Di sekolah , vana sedang melakukan tanya jawab perkalian dengan gurunya
"2+4?" Tanya guru itu kepada semua murid di kelas 1
"6!" Jawab murid itu , tetapi vana tidak memperdulikan itu tak tau kenapa , menurut dia pertanyaan itu sangat membosankan
"2+6?"
"8!"
"2+9?"
"11"
"Luar biasa! , kalian sudah berlatih" kata guru itu sambil bertepuk tangan
"2+7?"
"9!"
"Good job , kalau 330+225?" Sebenarnya guru itu memberikan pertanyaan ngasal tetapi vana langsung menjawab itu tanpa menghitungnya
"555" vana menjawab itu dengan cepat , guru itu langsung terdiam
"Bisa diulangi lagi vana?"
"Aku pikir itu jawaban yang benar , miss" vana menghembuskan nafasnya "lima ratus lima puluh lima.."
Guru itu seperti tak percaya lalu mencek di kalkulator apakah jawaban yang disebut vana benar atau tidak , saat di cek tertanya jawaban itu benar
"benarr.." guru itu langsung terdiam , murid di kelas itu pun ikut terdiam juga
"Baiklah , silahkan kalian kerjakan tugas yang dikasih miss , miss mau keluar dulu"
"Oke miss.."
Guru itu langsung keluar dari kelas , dan langsung menghubungi orang tua vana alias chika
"Haloo.."
"Ya miss , ada apa yaa?"
"Saya ingin bercerita , tadi saya kasih pertanyaan tentang tambahan ke murid saya , lalu saya kasih pertanyaan yang cukup sulit tetapi vana langsung menjawab itu dengan tanpa menghitungnya terlebih dahulu.."
"Sepertinya , Vana sudah memiliki kecerdasan dan jenius yang cukup tinggi , hampir semua keluarga saya memiliki kecerdasan yang tinggi , saya akan men-tes pertanyaan olimpiade matematika , bila benar , Vana memang memiliki otak jenius.."
"Baiklah Chika , terima kasih infonyaa.."
"Sama sama , miss.."
***
Sementara itu , chika yang sedang di kantornya
"Vana , apa memang iq nya tinggi , atau nurun dari keluarga mamanya sendiri?" Batin chika sambil melihat kaca jendela di kantornya
Tokk..tokk...tokk
"Masukk ajaa!!" Teriak chika sambil membolak balik surat berkasnya "lohh christy?"
"Hehe haii ka chika , nih si Vana.." ternyata christy , sedang membawa Vana untuk menuju ruang chika
"Kak kiti , ntar kita main lagi yaa.." ucap vana tersenyum
"Oke dedekk.." christy mengusap kepala vana , walaupun udah dewasa si kiti tetap mau dipanggil kakak , Hadeuhh
"Kak chika , kiti balik yaa?" Ucap christy sambil menutup pintu ruang kantor chika
"Gimana tadi disekolahnya?" Tanya chika sambil memainkan handphonenya
"Bosenn.." Vana menaruh tas di meja sofa dengan kasar , memasangkan wajah cemberutnya dan duduk di sofa
"Lohh kok bosen?" Chika berdiri dan langsung berjalan ke arah vana
"Iya bosen , karna materi yang ada di sekolah kayak udah aku pelajari sebelumnya" ucap vana , chika duduk di sebelah vana
"Oo... iya , kan vana punya iq yang cukup tinggi , pantesan aja dia merasa bosan pas disekolah.." batin chika , lalu menggelengkan kepalanya
"Vanaa.. , kamu itu harus tetap sekolah walaupun kamu merasa kalau materi yang miss sampaikan seperti sudah kamu pelajari , kamu harus tetap di pelajari , agar kalau Vana sudah besar tidak lupa.." chika mengusap kepala Vana dengan lembut
"Kenapa ya mom , Vana pas nunggu jemputan liat anak kelas lain dimarahin sama mommynya sendirii? Trus juga ada yang sampe di jewerr" Pertanyaan yang membuat chika kebingungan harus menjawab apa
"E-ehh gimanaa y-yaa , kalau gitu si bahaya buat mental anaknya , itu juga bikin anaknya down kyk gk percaya diri , jadi tertutup sama yang namanya interaksi sosial.." chika menjawab semua itu dengan cerdas
"Ohh gituu.."
Tokk.. tokk..
Ceklekk..
"Haloo.."
"Daddy!!" Vana sangat gembira ketika ara datang
"Ehh anak daddy.." Ara langsung memeluk Vana , tangan sebelah kanannya membawa bungkusan yang tidak tau isinya apaa
"Tumben banget kamu ra bawa makanan ke sini.."
"Ohh yaa , daddy bawa sesuatu , ini makanan kesukaannya mommy lohh" lalu ara mengambil sebuah box makanan saat dibuka ternyata itu adalah martabak manis bertoping susu dan kacang
"Makasihh sayangkuu.." chika mencium pipi ara lalu memeluk ara
"So sweet banget sih my parent satu inii.." Ucap Vana gemass
"Sama sama istriku tersayangg.." ara mengelus pucuk kepala Chika
"Daddy mau tanya , gimana tadi disekolahnya?" Tanya Ara
"Bosen , pelajarannya kayak aku udah pelajarin.."
"Lahh kok?" Ara kebingungan kenapa anak nya bersifat seperti itu
"Udah nanti aku ceritain dirumah , ceritanya panjangg.." chika menepuk pundak ara
Tbc
Haiii , finally kita ketemu lagii ,
Maaf Bgt aku slow up maklum aku masih anak sekolahan , mana aku atlet lgii
Jadi aktivitasnya padat bgt jdi lupa kalau hrus nge up ni story 😩🤚🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
God, I Love Her [ Completed ]
Teen Fiction"we will continue to love each other." WARNING : GXG AREA🔞🔞