"Kak," panggil Kiara pada Alden
"Hm"
"Bisa ngomong sebentar gak?" tanya gadis itu
"Ngomong aja" jawab nya dengan muka tak bersahabat.
Kiara gak sengaja berpapasan dengan Alden dan teman-teman nya di lorong. Melihat muka Alden yang tak bersahabat seperti itu membuat Kiara merasa bersalah. Bersalah? Salah apa?
"Berdua, kak"
"Neng Kiara sama Abang aja yuk" cerocos Ucup. Yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alden
"Hahaha marah tuh, Cup. Lagian sih lo pake godain pacar orang" Adit terkekeh melihat Ucup yang ditatap menciut.
"Udah sono, ngomong berdua. Selesai in masalah lo, kalo Lo ada masalah!," ujar Raka
Alden langsung berjalan terlebih dahulu dari Kiara. Kiara langsung mengikuti nya dari belakang dan tersenyum.
Kini mereka berdua berada di belakang sekolah, Alden mengeluarkan sebatang rokok didalam saku nya dan membakar rokok tersebut
"Kamu ngerokok, kak?" ucap Kiara ada sedikit raut wajah kesal di muka Kiara
"Hm"
'Hanya hm? Dasar manusia Batu!' celetuk Kiara dalam hati
"To the point, gue ga ada banyak waktu buat ngomong sama lo" ucap Alden yang tidak sama sekali menoleh ke arah Kiara
Degg
"Segitunya, kak?" kata Kiara lesu "aku ada salah?" sambung nya
"Mikir!" perkataan Alden membuat Kiara sakit hati
"Maaf" lirih nya seraya menundukkan kepalanya ketika Alden menatapnya dengan tatapan elang
"Okei gue kasih tau gue ini kenapa, gue cemburu. Puas Lo?!" ucap Alden
Kiara membulatkan mata
"Cemburu soal kak Raka?" tanya nya "kan aku cuman diantar pulang sama kak Raka" lanjut nya "lagian ak__" ucapan Kiara terpotong akibat Alden menutup mulut nya dengan tangan Alden
"Udah ngomong nya, hm. Disini yang minta perjelasan lo apa gue?" tanya Alden dengan suara berat
Lagi lagi Kiara menundukkan kepalanya
"Ck Ngapain lo kemarin di kelas bareng Alvin?" decak Alden
"I-itu kita lagi belajar bareng, kak" jelas Kiara yang masih menunduk
"Belajar apa? Belajar mencintai dia?" Kiara mendongakkan kepalanya. Kaget apa yang diucapkan Alden
"Enggak, kak"
"Alesan"
Kiara menghembuskan nafas panjang "Kamu anggap aku pacar bukan? Kenapa kamu masih cemburu?" tanya Kiara dengan muka serius
"Karena gue ga mau kehilangan lo!!"
Kiara terdiam sejenak
"Maaf" kata Kiara dengan ucapan lesu
"Udah kan? Yuk ke kelas" Alden menggenggam tangan Kiara dan langsung menuju kelas masing masing
*****
"Dua, tiga, makan kedongdong, bilang Hai dong" ucap Ucup. Bercanda"Gak nyambung bego, kaya otak lo" ujar Adit seraya mentertawai Ucup
"Receh" sahut Alvin
"Butuh di ruqyah nih, bang" kekeh Ucup
"Panggil ustadz panggil" kata Raka sambil menepuk pundak Ucup
"Gue yakin langsung di bacain Inalilahi wa innailaihi rojiun pasti" sahut Alvin
Alden menggeleng kan kepala atas tingka laku teman-teman nya
"Lo nyumpain gue mati, Vin?" tanya Ucup pada Alvin
"Gak ada yang nyumpain, kalo lo ngerasa ya bukan salah gue." Alvin dan yang lain tertawa
"Nih ya gue bilangin ke lo-lo pada" ia menunjuk ke arah teman-teman nya secara bergantian "lo semua kalo ga ada gue, mau budak in siapa?" Mereka semua termasuk Ucup tertawa bersama
Semua murid yang berada di kantin langsung menoleh ke meja inti StarHigt
"Gila lo, Cup. Peka banget sih, besok besok lo, gue babu in siang malem deh" ujar Alden girang
"Gak ada penolakan, Cup" ucap Raka sambil menahan tawa
"Lo sih, Vin. Gue kejebak ucapan gue sendiri kan" lagi lagi mereka tertawa
*****
"Hem" deheman seseorang kepada Kiara"Sendirian nih?" tanya orang tersebut
"Berdua"
"Sama siapa?" Orang tersebut melihat ke kiri dan ke kanan
"Kamu bukan orang?" jawab Kiara dengan songong
"Dasar bocil" ucap Alden sambil menyentil hidung Kiara
Kiara memanyunkan bibirnya "udah marahan nya?" tanya Kiara
"Udah" Alden tersenyum membuat Kiara ikut tersenyum
"Yuk pulang" lanjut Alden
Teman-teman Alden sudah pulang lebih dulu dari Alden, karena Alden tau hari ini Kiara piket kelas jadi pulang lebih lama dari biasa nya. Dia memutuskan untuk menunggunya di kantin yang tidak jauh dari kelas Kiara.
Kiara menaiki motor Alden dan memakai helm yang diberikan oleh Alden
"Pegangan gue mau kebut"
"Ih pengen modus ya!" ucap nya sambil memukul punggung Alden. Alden hanya tersenyum dibalik senyum nya itu ada cara supaya Kiara berpegang dengan erat
Alden langsung menancap kan gas motor nya hingga melaju kencang. Kiara lama lama sudah tidak mau terlarut dari trauma nya itu, dia ingin membuang rasa trauma nya itu. Waktu itu dia Alden izin sama dia untuk balapan, tapi Kiara memaksa Alden untuk mengajak nya
Flashback on
"Ra, aku izin balapan ya?" Kiara membulatkan matanya. Kaget
Ia terdiam sambil memikir sesuatu
"Aku ikut ya," kata Kiara
"Jangan, Ra. Kamu kan trauma sama kecepatan kendaraan"
"Aku mau ilangin rasa trauma aku, kak"
"Oke"
Flashback off
Dari situ Kiara sudah bisa melupakan trauma nya. Kiara mendesak Alden supaya dia pun ikut balapan tersebut.
Tapi Alden melarang nya, jadi Alden memutuskan untu balapan berboncengan dengan Kiara. Walaupun Alden takut membawa Kiara dalam area balapan, tapi mau gimana lagi Kiara memaksa nya
*****
"Makasih" ucap Kiara saat sudah sampai di depan rumah "mau masuk dulu ngak?" tawar Kiara"Ngak dulu deh, aku ada tugas sekolah pengen kerjain sekarang jadi ga bisa mampir dulu" ujar Alden sambil mengelus pipi Kiara
Kiara tersenyum "okei, hati-hati ya,"
"Cie perhatian" goda Alden
"Gak ke kamu doang!" kata Kiara seraya memalingkan wajahnya ke arah lain
Alden tersenyum gemas dengan tingkah Kiara "yaudah aku pulang ya, salam sama bunda. Dari calon mantu" Kiara pun memutar bola mata malas tapi bibir nya tidak bisa berbohong ia tersenyum. Alden pun langsung bergegas pulang.
Yang mau masuk grup telegram
Link ada di bioSegini dulu
Gimana chapter ini?
1 kata buat chapter ini
Dah, byee😙
Vote nya jng lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN [Proses Revisi]
Teen FictionBudayakan Follow Sebelum membaca!!!!⚠️ Memiliki mantan banyak yang dianggap hanya untuk bahan gabutan udah menjadi makanan sehari hari bagi Alden. Tapi bertemunya dengan seorang gadis membuat dia benar benar jatuh cinta. WARNING⚠️ DILARANG PLAGIAT D...