19. Wendigo

93 42 0
                                    

"Wendigo adalah mitologi makhluk atau roh jahat yang berasal dari cerita rakyat dari bangsa-bangsa pertama yang berbasis di sekitar hutan Pantai Timur Kanada, Great Plains wilayah Amerika Serikat. Wendigo sering dikatakan sebagai roh jahat, kadang-kadang digambarkan sebagai makhluk dengan karakteristik seperti manusia, yang di memiliki manusia. Wendigo dikenal menimbulkan perasaan keserakahan/kelaparan yang tak terpuaskan, keinginan untuk mengkanibal manusia lain, serta..."

"Okey stop," sela Ezra, membuat Gwen yang tengah membaca buku seketika menghentikan bacaannya dan menoleh pada Ezra.

Saat ini mereka tengah berada di rumah Gwen. Mencari informasi tentang pelaku yang juga seorang mahluk supernatural.

"Jadi maksudmu, pelakunya adalah wendigo? kanibal?" Tanya Ezra memastikan. Gwen mengangguk lalu menutup bukunya.

"Kau bilang yang menyerang Luke kemarin malam itu seorang laki-laki, kan? Itu berarti pelakunya bukan Natasha."

Ezra mengangguk lalu menghembuskan nafas berat "yah, kurasa. Kita seharusnya bertanya padanya kenapa gelangnya bisa ada di rumah Luke."

Gwen mengulum bibirnya, merasa bersalah karena sudah mencurigai sahabatnnya sendiri. Jika Natasha sampai tau, Gwen tidak tau harus melakukan apa.

"Ngomong-ngomong aku tidak melihat Natasha sejak kemarin." alis Gwen berkerut bingung, mulai memikirkan kejanggalan.

"Jadi, sudah tau siapa pelakunya?" George berdiri ambang pintu dan bersandar di sana sambil bersedekap dada, melihat kaka perempuannya dan Ezra yang tengah duduk di sofa kamar Gwen.

"Belum, tapi menurutku kau bisa ikut membantu mencari siapa pelakunya dari pada berkeliaran tidak jelas seperti seorang pecandu," kata Gwen sarkas. George membuat ekspresi tak berdosa dan segera berbalik dan berlalu pergi.

Gwen membuang nafas berat "jangan perdulikan dia," kata Gwen, mengambil kembali fokus Ezra mengarah pada buku.

•••

"Nat!"

Gwen mengetuk pintu beberapa kali, hingga seseorang membukakan pintu untuknya. Dia tersenyum saat orang yang muncul adalah ibu Natasha.

"Oh Gwen, bagaimana kabarmu?" Natalie meraih tubuhnya dan memeluk Gwen seperti anaknya sendiri, kemudian melepas rangkuhannya setelah beberapa detik.

"Kabarku baik, Natalie," jawab Gwen sopan membuat Natalie tersenyum keibuan "apa Natasha ada di dalam?"

Natalie tampak terkejut dengan pertanyaan Gwen sehingga membuatnya mengernyitkan alis bingung.

"Kupikir dia bersamamu," kata Natalie. Gwen semakin mengerutkan alisnya.

"Aku bahkan tidak melihatnya sejak kemarin. Apa Natasha tidak izin mau pergi ke mana?" Tanya Gwen, dia seketika mulai merasa cemas.

"Dia mengirimkan aku pesan kemarin, katanya akan menginap di rumah temannya, ku pikir itu kamu," ucap Natalie, dia juga mulai khawatir pada anak perempuan satu-satunya itu. "Apa Natasha punya teman dekat lain? Aku tidak tau orang lain selain kamu, George dan Luke."

Gwen meraih tangan Natalie, memasang ekspresi semeyakinkan mungkin dan berusaha untuk tidak terlihat khawatir "tenanglah Natalie, kami punya banyak teman di sekolah, aku yakin dia menginap di salah satu rumah teman kami. Aku akan menanyakannya, kamu tidak perlu khawatir. Tapi bisakah kamu memberi tau kapan terakhir kali kamu melihat Nat?"

Veela: Bloodlines ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang