ALDEN|48

162 16 10
                                    

PLAK

"JADI INI SEMUA RENCANA KAMU?" bentak bunda Kiara kepada mantan suami nya.

"Iya, aku yang bikin rencana ini."

Kiara yang baru saja pulang sekolah kaget dengan perdebatan orang tua nya.
Ia menyembunyikan diri nya di balik pintu untuk mendengarkan apa yang dibicarakan orang tua nya.

"Kiara anak kamu, mas!!"

"Tapi aku lebih perduli sama Alifa!!"

Kiara menahan air mata nya, ternyata ayah nya sekarang berubah total.

"Apa motivasi kamu berbuat itu kepada Alden dan Kiara?" tanya bunda Kiara kesal.

Semakin panas obrolan kedua orang tua nya, ia juga bingung kenapa Alden yang dibawa bawa.

"Alifa anak saya menyukai Alden, jadi saya meneror Alden untuk menjauhi Kiara dan menyakiti nya!!" Jelas ayah nya.

"Kamu tega sama anak kandung kamu, mas" rasa kecewa terhadap mantan suami nya.

"Aku tidak perduli!"

"Jadi kamu yang bikin Alden dan Kiara putus, KAMU YANG UDAH BIKIN ANAK SAYA SAKIT HATI!!!" bentak nya.

"Kamu teror Alden, kamu seolah olah ingin menyakiti Kiara supaya Alden menjauhi Kiara dan dekat dengan anak tiri mu itu!!!"

"Cowok BRENGSEK KAMU MAS!!" lanjut nya dengan nada tinggi.

"Selain kamu ga bisa jadi suami yang baik, kamu juga ga bisa jadi ayah yang baik untuk Kiara."

"Kalau Kiara tau, dia akan kecewa berat sama kamu!" Lanjut nya.

"Kiara sudah tau bunda," Kiara keluar dari tempat persembunyiannya, bunda dan ayah nya kaget bersamaan.

"Kiara" ucap mereka secara bersamaan.

"Kiara kecewa sama Ayah," ia tersenyum palsu dihadapan kedua orang tua nya.

"Ayah kok tega?"

"Ara pikir, Alden yang salah, ternyata Alden hanya ingin Kiara baik baik saja."

"Alden melindungi Kiara,"

"Ternyata ayah dalang dari semua masalah Ara sama kak Aden"

Kiara benar benar kecewa kepada ayah nya, mata nya menatap ayah nya, tapi tatapan nya kosong, seolah olah dia sudah benar benar lelah.

"Ara, sejak kapan kamu menguping?!" Tanya bundanya.

"Ara cape, Yah, Bun."

"Kalian sudah berubah, lebih pentingin pekerjaan dan keluarga baru ayah."

"Kiara juga mau dapat perhatian lebih dari kalian saat saat ini"

"Kiara hancur, hanya kak Alden yang bisa membuat Ara bahagia lagi, tapi ayah? Ayah yang ngehancurin semua nya lagi!"

"Ayah jahat"

"Ayah brengsek"

"Ara kecewa sama ayah!"

Kiara langsung lari keluar rumah, ia membanting pintu rumah nya.

"Kamu liat? Kiara sudah benci sama kamu!!"

Ayah nya masih saja diam, merenungkan ucapan-ucapan Kiara tadi.

"KIARA TUNGGU BUNDA NAK" teriak bunda Kiara.

*****
Angkasa duduk di samping makam yang bertulisan ICHA PUTRI.  Jadi Icha, sahabat Gio adalah adik dari Angkasa Putra.

Setelah kepergian Icha, Mama nya menelpon Angkasa yang tinggal bersama ayah nya, mama dan ayah Angkasa sudah berpisah, jadi Angkasa ikut dengan ayah nya sedangkan Icha dengan Mama nya.

Angkasa langsung menuju ketempat mama nya dan menemani adik nya sampai ketempat peristirahatan terakhir.

Setelah beberapa bulan Icha pergi, mama nya ikut menyusul Icha. Mama Angkasa sakit karena selalu memikirkan anak perempuan nya, ia masih belum terima kalau anak nya sudah tidak ada.

Sebelumya mama nya menceritakan sebelum Icha meninggal. Dari situ Angkasa mencari tau tentang Alden dan sekitar nya.

Gio pun sekarang sudah tidak ada kabar semenjak kejadian di belakang sekolah.

Gio tidak tau kalau Icha punya Abang yaitu Angkasa, orang yang menolong Kiara waktu itu.

Angkasa mengelus-elus Kepala nisan Icha "Cha, Abang kangen"

"Kamu sudah bahagia yah bersama mama"

"Abang pengen ikut"

"Tapi Abang masih punya tugas disini"

"Abang bakal bawa Alden kesini untuk meminta maaf kepada Icha"

"Abang sayang sama Icha."

"I love you peri kecil"

*****




















DETIK DETIK ENDING NIH GES

JANGAN LUPA BINTANG NYA

KOMEN

DAN SHARE

BARU BISA LANJUT SAMPE ENDING

MAU SAD ENDING?

ATAU

HAPPY ENDING??

ALDEN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang