• 001 •

27.3K 1.4K 154
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mapo, Musim Panas 1995

Hari ini dia dirundung lagi. Gadis kecil dengan dress putihnya. Padahal niatnya pergi ke hutan di belakang panti asuhan adalah agar dia mendapatkan ketenangan. Di dalam panti terlalu ramai, terlalu berisik, gadis kecil itu jadi tidak dapat berkonsentrasi untuk melukis. Oleh karena itu dia berjalan sendiri ke belakang menyusuri jalan setapak di hutan hingga akhirnya dia menemukan danau kecil. Duduk di sana dengan buku gambar dan peralatan melukis miliknya. Sayangnya anak-anak itu tidak mau membiarkannya. Mereka mengikuti kemana gadis kecil itu pergi lalu merampas buku gambar serta peralatan melukisnya lalu membuangnya ke danau.

"Mentang-mentang kau anak kesayangan kepala panti juga pengurus panti, bukan berarti kau akan kami senangi juga. Kau tahu, kau itu menyebalkan! Sok cantik, sok pintar, selalu cari perhatian pada orang-orang tua itu! Kau sial!!"

Dia didorong hingga terjatuh ke tanah. Tangan dan kakinya sampai lecet-lecet karena mereka mendorongnya jatuh ke akar pohon besar yang sudah muncul dari dalam tanah. Setelah itu menjambak rambutnya, bahkan ada yang menendangnya.

"K-kalian akan dihukum Ibu kepala lagi kalau sampai mereka melihatku luka-luka begini."

"Maka jangan berani kau bilang kami yang memukulmu! Kalau kau sampai melapor pada Ibu kepala atau pengurus yang lain, kami akan terus mengganggumu, memukulmu. Kau mengerti?!"

"Siapa yang mau memukuli Haejin?"

Ketiga anak yang tadi merundung si gadis kecil bergaun putih itu menengok ke arah sumber suara secara bersamaan. Berbeda dengan gadis itu, anak perempuan yang baru muncul ini memakai pakaian yang lebih casual . Tidak pakai gaun, rok atau sejenisnya. Anak itu hanya menggunakan kaos putih berlengan pendek bersama dengan setelan denim yang biasa mereka sebut 'baju kodok' dengan warna biru yang sudah mulai pudar karena sudah lama digunakan. Mana punya uang dia untuk beli baru? Baju yang dia gunakan sekarang saja adalah baju bekas anak-anak lain yang disumbangkan ke panti asuhan.

"Ku bilang siapa yang mau memukuli Haejin?!" Gadis berbaju kodok itu menarik rambut anak yang mendorong Haejin ke tanah sekencang mungkin lalu memelototi mereka satu per satu.

"K-ku pikir kau masih di rumah sakit, Haechan."

"Kalian mau aku di rumah sakit terus agar kalian bisa merundung saudara kembarku? Begitu?!"

"A-aw sakit, Haechan! Lepaskan! Memangnya kau tidak iri pada Haejin? Meski kalian kembar, kalian selalu diperlakukan berbeda. Dia selalu mendapat perhatian dan disayang Ibu kepala dan semua pengurus di sini sementara kau selalu mendapat hukuman."

"Tentu saja aku mendapatkan hukuman, karena aku tidak semanis, tidak sebaik Haejin dan aku tidak keberatan akan hal itu karena dia kembaranku, aku menyayanginya. Kalian iri kan pada Haejin sampai merundung dia begini? Awas ya, berani kalian macam-macam lagi pada saudara kembarku, akan ku patahkan leher kalian satu per satu. Sekarang pergi!!"

To Be A Good Mother • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang