ALDEN|47

137 12 1
                                    

Kiara berjalan di koridor dengan santai, ketika mendengar ada yang memanggil nya ia berhentikan langkah nya.

"Ra.." panggil nya.

Gadis itu menoleh ke sumber suara, terdapat cowok bertubuh tinggi dan kekar yang memanggil nya.

"Apa perlu apa?" Tanya Kiara, cara bicara Kiara pun seperti asing dengan cowok itu.

"Ra, maaf" ucap cowok itu.

"Untuk apa aku memaafkan kamu?" jawab Kiara ketus.

"Gw emmg salah" cowok itu menstabilkan nada bicara nya.

"Iya, bagus kalau kamu mengakui nya"

Alden mengambil tangan Kiara untuk digenggam "Tapi dengan surat itu membuat gw gelisa, Ra" kata nya.

Kiara reflek langsung menarik tangan nya. "Aku tidak berniat membuat kamu gelisah, aku kan sudah bilang di surat itu, itu hanya isi hati aku. Kalau kamu merasa gelisa karena surat itu apakah itu salah aku?" Obrolan mereka makin asing, layak nya seperti tidak mengenal satu sama lain.

"Ra.." panggil Alden.

"Andai waktu bisa diulang aku tidak ingin kenal dengan diri mu, aku tidak mau menerima cinta kamu walaupun terpaksa," sarkas Kiara.

"Gue tau gue salah," lagi lagi Alden mengucapkan kalimat itu.

"Sudah berapa kali kamu bilang seperti itu? Aku muak mendengar nya." Sebisa mungkin Kiara menahan diri untuk kesian dengan Alden.

"Gue minta maaf"

"Apa pantas lelaki brengsek seperti kamu aku maafkan?" ujar Kiara.

"Maaf aku tidak bisa memaafkan kamu" lanjut Kiara.

"Seharusnya kita tidak saling kenal, mungkin hati aku tidak akan terluka seperti ini. Kamu hanya sekedar hadir, bukan membuat ku bahagia, tapi membawa luka yang dalam." Kata kata Kiara barusan membuat hati Alden sakit. Dia emang sering berbuat seperti itu kepada cewek, menjadikan cewek bahan gabutan. Tapi kenapa ke Kiara rasa nya begitu beda dari yang lain?.

"Iya" hanya itu yang keluar dari mulut Alden.

"Seharusnya aku tau kamu seperti itu, cowok brengsek."

"Bisa kan Ra, kita akrab lagi?" tanya Alden.

"Untuk apa kita akrab lagi? Kamu tau? Kamu itu udah membawa api yang tidak bisa dipadamkan di kehidupan aku, dan menimbulkan luka. Apaa bisa kita bisa akrab lagi? JAWABAN NYA TIDAK."

"AKU BENCI KAMU!!" Bentak Kiara dengan mata berkaca kaca.

"Silakan buat benci gw Ra, gue emang pantas" ucap Alden pasrah.

"Aku tidak bisa membenci kamu selagi aku melihat kamu, tunggu aku sudah tidak ada, akan aku benci kamu sampai kapan pun"

Mungkin tidak bisa, Kak. Batin Kiara

"Lo ngomong apa sih?!"

"Aku duluan." Final.

Kiara melenggang pergi meninggalkan Alden.

Aku duluan
Tunggu aku pergi
Aku benci kamu
Untuk apa kita akrab lagi?
Brengsek

Kalimat itu selalu membuat Alden tidak tenang.

****
Raka sedari tadi menguping pembicaraan Alden dan Kiara. Segitu kecewa nya Kiara kepada Alden sampai tidak bisa memaafkan Alden.

Cowo itu bingung, harus menghampiri Kiara dan menghiburnya atau menghampiri Alden sahabat nya itu.

"Anjing" umpat cowok itu.

"Nasib Lo ngenes amat, Al"

"Kaya gue" dia tertawa kecil ketika mengucapkan itu.

"Dahlah mending turu"

Turu= Tidur

****
Ting....

Ponsel milik Alden bergetar, buru buru ia mengecek siapa yang mengirim pesan itu.

On chat...

0856****

Kiara akan pergi selama nya.

"Bangsat dia siapa?!!" Umpat Alden ketika membaca isi pesan itu.

Jangan sakiti Kiara!!

Hahaha, liat saja nanti.

Lo mau apa??!!

Saya yang sakiti Kiara, atau kamu??

Gue ga akan nyakitin orang yang gue sayang.

Bodoh!
Kalau saya yang sakiti, fisik nya pun akan saya sakiti

Bangsat, gue cape. Lo siapa anjg

Kamu akan tau saya siapa ketika Kiara tidak ada di dunia ini!!

Anjg.

/Blokir

"Anjing, siapa pun tolong gue!!!!!" teriak Alden di Rooftop sekolah.

****


















HARI INI UPDATE DOUBEL YAH.

JANGAN LUPA BINTANG NYA

KOMEN NYA

DAN SHARE YAH.

ALDEN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang