#HUJAN.SERIES.4
"Where have you been all this time?"
"Nowhere. Not your bussiness by the way."
"Air, please?"
"No! Berhenti panggil gue dengan nama Air. Nama itu cuma bisa digunakan untuk orang-orang yang berarti buat gue. Dan lo, Aidan, jelas buka...
Tarte tatin isa type of upside-down apple tart consisting of pastry baked over slices of fruit arranged in caramelized sugar, served fruit side up after cooking.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When I no longer want to be heard by you, that is when you will want to listen to what I have to say.
It will be to late then.
- Najwa Zebian-
Air POV
Pernah ada satu masa di mana aku menginginkan perhatian Aidan hanya tertuju padaku.
Pernah ada satu masa di mana aku mengharapkan Aidan dapat menatapku lebih dari sahabat.
Pernah ada satu masa di mana aku meminta Aidan untuk menjadikanku satu-satunya.
Pernah, dulu sekali.
Waktu itu menjelang hari ulang tahun Aidan, aku memberikan hadiah berupa hamparan bintang di atas langit-langit kamar. Kesusahan menaiki tangga di dalam kamar Aidan, sembunyi-sembunyi berkerja sama dengan kedua adiknya, hanya untuk memberikan kebahagiaan di hari yang paling istimewa.
Namun tentu saja, semua itu sia-sia.
Di lain waktu, aku juga pernah bersusah payah membuat kue ulang tahun untuknya. Kue bolu biasa dengan hiasan yang juga biasa, namun penuh dengan harapan dan doa istimewa. Kue pertama yang aku buat khusus untuk dia yang selalu memberikan aku pastri buatannya. Kue yang bisa membuat dia tertawa, hanya karena hampir tidak mungkin dimakan akibat terlalu keras dan hambar.
Lagi-lagi, semuanya sia-sia.
Jadi kalau saat ini, kali ini, Aidan datang dan meminta perhatianku. Atau mengharapkan persahabatan kami kembali. Atau meminta agar aku menjadikan dia salah satu orang penting dalam hidupku. Maka maaf, sekarang aku tidak sebodoh itu.
Seperti perkataan dari salah satu penulis terkenal dari Libanon—Najwa Zebian—ketika akhirnya aku letih, ketika akhirnya aku menyerah, ketika akhirnya aku memutuskan untuk tidak lagi ingin didengar, maka saat itulah ketika kau akan menyadari bahwa perkataanku adalah hal yang paling ingin kau dengarkan.
Dan saat itu sudah terlambat untukmu. Semudah itu.
Mungkin Aidan sekarang berusaha keras untuk mendekat, tapi aku tidak akan tergoyahkan. Seperti tetesan air yang sudah membeku, tentunya tidak akan mudah untuk membuatnya mencair. Dibutuhkan kehangatan yang tepat, dibutuhkan usaha yang kuat, juga waktu yang tidak sebentar. Kehangatan dan usaha mungkin bisa dia lakukan, tapi waktu?
Aku tidak berencana memberinya waktu, dia bisa menginginkan, mengharapkan, atau meminta perhatianku sebanyak waktu yang dia punya. Namun aku tidak berencana mewujudkannya, selamanya.
*****
Dua minggu sejak pertemuan pertama kami di malam soft opening Taste, tidak ada satu hari pun berlalu tanpa gangguan Aidan. Hampir setiap hari dia datang ke restoran, tentunya dengan berbagai alasan dari mulai alasan logis sampai alasan yang jelas dibuat-buat.