15. De Javu

10.3K 1.5K 317
                                    

Jam sudah menujukan pukul 7 malam namun Jaehyuk belum juga pulang kerumah, di tambah di luar hujan deras di sertai petir membuat lelaki manis itu semakin khawatir terhadap suaminya.

Dan yang menyebalkannya sekarang adalah malam Jumat.

"Jae angakat dong" gumam Asahi sembari mondar mandir saat sambungan telefonnya tak kunjung terjawab.

"Nomor yang anda tuju-"

Asahi segara mematikannya saat suara operator yang terdengar.

"Oke Asa, posthink aja. Mungkin Jaehyuk lagi nyetir makanya gak bisa jawab" ucap Asahi terhadap dirinya sendiri.

Meski sudah mencoba menghibur dirinya sendiri, Asahi tidak bisa berbohong jika perasaannya sangat tidak enak.

"PAPAAAAA" teriak Jeongwoo.

Dengan cepat Asahi menoleh dan benar saja, di ambang pintu sana ada Jaehyuk yang terlihat pucat dengan badan yang basah kuyup.

Segera dia mengambil handuk dan mendekat kearah suaminya itu, ia memberikan satu handuk besar kepada Jaehyuk dan satu handuk kecil dia gunakan untuk mengeringkan rambut suaminya itu.

"Kok bisa basah kuyup gini sih?"

"Kehujanan, Sa" jawab Jaehyuk singkat.

"Tadikan kamu bawa mobil! Terus kenapa telefon aku gak kamu angkat? Kamu tau aku khawatir banget" omel Asahi.

Lelaki manis itu tiba tiba terdiam saat melihat Jaehyuk tersenyum, bukan terpesona namun Asahi merasa ada yang ganjil dengan senyuman suaminya itu.

Dari pada senyuman, lelaki tampan itu lebih terlihat seperti menyeringai.

"Kenapa?" Tanya Jaehyuk saat melihat istrinya terdiam.

"Jae, are you okay?"

Jaehyuk menaikan sebalah alisnya, "Aku gak baik baik aja, karna aku kedinginan Sa"

Ia lalu jongkok di depan Jeongwoo yang sedari tadi diam memperhatikan kedua orang tuanya.

"Jeje mau nemenin papa ganti baju gak?"

Jeongwoo mengangguk semangat dan merentangkan tangan mungilnya, "Mauuu, tapyi papa ndong Jeje hehe"

Jaehyuk tertawa kecil lalu menggendong Jeongwoo dan berjalan kearah kamar mereka.

"Okay, Jeje ikut papa aja ya"

"Iya" jawab Jeongwoo. Balita menggemaskan tersebut menatap kearah Asahi dan melambaikan tangannya, "Dadaaa mama" ucapnya sebelum pintu kamar benar benar tertutup.

Yeah we are butterfly
Hamkke jeo haneul neomeo
Bitbaraen kkumsogeuro
Together uju meolli
All day gaja long day
Mideo nae yeope gidae
Na eodi an ga geokjeong ma my maker

Asahi menghentikan langkahnya yang akan menyusul Jaehyuk dan Jeongwoo saat handphonenya berbunyi.

"Jaehyuk?" Ucap Asahi heran saat melihat nama si penelfon.

Meski merasa heran dan ragu, Asahi menjawabnya.

"Halo?"

"Sayang, kayaknya aku bakal telat pulang deh. Jalanan macet karna di depan ada pohon tumbang, kamu kalo gak berani mending ajak Jeongwoo buat nginep di rumah si bodat aja"

Tubuh Asahi membeku, kalau yang menelponnya itu Jaehyuk lalu yang bersama Jeongwoo siapa?

Secepat kilat Asahi berlari menuju kamarnya dan ruangan tersebut kosong, tidak ada siapaun di sana.

"JEONGWOO" teriak Asahi, namun nihil tidak ada jawaban dari suara menggemaskan anaknya itu.

Ketika melihat kebawah, betapa terkejutnya dia saat melihat genangan darah disana.

'Terima kasih untuk makanannya'


....



Asahi mengerjapkan matanya saat merasa ada tangan kecil yang menepuk pelan pipinya.

"Mama napa bobona angi?" Tanya Jeongwoo penasaran saat melihat ibunya yang tertidur sembari menangis.

Membuka mulutnya tidak percaya, Asahi langsung merengkuh badan kecil itu kedalam pelukannya dan mengecupi wajah putra manisnya dengan sayang.

Asahi bersyukur jika itu hanya mimpi, ia lalu melihat kearah jam dinding yang menujukan pukul setengah tujuh malam. Selanjutnya dia melihat kearah luar jendela yang nampak mulai gerimis.

Dengan susah payah Asahi menelan ludahnya, entah kenapa rasanya de javu.

"Jeje kita main di rumah Ruto aja yuk" ajak Asahi cepat.



...
...
...

Lah? Salah genre kayaknya 🤣

Keluarga Beruang || JaeSahi Ft Jeongwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang