Kaguya

533 48 2
                                    

Sekedar mengingatkan:
Tanda (+) untuk membedakan tokoh yang berasal dari masa depan (berlaku untuk Naruto, Sasuke dan Sarada).

3rd POV

"Huh.. huh" bunyi nafas cepat dan berirama semakin keras terdengar. Meski terdapat unlimited chakra karena Karma miliknya, tetapi tubuhnya memberontak. Luka fisik dapat segera sembuh berkat Momoshiki yang membantunya dari sisi lain. Tapi psikologis yang terus-menerus diserang tidaklah dapat tersembuhkan begitu saja.

Darah. Tulang. Organ. Tubuh

Cairan. Kabel. Mesin. Tubuh

Boruto mulai susah membedakan keduanya.

Keberlangsungan dunia shinobi, tapi harga yang harus dibayar adalah kematian di sisi lain.

"Ada takdir yang bisa kau ubah dan ada takdir yang memang harus terjadi. Tapi kau Boruto, antara kau berakhir menjadi pelindung mereka atau kau berakhir menjadi mimpi buruk mereka. Tinggal dari sisi mana mereka memandangmu" Boruto di tengah pertarungan mengingat kembali apa yang Hagoromo katakan.

Monyet. Naga. Tikus. Burung. Lembu. Ular. Anjing. Harimau. Monyet.

"Chidori!"

Dengan kecepatan kilat Boruto menyerang tubuh lawan di hadapannya.

Satu. Musuh yang berdiri di hadapannya tumbang seketika dan darah membasahi lengannya

Dua. Android menyerang dari atas dan dengan tumpuan musuhnya yang baru saja tumbang dia melompat menyerang tepat di jantung mesin itu.

Tiga. Boruto mendarat dari udara yang disambut dengan tembakan yang berhasil dia hindari kemudian menyerang pemiliknya.

Empat. Elemen tanah berhasil mengurungnya dan dengan teknik andalan kakeknya Hiraishin dia berpindah ke kunai yang dilemparkan sebelum tertutup rapat. Boruto menyerang dari belakang.

Lima. Boruto berbalik badan dan mendapati lawan berlari ke arahnya dengan chidori. Tetapi dia kalah cepat dengan Boruto.

Enam. Ketika lawan berjalan di atas cairan dan darah, Boruto menyentuhkan chidori ke sana sehingga lawan tersengat listrik dan tumbang.

Tujuh.

Delapan.

Sembilan.

Boruto terus berlari dan meninggalkan jejak tubuh yang bertumbangan setelah dia melewati lawannya. Sampai pada hitungan ke 197 dirinya berhenti dan bersandar di salah satu tembok sambil mengatur kembali nafasnya.

Tentu saja lawan melihat ini sebagai kesempatan.

Boruto menarik nafas panjang dan menghembuskan melalui mulut. "Momoshiki, mau bergantian denganku?" dengan Jougan Boruto melihat Momoshiki menatap ke arahnya dengan senyum tipis. 'Ya, masih Momoshiki yang ku kenal'

"Kalau begitu aku percayakan tubuhku pada 58.432 tahun pengalamanmu"

"Aku merasa terhormat. Ku kira kau tidak akan membutuhkanku lagi bocah" ujar Momoshiki sebelum Karma menyebar dan tubuh Boruto diambil alih olehnya.
.
.
.
.
.
Sasuke POV

Melepaskan segel Kaguya, aku tidak yakin aku dan Naruto bisa melakukannya. Aku melirik ke arah Naruto yang wajahnya berubah pucat.

"Apa alasanmu menginginkan Kaguya" tanyaku pada Minnashiki. Perasaan was-was tidak dapat hilang dari benakku apalagi karena Kaguya adalah musuh terbesar kami di perang dunia ke empat.

"Karena kita akan mencapai klimaks peperangan sebentar lagi, maka lebih banyak anggota akan lebih baik. Lagi pula aku yakin dirinya akan membalaskan dendam keluarganya. Kalau kita bicara soal Kaguya, aku menjamin di antara Otsutsuki yang tersisa hanya dia yang 'normal' dalam standar manusia" Apa artinya kita harus lebih waspada kepada Otsutsuki lain dibandingkan kepada Kaguya? Kalau diingat-ingat saat aku dan Naruto menyegelnya dengan Yin dan Yang kekei genkai dari Rikudo Sennin dia menangis sambil menatap kami.

Naruto: To Future Boruto [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang