Milikku

724 39 2
                                    

Sekedar mengingatkan:
Tanda (+) untuk membedakan tokoh yang berasal dari masa depan (berlaku untuk Naruto, Sasuke dan Sarada).
.
.
.
.
.
3rd POV

"Em Sarada?" Panggil Minnashiki yang membuat kedua pemilik nama Sarada menatapnya. "Semoga berhasil" Keduanya terlihat kebingungan.

Mendengar pernyataan Minnashiki membuat Sasuke merasa tidak nyaman berada jauh dari Sarada oleh sebab itu dia berjalan disampingnya, dan mengawasi situasi apa yang akan terjadi setelah melewati portal dimensi tersebut. Sarada(+) tidak terlihat begitu peduli walaupun dia menautkan alisnya.

Sasuke yang juga ingin melindungi Sarada(+) terlambat mendekati gadis remaja itu, karena putri Uchiha sudah memasuki portal terlebih dahulu darinya.

Setelah mereka semua memasuki portal tersebut barulah mereka tau bahwa pesan yang dikatakan Minnashiki adalah untuk Sarada(+).

Amarah membara pada Uchiha-hime hingga wajahnya memerah karena melihat apa yang terjadi di hadapannya.

"Shanarooo!" Secepat kilat menyambar, dirinya langsung menyerang perempuan yang berada di atas Boruto–yang tidak bergerak sedikitpun–sambil memainkan pisaunya.

Dengan pukulan super kuat milik Sarada(+), perempuan itu terpental hingga menghancurkan dinding-dinding yang dilewatinya. "B–Beraninya kau" gerutu Sarada(+) marah. "Aku bersumpah akan membunuhmu"

Langkah Sarada(+) terhenti ketika dirinya mendengan perkataan Mitsuki "Boruto, tidak bernafas". Sarada(+) langsung berbalik arah dan berlari menuju tempat Boruto berada.

Dirinya berlutut di samping Boruto sambil mengecek luka ditubuhnya. Dia juga melakukan pengecekan nafas dan nadi. Selanjutnya Sarada(+) langsung bergerak melakukan CPR. "Baka, bangun!"

Kaguya yang mengamati mereka dari jauh berjalan mendekat. Setelah beberapa saat melihat usaha keras Sarada(+) yang belum membawa hasil dirinya berkata. "Aku akan bicara pada Momoshiki. Setidaknya dulu, manusia pernah meracuniku"

"Kaguya, suatu kehormatan melihatmu di sini" sapa Momoshiki dengan nada sarkasme-nya.

"Momoshiki, jangan berbesar kepala. Kau akan mati kalau mata biru mati kan" balas Kaguya yang membuat Momoshiki terprovokasi.

"Beraninya kau–?!"

"Aku datang bersama Minnashiki dan Yoshiki untuk membantumu" potong Kaguya dengan santainya.

"Kau kira aku tidak bisa melihat itu hah?! Lagi pula aku tidak membutuhkan bantuan mu Kaguya"

"Mungkin kau tidak, tapi mata biru membutuhkanku"

Dalam sekejap Momoshiki terdiam karena melihat ingatan yang dikirimkan Kaguya kepadanya. Mereka bertukar pandang cukup lama, hingga Kaguya memecahnya. "Maafkan aku Momoshiki, aku tidak mencintaimu lagi. Kau datang ke bumi untuk mencariku, bukan? Lupakanlah masa lalu kita" Momoshiki hanya memandangi Kaguya tanpa berkata apa-apa.

"Dia sudah mati dan ibunya sendiri yang membunuhnya"

Kedua tangan Momoshiki mengepal di samping tubuhnya "...sekarang aku tau"

Kaguya menggeleng "Kau tidak tau apa-apa Momoshiki. Aku lebih menyayangi nyawaku dibandingkan dirinya"

"Tapi kau salah besar Kaguya, dia masih hidup, karena aku memberikan separuh kehidupan milikku padanya–" Kaguya menunjukkan ekspresi keterkejutannya. Momoshiki tetap melanjutkan pembicaraannya tanpa mempedulikan Kaguya. "–Aku meninggalkannya di antara bintang-bintang di rasi Orion. Canis major dan canis minor bersumpah untuk menjaganya. Kita hanya perlu menemukan dia lagi" bisik Momoshiki pada akhir kalimat sebelum kesadaran Kaguya menghilang dari hadapannya.

Naruto: To Future Boruto [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang