House of Shiki

542 47 4
                                    

Sekedar mengingatkan:
Tanda (+) untuk membedakan tokoh yang berasal dari masa depan (berlaku untuk Naruto, Sasuke dan Sarada).

3rd POV

"Aku dan Papa ingin keluar mencari udara segar" ujar Sarada(+) dengan nada mencurigakan. Sasuke menatap putrinya datar karena alibinya untuk mengajak dirinya ke tempat Boruto berada terdengar absurd. "Papa mungkin bisa membantuku mencari korban perang. Benarkan Papa?" tanya Sarada(+) penuh antusias dengan matanya yang seolah berteriak 'katakan iya Papa'

"Iya" jawab Sasuke datar sekuat tenaga agar tidak menunjukkan rasa canggung.

Tak satupun menyangka Hinata akan menawarkan diri. "Aku juga ingin ikut"

"Tapi Kaa-san" protes Himawari yang tidak di dengar oleh Hinata.

"Aku juga ingin membantu, aku juga pernah belajar teknik dasar medis jadi mungkin akan berguna" ujar Hinata membujuk Sasuke dan Sarada(+) agar mengajaknya. Hinata memandangi putrinya dan berkata "Himawari, Kaa-san akan baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir"

"Yosh! Kalau begitu aku juga ikut!"

"Tou-san juga?! Kalau begitu aku juga" ujar Himawari.

"Aku juga papa.Sarada(+)-nee"

"Tidak!" Dengan cepat Sarada(+) berteriak menolak tawaran mereka. Sasuke hanya terdiam memandangi putrinya. "Aku tidak mau kalian terluka" alasan Sarada(+).

Nanadaime Hokage, Uchiha Sasuke, Uzumaki Hinata, Uzumaki Himawari, dan Sarada hanya menatap Sarada(+) datar. Sementara mereka yang merupakan veteran perang dunia ke empat merasa tersinggung dengan kata-kata Sarada(+).

"Maaf saja ya Sarada(+)-chan, Kurama merasa sedih karena kau tidak mengakui kekuatan penyembuhan instan miliknya". Mendengar itu wajah Sarada(+) memerah.

"Aku juga tersinggung Sarada(+), kita masih kuat lho meskipun kau menganggapku tua" ujar Hinata dengan sedikit humor pada ucapannya.

Sarada(+) melirik ke arah Sasuke yang menggeleng pelan. Melihat reaksi Papa-nya dia tau bahwa rencana dirinya pergi berdua tidaklah berhasil.

"Lebih banyak lebih baik" bisik Sasuke di telinga Uchiha-hime.

Sasuke berjalan di depan Sarada(+) dan menjelaskan rencananya.

Mendengar itu mereka semua semakin bersemangat untuk mengikuti Sarada(+) dan Sasuke, terutama Naruto dengan kepalan tangan yang di angkat ke atas kepala dan senyum yang merebak.

Sarada(+) mengaktifkan Mangekyou Sharingan dan membuat portal.

"Tunggu dulu!" Ujar seorang menghentikan mereka.

"Mitsuki?" ujar Sarada(+) kebingungan, sementara yang lain bersiap waspada.

"Aku juga ingin ikut Sarada(+)" kata Mitsuki sambil mengangkat kedua tangannya. Mereka semua menautkan alisnya curiga, kecuali Sarada(+) yang sesekali mengecek portal dan berfikir.

Sarada(+) memandang ayahnya yang sedang bertukar pikiran secara gaib dengan Naruto.

Sasuke menghela nafas panjang seperti telah kalah argumen dengan sahabatnya itu. Naruto akhirnya mengangguk menyetujui tawaran Mitsuki.

"Ingat Mitsuki, aku mengawasimu" Sasuke memberi peringatan pada Mitsuki yang di jawab dengan anggukan kepala.

Mereka memasuki portal dan keluar di sisi lain desa Konoha. Semilir angin malam menyambut kehadiran mereka.

"Oi manusia kalian lama sekali" ujar seorang berambut putih dengan tanduk seperti Moose atau Elk–rusa terbesar di dunia–yang tumbuh di kepala mengintari rambutnya seperti mahkota. Tubuhnya yang kecil dengan kimono putihnya membuat dirinya terlihat seperti anak-anak yang belum siap masuk akademi ninja.

Naruto: To Future Boruto [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang