Keluarga Beruang || JaeSahi Ft Jeongwoo ✔

10. Mengganggu

"Sahi, ini tempat asal kamu lagi bocor apa gimana sih? Panas banget rasanya"

"Hah?"

"Neraka"

"Kamu pikir aku berasal dari neraka hah?! Aku pukul juga ya kamu!"

Asahi menatap suaminya itu dari ekor matanya yang tentu saja itu membuat Jaehyuk langsung meringis pelan.

"Canda Sa"

Si manis hanya memutar matanya malas lalu kembali ke aktivitasnya semula, mengipasi badannya.

Akhir akhir ini cuaca memang rasanya sangat panas, di tambah sekarang mati listrik hingga AC tidak bisa hidup. Dan itu membuat seorang Asahi yang tidak tahan panas menjadi uring uringan.

"Ini kapan sih listriknya nyala lagi! Gak tau apa gua lagi butuh AC!"

"Sabar sayang"

Jaehyuk mengelus bahu dan punggung istri manisnya itu, mencoba menenangkan sekalian  modus karna saat ini Asahi sedang tidak memakai baju dan hanya memakai kolor hijau saja.

"Jaeee tangannya anjir" kesal Asahi saat merasakan pergerakan tangan nakal Jaehyuk yang semakin turun.

"Hehehe Saaaa"

"Gak Jae, gila ya masa cuaca lagi gini ngajak selebewan!"

"Mumpung gak ada si tuyul gondrong, Sa"

"YA GAK DI SIANG BOLONG DENGAN CUACA SEPANAS INI JUGA JAMETDUN! BISA MATI GUANYA"

Lelaki tampan itu malah tertawa tanpa dosa dan mencubit pipi Asahi, ia sepertinya belum sadar jika mungkin sebentar lagi si manis bakal mengeluarkan tanduknya.

"Ja-"

"MAMAAAA"

Perkataan Asahi terpotong oleh Jeongwoo yang baru masuk kedalam rumah.

Balita menggemaskan itu mendekati orang tuanya, berdiri di depan Asahi dengan kedua tangan yang terangkat.

"Mamaa toyong uka aju Jeje, geyahhh" pintanya.

Asahi membuka baju dan celana Jeongwoi, membiarkan anaknya itu hanya menggunakan sempak dan kaos kutang saja.

Benar benar mirip tuyul gondrong, pikir Jaehyuk saat melihat penampilan anaknya sekarang. Badan Jeongwoo itu putih terus hanya memakai dalaman saja, kalau keluar di malam hari pasti beneran akan di kira tuyul pesugihan.

"Jeje dari mana? Sampe mandi keringet kaya gitu?" Tanya Jaehyuk

"Jeje yayi yayi cama Yuto di yual"

Jaehyuk menatap Asahi dengan pandangan bertanya.

"Abis lari lari sama Haruto"

"Oh, kok kamu bisa ngerti perkataan Jeongwoo sih?"

"Ya karna aku ibunya lah"

"Ukan ibuuuu, mama Jeje" ralat Jeongwoo cepat.

Balita itu berpikir 'mama Jeje' itu nama dari Asahi, makanya setiap ada yang memanggilnya Asahi atau sejenis lainnya di depan dia. Jeongwoo akan ngambek tidak jelas.

Dan itu selalu menjadi bahan Jaehyuk untuk membuat Jeongwoo kesal.

"Ini Asahi" ucap Jaehyuk sembari menujuk kearah Asahi.

"Aaaa ukannn, ituuu mama Jejeeee"

"Asahi, Yoon Asahi"

Jeongwoo menatap papanya galak dan tanpa di sangka balita itu mendekati Jaehyuk dan langsung menggigit pahanya, tidak terlalu sakit tapi tetap cukup untuk membuat Jaehyuk terkejut.

"Jeje gak boleh gigit gigit orang, gak baik. Gimana kalo luka" peringat Asahi.

Bibir Jeongwoo melengkung ke bawah dan menatap ibunya itu dengan mata yang bermirror mirror.

"Jeje kecalll, Jeje da cukaaa. Inyi mama Jeje ukan Aci aci" ucapnya dengan suara bergetar. Dan beberapa detik kemudian tangis Jeongwoo pecah.

Jaehyuk tertawa hambar saat melihat Asahi yang sudah menatapnya sambil tersenyum manis, kalau sudah begitu ia tinggal menunggu waktu eksekusi yang akan di lakukan oleh emak dedemit tersebut.

....

Di tempat lain terlihat Junkyu yang rebahan di lantai sambil makan kacang, sesekali dia akan melemparkan kacang itu hingga mengenai badan Haruto yang sedang duduk anteung sambil memainkan mobil mobilannya.

Puk

Satu kacang mengenai punggung kecil itu, namun tidak ada reaksi apa apa.

Puk

Puk

Puk

Tiga lemparan kacang beruntun mengenai punggungnya dan sepertinya itu cukup untuk membuat balita tampan itu kesal bukan main.

Haruto mendekati Junkyu dan memukul jidat itu sekuat tenaga menggunakan mobil mobilannya.

"PAPA JE .... LEKKKKKK"

"Aduhhh, Mashii anaknya nih kaya bulldog. Galak banget"

Mashiho yang sedang di dapur hanya memutar matanya malas, dia heran dengan kelakuan Junkyu. Sudah tahu Haruto itu bakal jadi galak banget kalau di ganggu, tapi tetep aja di usilin.

....
...
...