"Mamaa, Jeje ... mau mamam"
Jeongwoo berlari kearah Asahi yang sedang menonton televisi, menabrakan tubuhnya dengan cukup keras.
"Aduhhh" keluh Asahi saat dagunya kesundul oleh kepala kecil putranya itu.
"Mamaa paya Jeje akittt" adunya.
Asahi yang gemas memukul pelan pantat Jeongwoo, "Makanya jangan lari lari" peringatnya.
"Hehehe mamaf mama"
"Jeje mau mamam?"
Jeongwoo menggelengkan kepalanya, "Daaa, Jeje mau mamam tapyi oong"
"Hehhh! Siapa yang ngajarin 'tapi bong, tapi bohong' kaya gitu hmm?"
Asahi menidurkan Jeongwoo di karpet lalu menggelitiki perut buncit itu dengan gemas, hingga membuat si pemilik tertawa.
Ia menghentikan aksinya saat melihat Jeongwoo yang sudah mau menangis.
"Mamaa adi Jeje cyudah mamam di yumah Yuto" cerita Jeongwoo.
"Oh ya? Mamam sama apa?" Tanya Asahi dengan ekspresi yang terlihat tertarik dengan cerita bayi kadalnya itu.
Sekedar informasi, meski Asahi itu sangat amat acuh terhadap lingkungan sekelilingnya tapi dia peduli dengan orang orang yang di sayanginya. Lelaki manis nan cantik itu bisa menjadi pendengar dan pemberi saran yang sangat baik, meskipun kadang saran yang dia berikan agak di luar akal sehat manusia alias mendekati hasutan setan.
"Jeje mamam cama yayam, ammm nyam nyam nyam"
Balita menggemaskan itu menggerakan mulutnya seolah sedang mengunyah dengan tangan yang mengelus ngelus baby tummynya.
"Jeje mamam yayam duaaa"
"Hahh? Banyak banget" jawab Asahi dengan wajah pura pura terkejut.
"Ukan dua, tapyi igaa"
"Hahh?? Tiga!"
"Ukan ukan Jeje mamanya cepuyuhhh"
"Ohh pantesan perut Jeje jadi ndut banget"
Jeongwoo lalu berdiri dan menyingkap bajunya sebatas dada, dengan wajah serius dia memperhatikan perut buncitnya.
"Mamaaa peyut Jeje miyip bayon"
"Iya mirip balon, mandi yuk. Udah sore" ajak Asahi.
Jeongwoo mengangguk semangat, baginya mandi itu sama saja dengan main air sepuasnya. Karna biasanya jika di luar jam mandi Asahi akan melarang untuk bermain air terlalu lama.
....
"Papa pulang"
Jeongwoo yang mendemgar suara papanya langsung berlari keluar dari kamar mandi, balita itu terlalu semangat sampai mengabaikan peringatan dari ibunya untuk tidak lari larian.
"PAPAAA MAT ATANGGG" teriak Jeongwoo dengan badan yang tidak tertutupi apapun, bahkan rambutnya masih meneteskan air.
"AAAA TUYUL" teriak Jaehyuk.
Lelaki tampan itu berlari menghindari Jeongwoo yang akan memeluknya, hingga di ruang itu terjadi adegan kejar kejaran antara ayah dan anak, dengan suara tawa Jeongwoo sebagai back sound tentunnya.
"Ahahah papa ... papa ... papa"
Dengan masih berlari, Jaehyuk mengangkat tangannya dengan sesekali melihat kearah belakang. Seolah olah jika dirinya benar benar melihat hantu.
Saat melihat sofa, Jaehyuk langsung mejatuhkan tubuhnya. Berpura pura pingsan.
Jeongwoo menepuk nepuk pipi papanya itu.
"Papa angunnn" teriaknya.
"Sayang dulu coba, papanya" pinta Jaehyuk.
Balita itu setuju dan langsung mendekatkan bibirnya kearah pipi Jaehyuk, memberinya ciuman dengan bonus suara 'muachh' dan sedikit iler dari Jeongwoo.
Dia tersenyum bahagia saat melihat Jaehyuk membuka matanya, bahkan membawa tubuhnya untuk duduk di pangkuan Jaehyuk.
"Jeje wangi banget"
"Um um Jeje, bayu andi" pamernya.
"Papa beyum andi?"
"Belum, kan papa baru pulang"
Jeongwoo mengeryitkan dahinya tidak suka, ia lalu turun dari pangkuan papanya dan menarik tangan besar itu menuju arah kamar mandi.
"Mama, papa beyum andi" adunya kearah Asahi yang masih berada di dalam kamar mandi.
"Mama andiin papa" lanjutnya.
Mata Asahi melotot horor, yang bener saja masa dia harus mandiin Jaehyuk. Kalau sampai itu terjadi yang ada dia bakal susah jalan.
"Kan-"
Perkataan Asahi dengan cepat di potong oleh Jaehyuk, ayolah kapan lagi dia dapat kesempatan seperti sekarang.
"Ayo mama mandi"
Jeongwoo yang mendengar itu langsung bertepuk tangan senang, tidak tahu jika mamanya sedang dalam bahaya.
...
...
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Beruang || JaeSahi Ft Jeongwoo ✔
Fanfiction[SELESAI] Punya istri modelan Asahi dan anak macam Jeongwoo itu harus banyak bersabar, biar tidak kena tekanan darah tinggi. 🐻 BxB 🐻 JaeSahi 🐻 HaJeongwoo (Little Bit)