Sekedar mengingatkan:
Tanda (+) untuk membedakan tokoh yang berasal dari masa depan (berlaku untuk Naruto, Sasuke dan Sarada).3rd POV (Di sebuah penjara)
"Sasuke(+) apa kau punya rencana?" Tanya Naruto(+) dengan kesadarannya yang mulai goyah.
"Tidak. Tapi menurutku hari itu adalah hari ini" jawab Sasuke(+) masih dengan matanya yang tertutup.
"Hm? Mungkin kau benar. Hari itu adalah hari ini, tapi kenapa ingatanku buram tentang hari itu"
"Ya, kalau merubah takdir itu seperti membalikkan tangan pastinya seluruh warga desa sudah menjadi hokage" Naruto(+) tersenyum mendengar sahabatnya yang berusaha membuat lelucon.
"Tapi jujur Sasuke(+) aku tidak ingat telah mengubah masa lalu apapun"
"..."
"Sasuke(+) apa kau ingat, apakah kita menang hari itu?"
"Aku tidak tau Naruto(+)"
Naruto(+) menghela nafas panjang. "Aku merasa lelah"
"Hm. Seseorang memakai cakra kita"
"Sasuke, shinobi atau Otsutsuki?"
"Shinobi"
"Aku berfikir apa Boruto akan memilih hal yang sama" Sasuke mengernyitkan dahinya mendengar pernyataan Naruto.
"Itu pilihannya"
"Kau benar. Aku hanya berharap berbuat lebih untuknya" mendengar itu Sasuke(+) membuka mata dan melihat Naruto(+) yang sudah memejamkan mata dengan nafas yang teratur.
"Ya, aku juga" bisik Sasuke(+)
.
.
.
.
.
Boruto POV"Arigato, Sarada(+)" aku tersenyum mengingat hangatnya pelukan Sarada(+) pada bunshin yang baru saja menghilang dihadapannya.
'Ngomong-ngomong dimana ini?' aku memandangi sekelilingku dengan seksama. Aku berusaha membersihkan salju yang menutupi prasasti tepat di depan kuil.
Lambang aneh terukir di atas batu itu, aku mencoba memperhatikannya dengan seksama. 'seperti lambang klan, tapi aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya' Aku mengeluarkan kertas kecil dari tanganku. 'benar, mirip seperti apa yang ada di belakang jaket Kawaki. Mungkin aku aku lebih dekat dengan mereka daripada yang ku kira'
"Hawwwnn" aku menengok ke arah asal suara orang yang menguap itu.
"...Code, kau masih hidup?"
"Yo" sapanya sambil melambaikan tangan kearahku.
Melihat tatapan tajamku dirinya mengangkat kedua tangannya yang membuatku semakin bingung.
"Uzumaki Boruto tenang, aku ingin menjadi sekutumu" dia berjalan mendekat kearahku. Tanganku sudah bersiap di atas katana.
"Apa motivasi mu tiba-tiba meminta hal tidak masuk akal begitu padaku?" Tanyaku yang membuat langkahnya terhenti.
"Alasanku akan terdengar kekanak-kanakan untukmu" dia menatapku, lalu menatap langit dan pada akhirnya menatap kakinya sendiri. "Aida tidak menyukaiku. Dia ingin seseorang yang tidak bisa terpengaruh olehnya. Ada dua tipe orang yang berhasil lolos dari pengaruhnya yaitu Otsutsuki dan orang yang memiliki hubungan darah dengannya. Aida memilih Kawaki, kakaknya sendiri. Sialan!" Aku terkejut dengan pernyatannya.
"Kawaki selalu Kawaki! Otsutsuki Ishiki memilihnya, sekarang Aida juga memilihnya" Aku hanya melihat Code yang meluapkan protesnya dengan kebingungan. Aku memang butuh sekutu yang kuat, tapi kalau aku bersekutu dengannya itu berbahaya apalagi kalau dia masih menyukai si Aida ini. Code akan berbalik menyerang ku dengan mengikuti seluruh perkataan Aida. Aku tidak bisa percaya dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto: To Future Boruto [Slow Update]
FanfictionBagaimana jadinya jika Naruto bertemu dengan Boruto yang sudah dewasa? Akankah kekeluargaan mereka kembali terjalin setelah dengan baik setelah mengetahui apa yang terjadi? Sorry, deskripsi buruk. Langsung aja di baca ceritanya semoga kalian suka...