"kakak ini enak" ujar wooshin memberikan sepiring daging yang sudah dibakar untuk wooseok.
"kakak udah makan tadi, buat shin aja ya?"
"tapi tadi cuma makan sedikit, ayo tambah lagi"
"kakak juga makan ini, jadi kenyang sayang" jawab wooseok memperlihatkan buah-buahan di piring nya.
"kakak gamau lagi?"
"engga, buat shin sama kak woona dan kak woorin aja ya"
"kak jinhyuk?"
"iya buat kak jinhyuk juga"
"oke deh" jawab wooshin lalu berlari menghampiri jinhyuk yang sedang membakar ayam.
"kak, kak wooseok gamau"
"iya, tadi kan kak wooseok juga udah makan sedikit, buat wooshin ya biar cepet besar"
"udah besar wooshin, emang kak wooseok gamau makan banyak lagi ya? Biasanya kakak suka daging, apa karena shin bilang kakak gendut?"
"hahahaha engga kok, cuma adek bayi yang didalem perut kakak ga boleh terlalu sering makan makanan yang dibakar"
"nanti kepanasan?"
"eum.. wooshin habisin aja ya? Mau ayam? Udah mateng nih"
"mau mauu, paha kak"
"ini"
"makasih kak jinhyuk"
"sama-sama ushin"
"kak wooseok" panggil woorin.
"apa?"
"gamau main kembang api? Ayo kesana"
"kalian aja, kakak capek banget"
"mau pijet? Aku panggil kak woona"
"yeuu bukan kamu yang mijetin"
"hehehehe kak woona kan jago, tapi kalau kakak mau aku yang mijetin mah ayo aja"
"engga ah gausah, kamu main aja sama makan yang banyak"
"kakak kalau butuh apa-apa panggil aku ya"
"iya rin, sana main"
"okee"
Mereka asik bermain dan memakan makanan yang ada, tanpa terasa malam sudah mulai larut dan angin semakin dingin.
"kenyang banget aku padahal ga makan nasi" ujar woona duduk disamping wooseok.
"paling juga ntar tengah malem kamu nyari nasi" jawab wooseok.
"kali ini engga deh kak, beneran kayak hamil aku, dihamili makanan"
"hahahaha kakak aja butuh waktu 4 bulan buat segede ini, lah kamu semalem doang" ujar wooseok.
"tuh kan udah nyama-nyamain perut nya kakak" jawab woona mengusap perut wooseok.
"beneran deh na kita ga ada nasi, kamu kalau laper ntar makan cemilan aja ya? Jangan makan rumput"
"dikira aku kambing kali ya"
"biasanya kamu kalau laper suka jadi pemakan segala"
"aku cubit nih"
"cubit aja, ga takut" ujar wooseok dan woona pun langsung mencubit lengan kakaknya itu.
"aaaaaaaa sakittttt" rengek wooseok.
"kenapa dek? Apa yang sakit?" tanya jinhyuk berjalan tergesa-gesa menghampiri wooseok.
"hehehehe aku becandain woona doang"