baguslah kalau kau bersenang-senang dengan teman barumu itu. Kau tidak membuat kenakalan lagi? Bagaimana kalau kau pergi mengecat bulu domba milik Kakek Nenekmu itu? Buat warna pelangi hehe"

"Joohwan juga memikirkan itu sejak Joohwan tiba di peternakan tadi. Serius, Mamaa! Yangyang samchon bahkan bersedia untuk membantuku hehe lihat kan Mama?!! Kita sefrekuensi. Mama, Mama, bagaimana kalau Yangyang samchon Joohwan kenalkan pada Mama. Ala ala blind date begitu loh, Maa..."

Joohwan, Joohwan... kalau ada Jeno mungkin video call tersebut sudah dimatikan sepihak oleh Jeno. Masa iya menjodohkan Haechan dengan pria lain ketimbang Papa kandungnya sendiri? Bagaimana ceritanya itu?

"Kalau begitu biarkan Mama bicara dengan Yangyang samchon-mu itu."

Layar ponsel gelap seketika. Mungkin anak itu meletakkan ponselnya dalam posisi terbalik sehingga tidak terlihat apapun. Lagi-lagi Haechan dibuat tertawa karena dia mendengar suara Joohwan yang berteriak-teriak memanggil nama Yangyang, seperti ini:

To Be A Good Mother • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang