Shua kira Seokmin bercanda.
Umm yah.. memang pada dasarnya ia jarang lihat si dominan melontarkan lelucon, sih.
Tapi tetap saja kaget kan kalau tiba-tiba diberi cincin begini seusai olahraga malam.
Bahkan orang yang memberikannya saja masih terbaring miring meskipun kentara sekali gugupnya.
"Pakai."
"Buat aku?"
"Iya.
Dua minggu lagi ada jadwal di US, tapi aku tidak sabar.""Aku tidak mengerti."
"..cincinnya duluan.
Restu mama papa kamu nanti saja dua minggu lagi.""Kenapa?"
"Karena.. oh, ayolah! Tidak bisa kau terima saja?!"
"Nope.
Shua tidak sedang ulang tahun soalnya."Seokmin terdengar menghela nafas. Menyembunyikan wajahnya sejenak di atas bantal, kemudian bangkit.
Shua hanya memerhatikan, bagaimana si dominan kembali merayap ke atasnya. Bertumpu dengan kedua lutut di sisi tubuh si kecil. Merunduk, memaksanya menyematkan lingkar emas tersebut di jari manis tangan kiri sosok yang kini ia beri ciuman bertubi-tubi.
"Terima.
Aku paksa."
Ucapnya terengah, tapi Shua suka."Tidak boleh memaksa. Nanti Shua bilang mama biar tidak direstui-AH!"
"Kalau gitu aku paksa mama biar restui juga."
"Caranya?"
"Dengan.. beri dia cucu?"
"Ah SHIT-
Seok, kau- kita tidak bisa!
Dengar!""......"
"Kau.
Seorang artis.
Aku tau ada artis yang berani go public, tapi demi reputasi, kau tidak boleh-""Apa?
Aku tidak boleh bahagia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Half Perfect [Seventeen BxB 🔞 Drabble]
FanfictionManusia tidak ada yang sempurna, kan? JeongCheol SeokSoo SoonHoon Meanie JunHao VerKwan Warn! 🔞 One couple, 200 words per chapter. Dom sub universe. Age switch. Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only. They're not mine and credits...