12. Anak Buaya

11.2K 1.5K 341
                                    

Hari ini Para uke sedang ada arisan di rumah Hyunsuk, tentu itu membuat Junkyu dan Jaehyuk bersorak senang. Mereka bahkan sudah membuat rencana untuk bermain game seharian.

Seharusnya rencana itu berjalan dengan lancar jika saja dua tuyul itu ikut dengan ibunya.

Junkyu menghela nafas panjang, lalu menatap sesosok bayi dugong yang sedang duduk di atas perutnya.

"Heh anak pungut, kenapa gak ikut mama aja sih?" Tanyanya.

Haruto tidak menanggapi papanya itu, balita tersebut masih fokus menonton serial kartun di televisi.

"Ruto, papa buang aja"

Haruto mencebikan bibirnya, kemudian turun dan duduk menjauhi Junkyu. Tentu itu membuat Junkyu panik, karna biasanya balita tersebut akan ngadu kepada Mashiho.

"Eeeehhh papa cuma bercanda, jangan nangis ya toge putihnya papa" ucap Junkyu sembari mendekati Haruto dan membawanya duduk di pangkuannya.

"Papa nda cayang Luto!"

Junkyu memeluk Haruto dan mengecupi rambut anak semata batinnya itu.

"Enggak dong, papa sayang banget sama Ruto. Meski Ruto mirip kuyang setengah jadi, kamu tetap anak yang paling papa sayang"

"YUTOOOOO"

Wajah Haruto yang tadinya sendu dalam sekejap langsung cerah kembali saat mendengar teriakan dari tetangga manisnya itu.

Dan senyumnya langsung terbit saat tumbuh gempal itu mulai terlihat oleh matanya.

"JEJEEEE"

Kedua balita itu langsung berpelukan dan saling menggesekan kedua pipi chubby mereka.

Kalau kata Jaehyuk sih, mereka itu mirip kucing.

"Eh calon besan berkunjung" sambut Junkyu saat Jaehyuk memasuki kediamannya.

"Mau gua pukul pake tangan kiri atau tangan kanan?!" Ucap Jaehyuk galak.

Disaat kedua bapak bagong itu ribut, Haruto malah menarik tangan Jeongwoo untuk di karpet depan televisi. Balita tampan itu kemudian lari kearah dapur dan mengambil banyak cemilan, ia juga bahkan merebut ciki yang sedang di makan oleh papanya.

"Buat Jeje" ucap Haruto.

Jeongwoo selaku pecinta semua makanan langsung tersenyum bahagia, ia bahkan menciumi semua bungkus makanan itu.

"Puna Jeje, muah muahh"

Haruto yang melihat pemandangan seperti itu tertawa sembari bertepuk tangan.

"Jeje luuucuuu"

Jeongwoo tidak mengindahkan perkataan Haruto, balita itu malah mendekati papanya dengan satu bungkus ciki di tangannya.

"Papa toyong ukain"

Jaehyuk menurut dan membukakannya. Saat melihat bentuk ciki yang mirip cincin, tiba tiba saraf jahil di otaknya berfungsi. Ia lalu memanggil Haruto untuk mendekat.

"Ruto coba pasangakan ini ke jari Jeje" ucapnya sambil menyerahkan satu ciki tersebut.

Haruto menerima ciki itu namun hanya menatapnya dengan wajah bingung.

Jaehyuk yang paham langsung menarik tangan Junkyu untuk berdiri.

"Ruto liat, seperti ini" ucap Jaehyuk sambil memasangkan cincin itu ke jari telunjuk Junkyu.

"Sorry Jae, gua normal bukan homo anjir"

"Normal tete Lucinta rata kembali, lu sama Mashi emang selama ini apaan!" Bisik Jaehyuk kesal.

Junkyu menghela nafas lelah lalu menyilangkan tangannya di dada.

"Met, gua sama Mashi itu normal. Mashi kan uke dan gua seme. Jadi normal dong"

Jaehyuk membuka dan menutup mulutnya, seolah ingin berbicara namun tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Ia rasanya terlalu syok dengan pemikiran dari otak prematur milik tetangganya itu.

"Semoga Haruto cuma punya gen dari Mashiho doang, demi apa gua gak sudi banget punya turunan kaya lu anjir. Tololnya murni banget kaya air dari pegunungan"

Suami dari si manis jembatan roboh itu lalu jongkok di belakang Haruto dan selanjutnya ia meniup ubun ubun balita tampan tersebut.

"Gennya si Junkyu hilanglah"

"Papa Jae ini buat apa?" Tanya Haruto sambil mengangkat ciki yang ada di tangannya.

"Oh iya sampe lupa, Haruto masukan ke jarinya Jeje ya"

Karna sudah paham, Haruto segera memasangkan cincin tersebut dan setelahnya kedua balita itu hanya saling tatap.

Berbeda dengan HaJeongwoo yang masih terlihat bingung, kedua bapak bodat itu malah bersorak senang.

"Selamat selamat selamat pengantin baru"

"Selamat selamat selamat pengantin baru"

Jeongwoo tidak paham dengan maksud kedua orang dewasa itu, makanya dia lebih memilih untuk menjilati ciki yang melingkar cantik di jari telunjuknya.

"Nyam nyamm enyak" ucapnya.

Dia lalu menyodorkan bekas jigongnya kepada Haruto, yang tentu saja di terima dengan senang hati.

"Enakkk, manic milip Jeje"

Oke, siapapun tolong beritahu kepada nyonya Yoon jika putra manisnya sedang di incar oleh anak buaya.




....

....

....

Keluarga Beruang || JaeSahi Ft Jeongwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang