Sekedar mengingatkan:
Tanda (+) untuk membedakan tokoh yang berasal dari masa depan (berlaku untuk Naruto, Sasuke dan Sarada).3rd POV
Suasana menjadi bertambah tegang saat mereka melihat bunshin Boruto yang mengeluarkan aura intimidasinya pada orang-orang di sekitarnya.
"Aaaaa!!" Salah seorang berlari menyerang bunshin Boruto dari samping dengan kunai yang digenggamnya. Bunshin Boruto melangkah mundur untuk menghindari kunai tersebut. Seolah waktu menjadi lambat, bahkan bunshin Boruto dapat dengan jelas melihat tangan musuhnya yang dipersenjatai kunai melintas tepat di depan matanya. Dengan cepat saat tangan orang tersebut tepat berada di hadapannya ia mencengkram tangan orang itu dan melakukan pergerakan untuk mengunci lawannya.
"Akh!" teriak orang itu saat dirinya sudah tidak bisa bergerak lagi, dengan posisi tengkurap dan bunshin Boruto duduk di atasnya. Bunshin Boruto memukul tengkuk orang itu yang membuat nya pingsan.
Bunshin Boruto menatap orang tersebut dengan tatapan dinginnya. "Aku sedang kesal sekarang. Tidakkah kau tau itu?" bunshin Boruto lalu melepaskan cengkramannya dan berdiri.
Datanglah orang lain yang berusaha menghentikan bunshin Boruto. Dia melempar kunainya yang telah di aliri dengan benang cakra ke arah bunshin Boruto. Tapi dia berhasil menghindarinya dengan mudah. Orang itu melempar kembali beberapa kunai yang telah ada di genggamannya. Semua lemparan kunai berhasil dihindarinya, bahkan dia tak harus melakukan gerakan yang berarti untuk menghindari serangan itu. Tak seinchipun bunshin Boruto bergerak dari tempat awal dirinya berdiri, masih kokoh tegak siap menunggu serangan selanjutnya.
Kunai dengan benang chakra berhasil mengunci seluruh pergerakan Boruto. Orang tersebut menyunggingkan senyumnya dan mengalirkan chakra petir pada setiap benang chakra.
"Kaiten!" ujar bunshin Boruto seraya melakukan jutsunya. Benang chakra yang ada di sekitarnya meregang mengikuti putaran chakra setengah bola yang dibuat olehnya, lalu putus.
"Katon: Gōkakyū no J-" ucapan orang itu berhenti saat Boruto telah mengenai titik vital chakranya dengan Jūken. Dirinya langsung merosot dan ambruk di depan bunshin Boruto. "Kau harusnya lebih berhati-hati padaku.... Aku juga seorang Hyuga" ujarnya sambil menatap lawan yang sudah tak berdaya dihadapannya.
Naruto POV
Apa yang harus kulakukan? Kenapa mereka banyak sekali-ttebayo? Apa yang terjadi? bunshin Boruto yang mengeluarkan aura intimidasinya sampai ke sini, sepertinya dia sedang kesal. Tapi apa yang-
'Settt'
Pukulan melesat tepat ke arah wajahku membuyarkan pemikiranku tadi. Dengan cepat aku bergeser untuk menghindari pukulan tersebut. Orang itu sekarang ada di belakangku dia kembali menyerang, dengan cepat aku memutar tubuhku untuk menghadapnya.
Matanya memandang intens ke arahku. Mata senada dengan mutiara... Sepertinya- Ah! Dia Hyuga, pantas saja gerakannya cepat dan mengandalkan pertarungan jarak dekat miliknya. Omong-omong soal Hyuga.. Aku belum melihat Hinata, dimana dia?
'Sett'
Tanpa ku sadari orang itu sedang menggunakan Jūken untuk menyerangku. Jarak telapak tangannnya dengan tubuhku hanya tersisa 1 cm saja, dan dia berhenti seperti ada yang menahannya. Chakra ini...
"Kurama! Tenanglah, aku masih bisa mengatasinya".
Kurama mengerang 'Kau tidak konsentrasi Naruto, kau benar-benar lembek sekarang. Setelah sekian lama hanya duduk di kursi dan tidak melakukan apapun'
"Hoi! Tidak melakukan apapun bagaimana?? Aku sibuk sekali bahkan hampir stress gara-gara melakukannya-ttebayo".
'.....'
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto: To Future Boruto [Slow Update]
FanfictionBagaimana jadinya jika Naruto bertemu dengan Boruto yang sudah dewasa? Akankah kekeluargaan mereka kembali terjalin setelah dengan baik setelah mengetahui apa yang terjadi? Sorry, deskripsi buruk. Langsung aja di baca ceritanya semoga kalian suka...