"mas jinhyuk" panggil wooseok yang membuat jinhyuk mengalihkan pandangannya.
Jinhyuk pagi-pagi sekali sudah memeriksa beberapa berkas selagi wooseok masih tertidur.
"kenapa sayang?" tanya jinhyuk meletakkan handphone nya dan berjalan mendekati ranjang rawat wooseok.
"mau duduk boleh?"
"boleh, sini mas bantu" jawab jinhyuk lalu membantu wooseok untuk duduk.
"panas banget badan kamu" kaget jinhyuk.
"sakit juga" lirih wooseok.
"apanya yang sakit sayang? Sampe nangis gini, kenapa?" tanya jinhyuk berdiri disamping wooseok dan memeluknya.
"pinggang aku sakit banget, gatau kenapa" jawab wooseok memeluk jinhyuk dan menyandarkan kepalanya pada dada jinhyuk.
Jinhyuk pun mengarahkan tangan nya untuk mengusap bagian pinggang dan punggung wooseok agar istrinya itu lebih nyaman.
"sakit hiks"
"iya sebentar ya sayang ya" ujar jinhyuk menekan tombol yang ada didekat kepala ranjang.
"sebentar ya sayang, sabar ya"
Wooseok semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang jinhyuk, ia sangat tidak nyaman dengan kondisi tubuh nya saat ini.
Tak lama dokter dan beberapa orang suster masuk kedalam ruang rawat wooseok.
"ada apa hyuk?" tanya dokter park.
"badan nya panas banget dok, pinggang wooseok juga sakit" jawab jinhyuk.
"kita periksa dulu ya"
"iya dok" jawab jinhyuk melepaskan pelukannya pada wooseok dan memberikan ruang pada dokter park.
"nyeri gitu ya seok?"
"iya dok"
"panas nya tinggi banget ini, saya kasih obat dosis rendah ya, disuntikin aja, kamu lagi mual?" tanya dokter park yang diangguki wooseok.
"muntahin bisa? Mau ga? Tapi jangan dipaksa"
"iya dok bisa"
"sus tolong plastik yang di nakas"
"baik dok"
"hyuk nanti kalau wooseok mual lagi, ambil plastik yang disini aja ya, jangan dibawa ke kamar mandi"
"oke dok"
"ini plastik nya" ujar seorang suster yang memberikan plastik itu pada wooseok.
Dokter wanita itu pun langsung membatu mengusap punggung wooseok saat pasien nya itu sedang muntah.
Jinhyuk ga bisa buat nahan air matanya pas ngeliat keadaan wooseok yang sedang sangat-sangat tidak baik.
Jinhyuk ga kebayang gimana rasanya jadi wooseok yang harus ngalamin ini semua, wooseok itu padahal suka banget ngurang-ngurangin rasa sakit nya kalau ditanya, pasti jawabannya gapapa kok sakit sedikit, tapi kali ini kayaknya dia beneran ga nyaman sama tubuhnya.
"suster tolong siapkan obat nya ya" ujar dokter park memberikan catatannya.
"baik dok" jawab dokter itu lalu keluar dari sana.
"jangan dipaksa ya, nanti kontraksi" ujar dokter park.
Jinhyuk berdiri disebelah dokter park untuk melihat keadaan istrinya, sebelumnya tentu saja jinhyuk menyeka dulu air matanya agar tidak ketauan bahwa pria itu habis menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Kim
Fiksi PenggemarPantes aja ga laku, kelakuan nya aja begitu Warn! bxb