"udah semua? Ga ada yang tinggal kan?" tanya jinhyuk saat mereka sudah berada didalam mobil.
"ada kak" jawab woorin.
"apa? Ambil gih"
"kenangan" jawab nya.
"kak wooseok, adeknya dipungut dimana sih?" tanya woona.
"gatau, ibu pulang-pulang dari pasar udah bawa dia" jawab wooseok.
"enak aja" protes woorin.
"hahaha udah ah jangan berantem, kita jalan pulang ya?"
"oke kak jinhyuk, let's goooooo"
Mobil pun perlahan meninggalkan area villa tempat mereka menginap 2 malam kemarin.
"shin kalau kakak turunin sandaran kursi nya keganggu ga?"
"engga kok, kaki ku dipangku kak woona"
"kakak turunin gapapa ya?"
"gapapa kak"
"ngantuk sayang?" tanya jinhyuk.
"dikit sih mas, cuma lebih ke kurang nyaman aja" jawab wooseok.
"atau kakak tiduran disini aja?" tanya woona.
"iya dek, apa ga begitu aja biar lebih enak?"
"iya kak, nanti biar wooshin didepan terus aku sama kak woona dibelakang banget" ujar woorin.
"gapapa?"
"gapapa kak"
"mas minggir sebentar sayang" ujar jinhyuk.
Setelah mobil nya sudah berhenti, wooseok pun turun dari mobil dan juga adik-adik nya. Woona woorin pindah kebelakang, wooseok pindah ketengah dan wooshin pindah ke depan.
"ada bantal kan na dibelakang? Minta tolong dong na kasih kak wooseok" ujar jinhyuk melihat kebelakang.
"oh ada nih, ini kak"
"makasih na" ujar wooseok.
Wooseok pun berbaring di kursi tengah, setelah itu jinhyuk kembali melajukan mobilnya untuk perjalanan pulang.
"kamu kenapa liat kesini? Nanti pusing loh" tanya wooseok saat wooshin menoleh kebelakang.
"kakak gapapa?"
"gapapa ushin, ayo duduk yang bener nanti pusing kamu nya"
"oke"
"kakak butuh sesuatu?" tanya woorin yang mencondongkan tubuhnya kedepan.
"engga kok, nanti kalau butuh apa-apa kakak bilang"
"oke-oke"
Hari pun sudah mulai malam, mereka pikir tadi jika berangkat untuk pulang diwaktu sore tidak akan terjebak macet, tapi ternyata salah, mereka malah terjebak macet sekarang karena sepertinya ada perbaikan jalan didepan. Jadi harus bergantian untuk melewati jalan disana.
Saat mobil harus berhenti karena menunggu giliran, jinhyuk menoleh kebelakang untuk melihat wooseok yang ternyata sudah tertidur.
Sekarang cuma jinhyuk yang satu-satunya masih bangun, karena yang lain sudah berada di alam mimpi masing-masing.
Karena giliran nya masih lama, jinhyuk memundurkan kursinya, ia lalu menoleh kebelakang dan mengarahkan tangan nya untuk mengusap perut wooseok.
Ia tau jika wooseok sedikit kurang nyaman dengan perutnya, siang tadi wooseok sempat mengatakan pada jinhyuk soal flek yang kembali keluar.
