Author POV
Saat ini Jennie sudah menyelesaikan revisi laporan yang diminta Mr. L Grey dan dia bersiap-siap menuju ruangan Sajangnim untuk mempresetasi hasil laporannya.
"Aku yakin Nona Kim pasti bisa menghadapi Mr. L Grey". Ucap Lee Kwang Soo kepada Jennie, sembari menemani Jennie menuju Lantai 50 menunggunakan lift.
"Iya hwaiting Nona kim". Ucap Ho Yeon yang ikut memberi semangat.
"Aku merindukan sosok Sajangnim yang ramah dan lucu seperti dulu. Bahkan dia sangat tampan jika tidak memiliki brewok di wajahnya itu". Ucap Ho Yeon kepada Lee Kwang Soo dan Jennie.
"Iya aku juga rindu sikap hangat Sajangnim, dulu bahkan kita sering menghabiskan waktu bersama saat gathering perusahaan, sekarang mana mau Sajangnim ikutan acara seperti itu lagi". Ucap Lee Kwang Soo.
"Apakah dulu Sajangnim seperti itu? Kenapa dia bisa berubah jadi kejam seperti ini?". Tanya Jennie kepada Lee Kwang Soo.
"Iya dulu Sajangnim sangat ramah dan baik kepada semua karyawannya namun seketika banyak karyawan disini yang bersikap tidak sopan dan tidak menghargai Sajangnim, hanya karena menganggap dia bocah yang mencoba memimpin perusahaan besar seperti ini. Bahkan kinerja karyawan saat itu sangat buruk mereka selalu saja bermalas-malasan, hingga akhirnya Sajangnim marah besar dan merubah gaya kepemimpinannya. Ehhh ternyata malah keterusan menjadi kejam". Jelas Lee Kwang Soo kepada Jennie.
"Benarkah? Memangnya berapa umur Sajangnim sekarang? Semoga saja dia bisa berubah seperti dulu". Ucap Jennie.
"Usia Sajangnim sekitar 23 tahun dan dia sangat jenius sekali". Ucap Lee Kwang Soo.
"Dia lebih mudah dariku, aku kira umurnya 40 tahun". Ucap Jennie dengan polos.
"Hahaha pasti hanya karena brewoknya Nona Kim mengira Sajangnim sudah tua". Ucap Lee Kwang Soo sambil tertawa.
"Padahal wajahnya baby face loh. Aku masih tergila-gila kepada. Dia semakin sexy ketika sedang marah". Ucap Ho Yeon.
Entah mengapa mendengar Ho Yeon memuji Sajangnim membuat Jennie sangat kesal sekali.
"Apa mungkin trauma masa lalunya yang membuat dia menjadi kejam". Ucap Jennie.
"Bisa jadi sih, tapi dia sosok yang dingin dan misterius sekali". Ucap Ho Yeon.
"Ohh iya, Aku dengar gosip kalau Sajangnim itu seorang Gay". Ucap Ho Yeon dan mereka mulai menggosip.
"Apaa?". Kaget Jennie dengan mata yang melotot.
"Iya dia Gay karena dulu aku pernah melihat dia di Club bersama teman Lelakinya. Ada penari wanita yang sangat sexy sekali mencoba untuk merayu Sajangnim namun saat penari itu duduk di pangkuan Sajangnim, dia malah mendorongnya dan marah besar kepada wanita itu. Kalau dia laki-laki normal pasti sudah memeluk bahkan mencium wanita itu". Ucap Ho Yeon kepada Lee Kwang Soo dan Jennie.
"Jinjja?". Keget Jennie
"Aku juga pernah liat dulu dia memeluk dan tersenyum ramah kepada seorang pria. Bahkan pria itu menciumi pipi Sajangnim dan dia hanya tertawa bahagia". Ucap Ho Yeon.
"Kalau dia Gay kenapa dia memeperkosaku. Apa saat itu dia tidak sengaja dan dalam kondisi mabuk sepertiku". Pikir Jennie didalam benaknya.
"Kita sudah sampai di lantai 50". Ucap Kwang Soo.
"Terima kasih Banyak karena kalian telah mengantarkan aku". Ujar Jennie yang mencoba berjalan ke ruangan Lisa.
"Good luck Nona Kim". Ucap Ho Yeon dan Kwang Soo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY VIRUS [JENLISA] - END
RandomLalisa Bruschweiler Manoban adalah seorang yang sangat terlihat bahagia, humble dan ceria. Lalisa selalu saja memberikan happy virus (virus kebahagiaan) kepada sahabat dan temannya namun dibalik keceriaannya ternyata dia memiliki sifat yang bertolak...