GOD , I LOVE HER 24

1.1K 177 5
                                    

Hari ini keluarga kecil khaulah Tamara sedang berada di rumah Shani dan gracio

"Mami , dedek izin main kerumah temen di seberang yaa?"

"Boleh tapi pulang nya jangan kesorean.." Shani tersadar melihat wajah Caithlyn sedikit pucat "loh dedek kamu sakit , kok muka kamu pucat?"

"Loh pucat yaa?" Jawab gadis berumur 18 tahun itu

"Iyaa pucat aunty.." jawab Vana

"Gak tau padahal aku gak sakit lohh.."

Shani langsung terdiam teringat kejadian 7 tahun yang lalu saat dimana Caithlyn ditembak saat pulang beribadah , dimana sehari sebelum kejadian itu wajah Caithlyn pucat seperti memberi tanda tanda dan mimpinya yang menjadi kenyataan

"Yaudah deh aku langsung aja ke rumah temen aku yaa?" Caithlyn langsung berdiri dan bergegas keluar dari rumah untuk menuju rumah temannya

"Hati hati.." Ucap Chika

"Iya dedek bakal pulang.." ucapan caithlyn yang sangat lembut , membuat hati shani sangat luluh

****

Saat sore jam set 5 , Chika dan Vana yang sedang bermain di taman depan rumah Shani dan gracio

"Mommy itu ada aunty Caithlyn.." Vana menunjuk Caithlyn yang sedang ingin menyebrang

"Caithlynn!!.." pekik chika

Namun saat menyebrang , saat dipertengahan jalan ada mobil yang cukup cepat , chika melihat itu langsung meneriaki Caithlyn agar liat di samping kirinya ada mobil

"CAITHLYNN AWASS!!.." teriak chika

Tapi Caithlyn baru sadar dan melihat kesamping kirinya , mata caithlyn melotot , dirinya ingin berlari tetapi mobil itu sudah dekat dari jaraknya

BRUKK...

Suara nyaring itu sampai terdengar dari dalam rumah Shani dan Gracio
Dan mereka semua keluar 
Caithlyn tergeletak tak sadarkan diri di aspal jalanan , di kepalanya banyak
Darah bercucuran , ada bercak darah di aspal , hidungnya terus menerus mengeluarkan darah

Sontak semuanya langsung berlari kearah Caithlyn , mobil yang menabrak itu langsung melarikan diri tanpa bertanggung jawab

Ara yang baru sampai dari kantor baru sampai di depan rumah langsung berlari sambil terkejut

"Loh C-caithlynn?!?!" Ara sedikit terdiam lalu berlutut dan menaruh kepala caithlyn di pahanya

"Hikss.. Anak mami bangunn" shani sangat terpukul ketika anak ketiga terkapar tak sadarkan diri

Lalu mata Caithlyn perlahan-lahan terbuka dan mengucapkan sedikit demi sedikit perkataan

"M-maafin Caithlyn y-yaa kalo Caithlyn a-ada salah , kalo Caithlyn u-udah g-gak adaa.." ucapan Caithlyn yang membuat semua tambah sedih lalu shani membantah perkataan caithlyn

"Gak dedek gak boleh ngomong gitu , dedek pasti kuatt.."

"K-kalian masih sayang k-kan sama c-caithlyn?" Pertanyaan yang membuat semuanya terdiam

"Tunggu yaa papi mau telfon ambulance duluu.." gracio sangat gelisah dan langsung menelpon ambulance untuk pertolongan Caithlyn

"C-caithlyn pergi dulu y-yaa?" Ucap caithlyn langsung menghembuskan nafasnya dan tak sadarkan diri lagii

"Dedekk , kamu harus kuat adeknya kak chici kan kuatt" chika sangat menangis saat adiknya menutup kedua matanya
Ara terkejut dan langsung mencek bagian samping kiri leher Caithpyn dengan kedua jarinya , dan begitupun dengan nadi yang ada di telapak tangannya














Huufftt..

"17:43 Selamat jalann... Zhou Han Caithlyn Gwyneth.." ucapan ara dan langsung air mata mulai menetes di pipinya , seketika gracio yang sedang menunggu ambulance langsung mengarah ara yang terdiam

"Gak , gak mungkinn.." Shani langsung menutup mulutnya saking tak percaya bahwa Caithlyn sudah tiada..

"Ra.. mending bawa caithlyn kedalam dulu.." mata chika yang sedingkit sembab tak kuasa menahan air matanyaa

Lalu datanglah ambulance , ambulance langsung memarkirkan mobilnya dan langsung mengeluarkan kasur untuk membawa caithlyn kerumah sakit

"Maaf pak , anak bapak sudah tak bisa terselamatkan.." ucap mas mas yang membawa mobil ambulance itu

"Iya saya tau , tapi bawa anak saya dulu ke rumah sakit untuk jenazah anak saya ditindak lanjutkan.."

"Baik pak"

Saat di mobil ambulance sudah ada chika , ara dan Shani
Gracio sedang membawa gwen , Vana dan Vanka untuk berkeliling keliling kota

"Iya dedek bakal pulang.." Suatu kata yang membuat chika terngiang ngiang dibenaknya

"Pulangg.. suatu kata yang membuat kata itu aku tak sadar bahwa adik ke duaku sudah memberikan tanda tanda jika dirinya akan pergi untuk selamanyaa , tapi aku masih tak percaya , kenapa tuhan memberikan ini kepada keluarga ku?" Batin chika sambil menatap ke arah Jenazah adik keduanyaa

"Bahkan aku lihat Caithlyn masih sehat sehat saja , tapi Caithlyn sangat baik , banyak orang yang berkata jika , kenapa orang baik selalu dipanggil tuhan lebih dulu"

Tbc

God, I Love Her [ Completed ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang