Bagian 6

578 46 8
                                    

Keesokan Harinya

Baru saja waktu subuh tpi rumah adiba dan adnan sudah dibisingkan oleh pertengkaran kedua insan tersebut.

"tolong lepas adiba sekarang!!!Diba ga sanggup mas!!" Lirih adiba.

"MAS TIDAK AKAN PERNAH MELEPAS DIRIMU ADIBA!!" Tegas adnan.

"Mas tega nyiksa batin diba?"Lirih adiba bahkan suaranya sangat serak dan ditambah mata sembabnya tpi di ucapannya itu masih tersirat nada lembutnya.

Dapat dipastikan jika orang yang melihat keadaan adiba saat ini akan kasian dengan dia dan pasti orang yang melihat adiba saat ini turut merasakan apa yang adiba rasakan.

Adnan pun sebenarnya tidak tega melihat adiba yang memohon-mohon kepada ia untuk mengugat cerai dirinya,sungguh situasi ini adalah situasi yang sangat adnan benci,adnan tidak ingin adiba pergi meninggalkannya tpi adnan juga tak ingin meninggalkan aisyah,apalagi sekarang aisyah sedang mengandung darah dagingnya.

"Diba,saya mohon tetap bertahan dengan Mas adnan,saya bersumpah tidak akan merebut mas adnan dari dirimu" mohon aisyah.

Diba menatap aisyah dengan tatapan benci dan disitu untuk pertama kalinya aisyah merasa dirinya seperti musuh bagi diba.

"Aisyah,apa dgn kamu masuk kerumah tangga saya dengan mas adnan itu bukan merebut?" Tanya adiba ketus.

Aisyah dan adnan tentu tertegun, bukan hanya karna kalimat yg dilontarkan adiba tapi nada ketus adiba juga membuat mereka kaget.

(Fyi:Adiba tidak pernah bicara ketus kepada orang yang baik dengannya,termasuk adnan dan aisyah jadi ini pertama kalinya adiba berbicara seperti itu kepada mereka tapi di perusahaan adiba memang orang yang sangat ketus dan tegas).

"JIKA MAS TIDAK MAU MENGGUGAT CERAI MAKA ADIBA SENDIRI YANG AKAN TURUN TANGAN!!ADIBA SENDIRI YANG AKAN MENGGUGAT CERAI MAS!!" Tegas adiba, Keputusan adiba sudah bulat toh klo dilanjut pernikahan ini tak akan pernah bahagia.

Adiba pun pergi meninggalkan rumah itu, ia pergi ke mansion ibunya.

"BUNDAAA!!!!" Teriak adiba,Sebenarnya ia tak mau mengganggu ibunya tapi ia tak punya tempat bersandar selain kepada ibunya.

"Aduh,Knp diba?Jangan teriak² dan kalo masuk rumah tuh salam dulu!!bukan teriak²" ucap ibu adiba.

"Hehe,assalamualaikum bunda" ucap adiba.

"Waalaikumsalam putri bunda" jawab ibu adiba.

"Putri bunda kenapa?kok matanya sembab?adnannya mana?" Tanya ibu adiba.

Pertahanan adiba pun runtuh, lagi dan lagi ia kembali menangis, padahal ia sudah berjanji tidak akan menangis ketika ke rumah ibunya.

"Putri bunda yang paling cantik ini kenapa?" Tanya ibu adiba sambil memeluk dan menenangkan adiba.

"Bun,Surga yang diba sama mas adnan bangun selama 2 tahun ini terbagi" lirih adiba yang masih sesegukan.

"Maksud diba apa nak?" Tanya ibu adiba yang masih tak mengerti.

"Mas adnan nikah lagi Bun sama sahabat diba" jawab adiba sesegukan.

Sungguh ibu adiba sangat terkejut dan merasakan sakit yang adiba rasakan tapi ia berusaha untuk tetap dewasa.

"Nak?Hey? Diba pernah liat bunda di gugat cerai sama ayahkan? Diba marahkan sama ayah dan diba yg bilang sendiri ke bunda kalo ayah laki² yg ga pantes ditangisin,Diba kesel sama bunda waktu itukan karna bunda nangisin ayah?" Ucap ibu adiba.

Adiba hanya mengangguk

"Nah begitupun juga bunda!!Bunda kesel loh sama diba kalo nangisin adnan!!Dh ya Putri bunda yang cantik ini ga boleh nangisin laki² yang ga cukup 1 perempuan" ucap ibu adiba.

Adiba mengangguk

"Bunda,Bunda bakal jadi nenek tau" ucap adiba yang masih sesegukan

Sudah dapat dipastikan ibu adiba sangat terkejut dan sangat senang.

ADIBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang