Hidup sebagai Veela bukanlah hal yang mudah bagi Gwen Tracey. Ia harus berusaha menyesuaikan diri dengan menyembunyikan wujud dirinya, mencoba berbaur dengan orang lain agar terlihat seperti remaja normal pada umumnya. Belajar mengontrol diri agar tidak berubah di tempat umum serta belajar mengendalikan kekuatan.
Ada terlalu banyak hal dan itu terkadang membuat Gwen bosan. Ia jengah hidup seperti ini, ia hanya ingin menjadi remaja normal seperti yang lain, tapi hal seperti itu tidak ada dalam salah satu pilihan hidupnya.
Gwen sudah di takdirkan menjadi seorang veela sejak ia lahir. Ibunya adalah seorang veela dan begitupula dengan nenek, dan nenek moyangnya. singkatnya, Gwen adalah turunan kesekian yang mewarisi gen veela dalam keluarganya. Hanya anak perempuan yang akan mewarisi semua gen, yang artinya pure veela sementara laki-laki hanya akan mendapat setengah gen, half veela.
Gwen punya adik laki-laki bernama George. Geo adalah half veela yang hanya bisa menggunakan kekuatan tapi tidak bisa berubah wujud. Dia laki-laki berambut kecoklatan turunan dari ayah dan memiliki manik zamurd dari ibu. Bagi Gwen, Geo adalah perpaduan mutlak dari ayah dan ibunya dan menurutnya itu menabjubkan. Gwen sendiri seratus persen memiliki gen ibunya. Rambut pirang bergelombang dengan mata sewarna zamurd. Gwen tidak keberatan dengan pembagian gen yang tidak adil ini, tapi terkadang George membuatnya iri.
"Gwen!"
"I'm coming!"
Gwen menyelesaikan tatanan rambutnya dan segera meraih ranselnya yang sudah diisi dengan buku-buku pelajaran sesuai jadwal hari ini. Gadis itu lantas segera beranjak keluar dari kamar.
Suara musik jazz yang di setel keras menyambutnya saat Gwen keluar dari kamar. Marlane- ibunya sedang menyiapkan sarapan di meja makan, Aric, ayahnya tampak duduk di sana mengoleskan selai di atas roti gandum miliknya.
"Mana George?" Tanya Gwen, tidak biasanya ia tidak melihat adiknya itu melewatkan sarapan pagi.
"Dia sudah berangkat," Jawab Marlane. Gwen yang sudah dalam posisi duduk dan siap memulai sarapan mengerutkan alisnya.
"Sepagi ini?"
"Yah, katanya ada kelas pagi."
Gwen makin mengerutkan alisnya tidak percaya. Pasalnya, Geo bukan anak yang rajin sehingga rela bangun pagi hanya untuk menghadiri sebuah kelas. Anak itu pembuat onar dan sering bergaul dengan para troubelmaker di sekolahnya, jadi apa yang baru saja ibunya beritaukan, sunggu tidak mungkin, kalaupun iya, bagi Gwen itu adalah sebuah keajaiban.
Gwen menyelesaikan sarapannya dan segera pamit berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya menggunakan mobil sedan berwarna hitam milik keluarga mereka. Mobil sedan itu berhenti tepat di depan M Valley High School. Setelah berpamitan dengan ayahnya, Gwen turun dari mobil dan membiarkan mobil itu kembali berjalan membawa ayahnya ke tempat kerja.
Sebuah mobil sedan biru, berhenti tepat di samping Gwen tak lama kemudian. Seorang gadis turun dari sana dan tersenyum lebar saat melihatnya. Natasha Wright adalah sahabat baik Gwen sejak kecil. Gadis itu berpenampilan feminim dengan rambut coklat lurusnya yang dibiarkan tergerai dengan aksesoris berupa jepit rambut silver tersemat menghiasi rambutnya.
"Datang ke pesta malam ini?" Natasha mengandeng lengan Gwen, mengajaknya berjalan bersama memasuki gedung sekolah.
"Yah, tapi aku belum tau akan datang dengan siapa," Ucap Gwen
"Bagaimana dengan George, kau punya adik yang tampan, datanglah bersamanya," ucap Natasha memberi saran.
Gwen memutar bola mata malas atas saran sahabatnya "aku tidak tau anak itu akan datang atau tidak, tapi meskipun dia datang, aku tidak akan datang bersamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Veela: Bloodlines ✓
Misterio / SuspensoGwen Tracey sudah lama bersembunyi dan menutup dirinya dari dunia luar. Dia hanya remaja 16 tahun yang menginginkan kehidupan sekolah yang tenang tanpa ada sedikitpun gangguan. Tapi kematian kedua orang tuanya yang misterius membawa Gwen pada permas...