Tidur, adalah obat paling manjur ketika sepasang kekasih bertengkar hebat.
Meskipun awalnya harus dipaksa dengan ciuman satu pihak, teriakan penuh berontak, namun pasti berakhir dengan desahan nikmat.
Cuma Junhui yang bisa buat Minghao menyesali segala kelemahannya.
"10 menit lagi aku ke studio. Kamu masih mau ngumpet terus di selimut?"
"Pergi saja sana.
Urus penggemar kamu.""Mana ada penggemar di studio, bodoh."
"....."
"Astaga, iya maaf. Kamu pintar."
"..ung."
"Sekarang kamu mau keluar, atau mau aku yang masuk lagi ke dalam selimut?"
Perlahan tapi pasti, ancaman si dominan membuahkan hasil.
Lihat bagaimana gundukan halus tersebut perlahan membesar. Tanda bahwa makhluk di dalamnya kini duduk. Kemudian dengan takut mendongakkan kepala, menatap siapa yang sedari tadi menunggunya dengan sabar.
"Hai."
"Junie.."
"Masih benci sama aku?"
"...."
"Kalau masih benci tidak apa-apa, besok aku coba buat kamu sayang lagi ke aku."
" Caranya?"
"Entah, mungkin kencan di museum?"
"..boleh bawa kamera?"
"Um.
Bawa anak kita juga boleh.""Belum ada, bodoh."
"Hehe.
Aku tunggu sampai ada."Minghao mengulum senyumnya, tapi kemudian kembali menarik selimut. Menutup diri, namun tidak mengurungkan niat Junhui untuk memeluk gundukan halus di atas kasur.
"Aku bisa bilang sayang ke seribu orang, tapi cuma bisa bilang cinta ke kamu doang.
Ingat itu selalu, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Half Perfect [Seventeen BxB 🔞 Drabble]
FanfictionManusia tidak ada yang sempurna, kan? JeongCheol SeokSoo SoonHoon Meanie JunHao VerKwan Warn! 🔞 One couple, 200 words per chapter. Dom sub universe. Age switch. Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only. They're not mine and credits...