"Kau seperti mayat hidup."
"...."
"Tidak balas?
Biasanya langsung teriak.""Gyu, aku sedang tidak enak badan.. jangan pancing buat bertengkar."
Lemah dorongan Wonwoo yang Mingyu terima sebagai bentuk penolakan karena terus digoda, membuat argumen tadi kini terbukti nyata.
Sial, padahal mereka sebentar lagi naik panggung. Tapi Mingyu malah mendapati kekasihnya dalam keadaan kacau begini.
"Kau tidak boleh sakit."
"Tau.
Makanya minggir. Jangan ganggu.""Tidak boleh tidur juga. Sudah pakai softlens, masa tidur."
"Gyu, berisik.."
"Lihat sini."
Kepalanya mendongak, sedikit mengernyit karena tiba-tiba Mingyu merundukkan badan hingga kening mereka bersentuhan sekarang.
Satu usapan lembut di rambut Wonwoo rasakan. Mata terpejam. Diam-diam menikmati kehadiran Mingyu yang -mungkin- mencoba menghiburnya.
"Aku takut kau mati begitu naik ke panggung."
"Bilang saja kalau khawatir."
"Penasaran, kalau kau mati masuk neraka atau surga ya?"
"Surga. Kalau neraka ketemu kamu ntar."
"No, no.. kodrat ku adalah di surga, tau. Aku pernah ke sana kan."
"Tidak lucu kalau kau setelah ini bercanda bilang 'karena aku anak tuhan', sumpah."
"Aku mau coba buat kamu ketawa padahal."
"Ck. Okay. I'll follow the script.
ReAlLY? KaU pERnAh Ke sURgA??""Yup.
Everytime I come inside you, it feels like heaven.""....."
"......."
"You are one hell of a boyfriend, Kim."
"Yes I am."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Half Perfect [Seventeen BxB 🔞 Drabble]
FanfictionManusia tidak ada yang sempurna, kan? JeongCheol SeokSoo SoonHoon Meanie JunHao VerKwan Warn! 🔞 One couple, 200 words per chapter. Dom sub universe. Age switch. Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only. They're not mine and credits...