Jam sudah menujukan pukul 8 malam, namun sepertinya tuyul milik pasangan JaeSahi itu masih dalam mode full batrai. Balita menggemaskan itu terlihat sibuk bergelut dengan Hikun, boneka yang tingginya setengah dari tubuh Asahi.
Jeongwoo berdiri lalu menunjuk kearah boneka tersebut, "Haha Jeje win, ikun kayah" ucapnya dengan nada bangga. Ia semakin puas saat melihat ujung kepala Hikun yang sudah robek karna sering dia gigit.
Si pemilik yang menyaksikan semua itu hanya bisa mengelus dadanya tabah, saat menyaksikan boneka kesayangannya di aniaya oleh Jeongwoo.
"Jeje bobo yuk" ajak Asahi.
Membalikan badannya, Jeongwoo lalu menatap mamanya itu dengan pandangan tidak suka.
"Hayahhh, Jeje beyum antuk"
"Tapi udah malam, tuh liat udah jam berapa?"
Jeongwoo mendongak, menatap jam dinding yang cukup jauh diatas sana. Keningnya mengeryit, sok serius. Tetapi karna tak kunjung tidak tahu, Jeongwoo akhirnya berjalan kearah Jaehyuk.
Ia mendekatkan telinganya ke depan bibir papanya, "Papa jam beyapa?" Tanya dengan suara yang yang sangat kecil.
"Jam delapan" bisik Jaehyuk.
"Jam yapan?"
Jaehyuk menganggukan kepalanya.
"Mama, jam yapannnn"
"Kalo udah jam delapan, itu artinya Jeje harus bobo"
"Aaa Jeje mauu ainnn"
"Tapi mama ngantuk, Hikunnya juga udah meninggoy tuh karna di gigit Jeje" ujar Asahi sembari menatap miris keadaan bonekanya.
"Papa juga ngantuk, mau bobo" tambah Jaehyuk.
Lelaki tampan itu memejamkan matanya dan pura pura mendengkur, demi membuat putra manisnya percaya jika dia sudah beneran ngantuk.
Mereka pikir saat Jeongwoo menarik tangannya dan berjalan kearah kamar, balita itu sudah setuju untuk tidur. Namun sayangnya bukan, perkiraan mereka meleset. karna nyatanya, balita itu hanya mengantar Jaehyuk dan Asahi untuk tidur di atas kasur.
"Mama bobo cini" ucapnya sambil menepuk bantal milik Asahi. Selanjutnya Jeongwoo menepuk bantal Jaehyuk, "Papa bobo cini"
Selesai mengatur temapat tidur, Jeongwoo turun kembali dari atas kasur dan berjalan kearah laci kecil miliknya yang penuh dengan buku cerita. Mengambil satu secara acak, Jeongwoo lalu kembali naik ke atas ranjang dengan sedikit susah payah.
Setelah berhasil, ia memposisikan dirinya untuk berada di tengah tengah kedua orang tuanya. Badannya bersandar ke headboard dengan buku cerita di pangkuannya.
Ya, Jeongwoo sudah siap untuk membacakan dongeng sebelum tidur. Meniru runtinitas yang sering di lakukan Asahi untuk dirinya setiap malam.
Jeongwoo membuka halaman pertama, karna belum bisa membaca jadinya Jeongwoo hanya melihat lihat gambarnya saja.
"Inyiii ... mama inyi apa?" Tunjuk kearah gambar istana.
"Oh, itu istana"
"Inyi nanana, yumah puti. Emm, yumah puti ada puun (pohon)"
Setelah mendeskripsikan apa yang di lihatnya, Jeongwoo membalik buku itu untuk ke halaman selanjutnya.
"Inyi mama puti, inyi papa puti" tunjuk kearah buku.
Kemudian Jeongwoo menutup bukunya, "Cilita cecai"
"Apaan? Perasaan baru dua halaman" protes Jaehyuk.
"Cuttt, bobo da boyeh bicik" tegur Jeongwoo dengan wajah sok galak, dirinya tidak sadar jika itu malah membuatnya terlihat menggemaskan.
Selanjutnya Jeongwoo menyimpan buku cerita tersebut, lalu menarik selimut sebatas dada JaeSahi dan mencium kening kedua orang tuanya.
"Jeje cayang mama"
"Jeje cayang papa"
"Camat mayam"
Balita sudah akan kembali beranjak turun, jika saja tidak di tahan oleh Asahi.
"Jeje mau kemana?"
"Mau ainn"
Asahi menghela nafas panjang, lalu dengan paksa membawa Jeongwoo kedalam pelukannya. Mengabaikan putra manisnya yang mulai memberontak.
"Udah diem"
"Papa toyonggg" teriak Jeongwoo yang sedikit teredam dada Asahi.
"Grok ... grok ... papanya udah bobo" balas Jaehyuk.
Jeongwoo terus memberontak, hingga akhirnya diam karna di sogok oleh ASU.
ASU, air susu uke.
...
...
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Beruang || JaeSahi Ft Jeongwoo ✔
Fanfiction[SELESAI] Punya istri modelan Asahi dan anak macam Jeongwoo itu harus banyak bersabar, biar tidak kena tekanan darah tinggi. 🐻 BxB 🐻 JaeSahi 🐻 HaJeongwoo (Little Bit)