"udah siap dek?"
"udah mas, ini hyunjae masih tidur gapapa?"
"gapapa nanti dimobil bisa ditidurin, bawa guling nya kan?"
"bawa, aku pangku aja deh nanti takut jatuh anaknya"
"yaudah kamu masuk dulu ke mobil, biar hyunjae nya mas gendong"
"oke"
Mereka siang ini mau berangkat ke rumah orangtuanya jinhyuk karena besok keluarga seungyoun mau dateng buat ngelamar sejin.
"nyaman ga?" tanya jinhyuk setelah memindahkan hyunjae ke pangkuan wooseok.
"nyaman kok"
"kalau pegel bilang ya"
"iya mas"
Sebenarnya mau berangkat tadi pagi biar ga kena macet, tapi jinhyuk malah ada kerjaan mendadak dan sekretaris baru jinhyuk juga lagi banyak konsultasi sama wooseok.
"tas kecil aku mana mas?" tanya wooseok saat mobil mereka mulai meninggalkan area rumah.
"itu dibelakang, mau ambil apa?"
"minyak kayu putih"
"bentar" ujar jinhyuk lalu menjangkau tas wooseok yang ada di kursi belakang dan memberikannya pada wooseok.
"makasih mas"
"sama-sama dek, mual ya?"
"belum, buat jaga-jaga" jawab wooseok.
Selain mual muntah pagi hari, wooseok juga suka mual kalau naik mobil, bahkan pengharum mobil aja dilepas semua sama wooseok karena ga kuat sama aroma nya.
"jadi mau beli es kelapa dulu?"
"iya, pengen banget"
"iya kita cari yang jualan dulu ya" ujar jinhyuk yang diangguki wooseok.
"mau pegangan" ujar wooseok menggenggam satu tangan jinhyuk yang tidak memegang stir.
Cupp
Jinhyuk mengecup punggung tangan wooseok yang ia genggam dan tersenyum menatap istrinya itu.
"manja" ujar jinhyuk.
"ga boleh?"
"boleh dong"
.
.
.
"macet banget mas" ujar wooseok saat ia dan jinhyuk terjebak macet.
"iya, capek ya?"
"engga, cuma bosen aja, hyunjae enak banget lagi bobo nya, ga bisa aku ajakin main" jawab wooseok mengerucutkan bibirnya.
"gemes banget"
"orang lagi bosen malah dibilang gemes"
"emang gemes dek"
"ga bisa terbang apa mas? Pengen cepet nyampe rumah mama"
"udah capek ini pasti, pindahin hyunjae ke belakang ya?"
"gamauuuu"
"ngeyel banget sih dek"
"beneran ih, ga capek aku mas"
"kalau capek bilang ya"
"iya ga capek, cuma mual aja ga enak perut aku"
"mau muntah?"
"iya tapi gamau"
"hah? Gimana?"
"gamau muntah, lemes nanti"