preview.

4.8K 197 2
                                    


PREVIEW 1

"Air?"

"Aira."

"Apa?"

"Gue Aira."

"Oke, apa kabar?"

"Not bad,"  jawab wanita itu tidak acuh.

Aku menarik napas berat, entah mengapa merasa kesal dengan ketidakacuhannya. "Where have you been all this time?"

"Nowhere. Not your bussiness by the way."

"Air, please?" ujarku lirih. Mencoba meraih tangannya, agar dia bisa menoleh ke arahku.

Tiba-tiba dia tersentak, tubuhnya menjauh dariku, seakan tidak sudi bahkan jika kami berdekatan.

"No! Berhenti panggil gue dengan nama Air. Nama itu cuma bisa digunakan untuk orang-orang yang berarti buat gue. Dan lo, Aidan, jelas bukan salah satu di antaranya. For you i'm Aira, not Air."

Dan setelah itu dia pergi begitu saja, menyisakan sebuah tanda tanya besar yang tidak terjawab.

Air, dia tidak mau mendengarku memanggil namanya lagi.

******

PREVIEW 2

Aira Nadaa – Narashka Aidan (5 tahun)

Aira : nama kamu siapa?

Aidan : Aidan.

Aira : hah? Aid... Aidan... kok namanya susah banget sih? Gak ada yang lebih gampang?

Aidan : gak ada.

Aira : contohnya nama aku Aira, dipanggil sama Ayah, Ibu, Kakak, semua panggil aku Air. Nama kamu susah, artinya apa?

Aidan : api. Aidan artinya api.

Aira : nah, aku panggil kamu Api ya.

Aidan : gak, aneh banget.

Aira : gak aneh kok, aku panggil kamu Api, kamu panggil aku Air.

Aidan : terserah.

Aira : oke Api, kita berteman sekarang. 

*****

Tangsel, 01112021

AIR (END, COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang