• 008 •

9.5K 1.2K 129
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno kembali setelah 1 minggu perjalanan bisnisnya ke Busan. Masuk ke gerbang semuanya masih tampak seperti biasa. Hanya tadi satpam dan para penjaga menyambut kedatangan Jeno dengan penuh sukacita. Wajah mereka cerah padahal biasanya datar. Belum ada yang aneh hingga dia masuk ke dalam rumah. Rasanya ada yang berbeda.

"Tuan, selamat datang kembali!" Sambut para pelayan yang sudah berdiri berjejer di dekat pintu utama.

Jeno mengerutkan dahinya menatap para pelayannya. Bahkan mereka yang ada di dalam rumah pun seperti itu, tampak senang dengan alasan yang Jeno belum ketahui sama sekali. Lalu dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumahnya. Jeno bukanlah tipe yang suka memperhatikan tiap detail di rumahnya. Sewaktu Haejin masih ada, seluruh interior dan dekorasi ditentukan oleh almarhumah isterinya tersebut. Menentukan dan mengawasi saja tentunya bukan turun tangan langsung. Hanya saja kali ini ada perasaan yang lain yang dia rasakan ketika dia masuk ke dalam rumahnya. Setelah sekian lama, Jeno memperhatikan dengan seksama rumah yang ditinggalinya selama hampir 9 tahun tersebut. Pada waktu usianya masih 25 tahun ketika orang tuanya memberikan mansion sebagai hadiah untuk ulang tahunnya yang ke-25. Menikah dengan Haejin pada usianya yang ke-27.

"Seperti ada yang berubah, tapi apa ya?"

"Iya, Tuan! Nyonya Haechan meminta kami mengganti interior ruangan dengan warna yang lebih cerah. Semua tirai dan jendela diminta untuk dibuka juga kalau siang hari agar cahaya matahari dan udara segar dari luar bisa masuk ke dalam rumah."

Jeno tidak habis pikir Haechan akan melakukan semuanya. Dia masih membayangkan penampilan Haechan yang urak-urakan seperti waktu kali pertama mereka bertemu. Rasanya tidak mungkin Haechan yang melakukan ini. Ingat, Haechan mengubah penampilannya ketika Jeno sudah pergi untuk perjalannya ke Busan selama 1 minggu. Dan selamat kepergiannya itu dia tidak menerima laporan apapun dari para pelayannya, termasuk Bibi Shin, pelayan yang khusus merawat Joohwan. Itu juga karena Jeno bilang untuk melaporkan hal-hal yang buruk padanya seperti saat Joohwan bertingkah dan tingkahnya tersebut sudah tidak dapat ditolerir tapi tidak ada sama sekali laporan.

"Apa Joohwan masih rewel?"

"Selama Tuan pergi? Tidak. Tuan muda jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, malah lebih aktif dan ceria. Tuan muda juga banyak melakukan aktivitas outdoor ditemani Nyonya Haechan. Tuan muda terlihat bahagia bersama Nyonya Haechan. Kalau boleh saya ingin mengatakannya juga, Tuan... sejak Nyonya Haechan tinggal di rumah ini, rumah ini beserta orang-orang yang bekerja di dalamnya termasuk kami merasa lebih hidup. Nyonya selalu mengajak kami untuk bermain bersama di waktu senggang. Semua pelayan dan pekerja jadi lebih semangat dalam bekerja berkat Nyonya Haechan."

"Ada banyak yang ingin kami laporkan pada Tuan tapi sepertinya harus Tuan sendiri yang menyaksikan dan merasakan perbedaannya."

"Benar, Tuan..."

To Be A Good Mother • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang