19. JJ Cafe

8.1K 971 125
                                    

Author POV

Hari ini adalah hari pertama Lisa bekerja di JJ Cafe milik Park Jimin. Sebelumnya, Jimin sempat mengajari Lisa bagaimana cara membuat berbagai minuman dan cara melayani pelanggan karena Lisa disana hanya sebagai kasir sekaligus membantu membuat minuman sederhana. Lisa sebelumnya sama sekali belum pernah bekerja, dia sangat excited untuk bekerja di Cafe milik Jimin. Dia tidak menyangka bahwa hidupnya akan bebas dan berwarna ketika tinggal di Korea.

Saat ini Lisa sedang di Kelas sembari membereskan barang-barang miliknya dan bersiap-siap untuk pulang.

"Lisa setelah selesai kuliah ini kamu mau langsung ke Asrama?". Tanya Rose kepada Lisa.

"Aku mau ke JJ Cafe Rose". Jawab Lisa sambil menutup laptopnya.

"JJ Cafe dimana itu?". Tanya Rose. Karena memang JJ Cafe itu baru saja buka beberapa bulan yang lalu dan tempatnya masih sepi karena memang terpencil di sudut kampus, hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya.

"Dibelakang kampus Rose, sekarang aku akan bekerja di sana sebagai Kasir". Ucap Lisa Sambil berjalan keluar.

"Wahh aku ingin ikut bersamamu yah, sembari menunggu jadwal latihan paduan suara nanti". Ucap Rose

"Ayo, kau harus ke sana Rose. Karena Cafe disana sangat keren. Kau jadinya mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara?". Ucap Lisa.

"Benarkah Li? Kajja kita kesana. Iya aku ikut Paduan Suara di kampus karena aku sangat menyukai musik. Kamu akan mengambil UKM apa? Karena diwajibkan setiap Mahasiswa mengikuti 1 UKM Li". Ucap Rose.

"Berarti suaramu sangat bagus dong Rose, di Cafe itu juga ada Live Music, aku mau kau bernyanyi di sana. Aku juga belum tau ingin ambil UKM apa, aku sangat malas mengikutinya (Lisa tipikal Mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah pulang😂))". Ucap Lisa

"Aku malu Li jika bernyanyi dihadapan banyak orang sendirian. Kamu ikuti saja UKM yang sesuai dengan hobimu". Ucap Rose.

"Tidak apa-apa Rose, kamu bisa menyanyi di Cafe saat sepi saja nanti. Baiklah akan aku pikirkan nanti UKM apa yang akan aku ambil". Ucap Lisa kepada Rose sambil terus berjalan menuju arah parkiran motor disamping Fakultas Hukum.

Saat ini mereka sudah tiba di parkiran motor dan Lisa membonceng Rose mengendarai motor Vespa berwarna kuning miliknya.

"Wahh ini motormu Li? Sangat Lucu yah". Ucap Rose kepada Lisa.

"Iya tentu saja Li, maaf hanya bisa membonceng anak seorang Rektor dengan motor bututku". Jawab Lisa sambil tertawa.

"Hahaha, kamu pikir aku punya mobil atau motor pribadi Li, aku bahkan sampai sekarang masih harus naik kendaraan umum kok". Ucap Rose sambil tertawa.

"Jinjja? Aku pikir kau selalu dimanjakan". Ucap Lisa.

"Aku dimanjakan dengan kasih sayang Li dari keluargaku bukan dari harta kekayaan berlimpah. Uri Appa ingin aku hidup sederhana walaupun mungkin sebenarnya kita memiliki privilege, tapi sebisa mungkin appa ingin aku dan kakakku menjadi anak yang mandiri. Orang tuaku juga selalu mengajari aku untuk selalu berbuat baik dan tidak menilai rendah orang lain". Ucap Rose kepada Lisa.

"Keluargamu pasti sangat bahagia dan sayang kepadamu yah Rose". Ucap Lisa sambil menunduk sedih.

Mendengar ucapan Rose tadi membuat Lisa sedih karena kehidupan Lisa keterbalikan dari Rose. Lisa selalu dimanjakan oleh harta kekayaan orang tuanya dan selalu mendapatkan privilege karena dia adalah bagian keluarga Bruschweiler. Namun Lisa kekurangan kasih sayang dari orang tuanya karena mamanya sudah meninggal dan Papanya selalu sibuk dengan bisnisnya, Lisa selalu saja merasa kesepian ketika berada di rumah mewahnya dan hidupnya tidak bebas karena selalu saja dikekang oleh Papanya. Selama beberapa hari tinggal di Korea Saja dia sudah banyak mendapatkan banyak pelajaran hidup, bahkan Lisa harus sabar saat dihina oleh temen sekelasnya hanya karena dia anak penerima beasiswa dan dianggap rendah. Padahal selama hidup di Thailand semua orang sangat baik dan ramah kepadanya, ternyata semua hanya melihat dari harta kekayaannya. Mulai saat itu Lisa bertekad ingin menjalani hidupnya tanpa ada bayang-bayang keluarga Bruschweiler dibelakangnya dan dia ingin hidup mandiri atas hasil kerja kerasnya sendiri.

HAPPY VIRUS [JENLISA] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang