Secretary Kim

30

"udah cakep kok" ujar wooseok pada sejin yang sejak tadi terus memperhatikan dirinya di kaca.

"kak wooseok ihhh"

"hahahaha deg degan banget pasti ya?"

"iyaa, udah dateng belum kak?"

"udah, lagi ngobrol sama papa mama sama mas hyuk juga"

"aaaaa lemes"

"dingin banget loh jin ini tangan"

"takut banget kak"

"gausah takut, semuanya bakalan baik-baik aja" ujar wooseok mengusap surai adik ipar nya itu.

"gue kapan turun nya kak?"

"belum dikode mama, ntar kalau mama telfon baru boleh turun"

"lagi ngobrolin apa sih?"

"kejelekan lu lah"

"masa sih? Lama nih pasti"

"hahahaha banyak banget ya kejelekan nya"

"sebenarnya sedikit, cuma kalau ada kak jinhyuk disana udah pasti jadi banyak"

"udah pasti sih itu"

"duh ini jantung gamau tenang lagi"

"jangan pingsan jin" ujar wooseok.

"huhu bayi, ini gimana?" tanya sejin mengusap perut wooseok.

"tinggal bilang iya, ya kan bayi" jawab wooseok.

"jual mahal dikit lah kak"

"halah, seungyoun mah juga bakalan tau lu udah pasti nerima dia"

"hehehehe"

"mama nelfon, ayo turun" ajak wooseok.

"aaaaaaa pingsan bentar"

"heh ada-ada aja, ayo buruan ntar seungyoun kabur loh"

"jangan dong"

"makanya ayo turun"

"iyaaaa"

Sejin dan wooseok pun keluar dari kamar lalu pergi menuju ruang tamu dimana ada keluarganya dan keluarga seungyoun disana.

"nah ini dia, gimana youn? Masih mau?" tanya papa lee.

"eh gimana?" bingung sejin duduk diantara kedua orangtuanya.

"mau lah pa, tapi gatau sejin nya mau apa engga nerima youn"

"mau dia mah" jawab jinhyuk.

"gimana sejin? Papa dan mama kesini buat nemenin anak nakal yang udah pengen nikah ini kesini, dia bilangnya mau sama sejin, jadi papa dan mama mau meminta sejin untuk jadi pendamping seungyoun, sejin bersedia?" tanya papa cho.

Sejin tersenyum kecil, ia lalu melihat papa dan mama nya bergantian untuk meminta izin.

"eum sejin bersedia" jawab sejin pelan.

"yes!" sorak seungyoun ingin melakukan selebrasi.

Plak!!

"aduh" ringis seungyoun.

"jangan sampe papa mama sejin ngebatalin karena liat kelakuan ajaib kamu" bisik mama cho.

"jangan berubah pikiran ya sejin"

"hahaha iya pa"

Mereka pun lanjut berbincang-bincang untuk menentukan langkah selanjutnya, sesekali juga jinhyuk menggoda adik dan calon adik ipar nya itu yang membuat wajah mereka memerah.