"udah boleh pulang belum hari ini?" tanya wooseok.
"belum, enak aja mau pulang, siapa yang tadi pagi hampir jatuh karena tiba-tiba pusing?"
"adek" jawab wooseok pelan.
"sabar ya, sebentar lagi boleh pulang kok kalau udah sehat, sekarang apa yang kamu rasain?"
"masih sama, pusing kalau kepalanya gerak, mual juga kayak masuk mobil yang pake pengharum jeruk"
"mau makan sesuatu? Apa minum?"
"eumm mau apa ya? Mangga boleh? Yang muda tapi, mau yang asem"
"kamu sakit maag, yakali"
"pengen makan yang asem-asem"
"satu gigit aja ya?"
"iya"
"janji nanti ga ngambek kalau ga dikasih lagi?"
"janji"
"oke, jam 14.53 wooseok berjanji ga akan ngambek kalau ga dikasih mangga muda lagi setelah satu gigitan" ujar jinhyuk.
"berjanji" timpal wooseok.
"oke, mas titip ke byungchan dulu, dia mau kesini kan?"
"iya, kalau bisa minta tolong cepet ke byungchan"
"iya sayang, adek bayi jangan ileran dulu ya nak, kita tunggu mangga nya ya" ujar jinhyuk mengusap perut wooseok.
"iya ayah"
.
.
.
.
.
.
.
.
"permisi, mangga nya kak"
"uchannnnn"
"kak wooseok haiiiii, selamat ya sekali lagi"
"makasih anak ayam ku, makasih juga mangga nya ya"
"sama-sama kak"
"kak seungwoo hai"
"hai seok, selamat yaa, jinhyuk mana?"
"dikamar mandi, kebelet pipis dia"
"ohh"
"ihh gemes banget ada bayi kiciw disini" ujar byungchan mengusap perut wooseok.
"mau juga?" tanya wooseok.
"mauuuu"
"bentar lagi juga nikah"
"mau berapa chan?" tanya seungwoo.
"gatauu jangan bahas ah, malu"
"eh udah dateng, pulang sana"
"ga ada akhlak, udah dibawain mangga malah ngelunjak jangan sampe lu gue jadiin rujak ya hyuk"
"hahahaha gue bermaksud baik kali, beberapa hari lagi udah mau nikah, jangan kelamaan diluar"
"emang iya?"
"iya, apalagi nih pergi berdua, ga boleh"
"yaudah sayang pulang sendiri ya?" canda seungwoo.
"naik pelaminan sendiri mau?" tanya byungchan.
"hahahahaha jawaban yang bagus" ujar jinhyuk.
"jangan begitu dong cinta"
"jadi aku pulang sendirian?"
