God, i love her 43

1.7K 171 22
                                    


Pemberitahuan!
Cerita ini hanya fiksii! Dan para readers juga jangan marah ke Chika. Ini kan cuma fiksi doangg 🙏🏻

Typo bertebaran dimana-manaa


Katy perry : unconditionally (slowed)


Happy reading♡


Tokk..tokk...tokk..

"Buka ajaa! Gak kekuncii" pekik Vana, dirinya hendak tidur, selimutnya sudah menutupi hampir seluruh badannya.

Ceklekk!

"Vanaa.." kata sosok wanita, dengan baju piyama dan rambutnya berwarna hitam.

"Iya, mom?" Tanya Vana, ia bangkit dan duduk.

Chika duduk di tepi kasur.
Dirinya mencium pucuk kepala Vana cukup lama. "Kamu gak pa-pa, kepisah sama mommy?"

Vana terdiam. "Vana sebenarnya pengen ikut mommy. Tapi, kalau ikut mommy pasti daddy marah"

Chika mengusap rambut anaknya. "Coba pegang perut mommy.." perintah Chika untuk menyuruh Vana memegang perutnya yang berisi janin.

Vana meletakkan tangannya di perut Chika. Dirinya tersenyum, "jadii, Vana bakal punya adek lagi?"

"Iyaa...tapi, kamu bakal kepisah sama dede bayi. Kan Vana ikut daddy"

Vana yang dari tadi tersenyum lebar, tiba-tiba senyumannya luntur saat mendengarkan perkataan dari Chika yang membuat dirinya seperti patah semangat.

"Yahh, bakal gak ngeliat wajah dede bayi dongg!" Rengek Vana. Ia memajukan bibir bawahnya.

"Semogaa..." Chika menggenggam kedua tangan Vana, "pas dede bayinya lahirr...mirip sama kamu. Biar mommy rindunya terobati, karna muka dedenya kayak..." Chika mencolek hidung putrinya, "kakak Vanaa..." sambungnya dengan tersenyum.

Vana yang dari tadi terdiam, berubah menjadi senyum. Walau hatinya sedih, karna harus berpisah dengan Chika, mommy-nya.

"Vana sayang mommy..." Vana langsung memeluk Chika dengan erat. Chika pun membalas pelukan hangat dari putrinya.

"Mommy juga sayang Vana" sambung Chika sambil mencium pucuk kepala Vana singkat.

Mereka pun memberikan pelukan hangat dan kasih sayang. Chika sebetulnya tak ingin berpisah dengan anaknya. Tetapi karna masalah yang harus ia hadapi sekarang, dirinya terpaksa harus berpisah dengan Vana. Begitu juga dengan Vana, tak mau berpisah.



°°°



Keesokan harinya, keluarga Chika dan Ara sudah berada di persidangan. Vana menonton persidangan itu dengan sangat gugup.

"Yang sabar yaa, cucu oma" Ujar shani. Dengan Vana yang berada di pangkuan nya.

"Vana nanti bakal ikut daddy, oma"

"Pokoknyaa.." Shani mengusap rambut cucunya. "Jangan lupain mommy yaa?"

"Tentuu, omaa!" Seru Vana.

Di sisi Chika dan Ara. Mereka tak ada saling memandang satu sama lain, lagipula sidang perceraian ini akan berakhir.

Ara menoleh, menatap Chika diam. Tak ada senyuman satu pun terukir di wajahnya.

"Maafkan akuu... Yessicaa" Batinnya.

Tak butuh waktu lama, mereka pun resmi bercerai. Di ruang sidang, tidak ada satupun yang tersenyum. Yang terlihat hanyalah wajah² yang diam.

"Dann... hak asuh anak jatuh kepadaa..." ucap hakim. "Zahra Nur Khaulah"

Ara yang sedari tadi menunduk, langsung mendongakkan kepalanya. Terkejut saat mendengar hak asuh anak jatuh di tangan dirinya.
Sedangkan Chika, hanya terdiam. Meneteskan air matanya.

"Mommyy!!" Pekik Vana yang langsung datang ke arah Chika.

Vana memeluk Chika, isakan tangisnya terdengar. "Jadi, Vana gak bakal ketemu mommy lagi?" Isak tangisnya.

"Kata siapaa?" Tanya Chika, jari nya mulai mengusap pipi Vana yang basah. "Mommy pasti bisa ketemu kamu, kalau bisaa.."

"Lovee you, mom.."

"Love you too, my dear.."



°°°







Seusai persidangan, Chika hendak masuk ke dalam mobilnya.
Dirinya pun seketika mengurungkan itu, saat melihat Vana yang berlari ke arahnya.

"MOMMYY!!" Vana berteriak, tangisan itu pun masih belum reda.

"Vana?!"

Vana langsung memeluk Chika. Sengalan nafasnya sangat terdengar di telinga Chika.

"Mommy...janji yaa? Jangan lupain Vana?" Tanya Vana.

"Iyaa...oh iyaa, mommy bawa kenang-kenangan buat Vana" Chika mengeluarkan sesuatu, rupanya. Chika memberikan sebuah kalung kupu-kupu.

 Chika memberikan sebuah kalung kupu-kupu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Inii...spesial buat anak mommy tersayang" ujar Chika. Vana kembali tersenyum saat mendengar ucapan dari chika.

Chika pun langsung memasangkan kalung itu di leher Vana, nampak terukir senyuman di wajahnya.

"Wihh, anak mommy cantik!" Puji Chika sambil mencolek hidung Vana.

"Makasih, mom" Vana terkekeh.

"I will miss you, mom.."

"I will miss you too, my dear.."



































Tbc

Hmmm...
Badrun masih menjadi misteri, kemungkinan akan terlihat lagi di yang akan datang.

Laluu, Apakah Vino sama seperti badrun juga. Masih misterii! Dan masih dirahasiakan oleh Authornya

God, I Love Her [ Completed ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang