Sejak kemarin, Taehyung dan Jisoo semakin mesra saja. Tampaknya Taehyung tidak akan berpaling dari Jisoo sekarang. Dia tampak tak peduli pada orang-orang disekitarnya yang memperhatikan mereka. Mereka sedang di kantin, Jisoo menyuapi Taehyung. Dan Taehyung tersenyum, terkadang ia mengecup pipi Jisoo.
"Taehyung, berhenti mencium pipi ku."
"Kau kan pacarku, apa aku harus mencium wanita lain saja?"
Seketika perut Taehyung langsung mendapatkan bogeman dari Jisoo. Lihatlah, Rose, Lisa, dan Jimin yang hanya menjadi nyamuk disana. Kasihan sekali.
Tiba-tiba seorang pria datang dengan diikuti gerombolannya, Blazers. "Dimana Jennie?"
Lisa mengernyit. "Kau tidak tau dimana kekasihmu?"
Jungkook memutar bola matanya dengan malas. "Dia tidak memberitahuku."
"Dia juga tidak memberitahu kami apapun." Imbuh Jisoo.
"Dia bolos hari ini. Tidak ada yang tau dia ada dimana." Sahut Rose.
Jungkook menatap Rose. Ia mendekatkan dirinya pada gadis itu. Membuat jantung Rose berdetak tak karuan. Ayolah, Jungkook itu terlalu tampan untuk jadi seorang berandalan. "Berikan nomor ponselnya."
.
.
.
.
.Disisi lain, Jennie sedang menggenggam tangan adiknya, Haruto. Mereka sedang berada di rumah sakit. Semalam, Haruto mengeluh sakit di punggungnya. Dokter bilang Haruto sering mengangkat beban yang berat, itu sebabnya punggungnya sering sakit. Dan punggungnya keseleo, ia harus dioperasi. Betapa hancurnya hati Jennie, ketika mengetahui Haruto sering bekerja paruh waktu menjadi kuli bangunan untuk mendapatkan uang. Itu sebabnya Haruto sering pulang terlambat dengan keadaan seragam yang lusuh, dan kadang membawa uang yang memang tak seberapa, tapi begitu berharga untuk orang seperti Jennie dan Haruto. Jennie sering berpikir darimana adiknya dapat uang itu, dan Haruto akan menjawab bahwa ia meminjam uang itu dari temannya, dan akan menggantinya saat ia sudah punya uang.
Jennie bisa mencari uang, dia bekerja paruh waktu di kedai kopi. Sebelum akhirnya satu bulan yang lalu ia dipecat karena tidak becus saat bekerja. Ya, Jennie akui bahwa ia memang tidak begitu fokus bekerja karena ada ujian saat itu.
Tabungan mereka masih cukup, tapi kenapa adiknya sampai rela bekerja keras seperti itu. Apa karena Haruto merasa menjadi beban untuknya? Jika Haruto berpikir begitu, maka dia salah besar. Dia beruntung karena masih punya saudara seperti Haruto yang sangat ia sayangi dan selalu menemaninya.
Percayalah, meski Jennie sering memarahi Haruto karena kesal, ia sangat menyayangi adiknya yang satu itu. Dia juga satu-satunya keluarga Jennie sekarang.
Haruto tengah tertidur, sementara Jennie sibuk menjaganya semalaman. Jennie lah yang memaksa Haruto untuk beristirahat. Jennie yang sedikit bosan itu mengambil tasnya, lalu mencari handphone nya. Ada beberapa notifikasi disana, dari Rose, Lisa, bahkan Jisoo. Tapi yang paling menarik adalah satu. Nomor tak dikenal, tapi pesan dibawahnya itu menampilkan bahwa ia adalah Jungkook.
Nomor Tidak Dikenal
Dimana kau? Aku mencarimu. Rose bilang kau bolos. Kau tidak sedang menangis karena Kim Brengsek Taehyung itu bukan? Akan ku buat dia babak belur sekarang juga jika memang itu penyebab kau bolos hari ini.
Jennie tersenyum tipis. Jungkook memang unik, caranya memperdulikan orang lain memang sedikit kasar. Tapi sebenarnya tidak begitu. Buktinya dia mencarinya, artinya dia peduli. Hanya saja dia tidak pandai mengekspresikannya.
Aku ada di Hospital City. Maafkan aku, aku tidak sempat ijin. Aku terburu-buru.
Beberapa menit kemudian, balasan dari Jungkook kembali muncul di roomchatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Hayran Kurgu[ SLOW UPDATE ] "Sialan kau! Ini toilet laki-laki. Dimana Jisoo?! Apakah kau melakukan sesuatu padanya?!" "Dia tertidur di mobilku." "Kalau begitu temui dia! Dia pacarmu!" "Dan kau selingkuhanku." . . . . . "Jadilah kekasihku." "Jika tidak, maka aku...