02

4.4K 323 1
                                    

Menjalani kehidupan seperti narilia,grissa sudah mulai terbiasa dengan dunia novel ini dan sekolah yang di tempati oleh narilia.

Untuk saat ini grissa belum melihat para tokoh fiksi ciptaan nya,rasa penasaran nya terus memuncak ingin melihat karakter fiksi ciptaan nya.

Apakah mereka sama seperti imajinasi nya Selama ini atau kah tidak.

Sekarang gadis itu tengah berada di kantin sekolah dan menikmati makanan nya sembari melihat sekeliling kantin dan memperhatikan pintu masuk ke kantin sekolah.

Rasa penasaran nya sangat-sangat membuat grissa tidak bisa berpikir dengan jernih.

Dia sangat penasaran dengan para tokoh yang pernah dibuatnya.

Dia ingin melihat wajah mereka apakah sesuai dengan bayangan nya selama ini atau kah tidak.

Terus menatap kearah pintu itu tanpa berniat mengalihkan pandangan.

Walaupun rencana awalnya grissa tidak ingin berurusan dengan para tokoh novel tapi jika melihat wajah mereka saja tak apakan.

Tapi yang ditunggu belum juga datang sampai jam istirahat berakhir pun mereka tidak terlihat.

Hal itu membuat grissa sedikit merasa kecewa karena tak bisa melihat mereka.

Selesai menghabiskan makanannya grissa segera pergi menuju kelas kembali karena sebentar lagi pembelajaran akan dilanjutkan.

Kembali mengulangi pemberajaran yang telah dipelajari oleh nya dulu sangat membuat grissa bosan.

Gadis itu sangat mengantuk sekarang,dia ingin segera pulang dan beristirahat dikamar.

Mengikuti pembelajaran dengan bosan sampai dengan jam pulang dibunyikan,grissa segera pulang kerumah milik pemilik tubuh, narilia.

" Mereka pulang besok,gue enggak tau harus bersikap kayak gimana" gumam gadis itu pelan.

                         ~~~~~~~

Saat ini grissa tengah berada di ruang keluarga,bersama dengan kedua orang tua narilia.

"Gimana sekolah hari ini sayang?" Tanya sang mama.

"Baik,enggak ada yang spesial"jawab grissa seadanya,gadis itu masih agak canggung dengan kedua orang tua pemilik tubuh.

Mendengar jawaban sang putri mereka hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

Ada sedikit kesamaan antara narilia dan grissa mereka berdua sama-sama memiliki sifat yang pendiam.

Jadi jika grissa ditanya dan jawaban nya singkat orang tua narilia tidak akan curiga karena sifat mereka sama.

" Besok pulang sekolah langsung pulang kerumah ya sayang, kakek nenek kamu besok Dateng katanya mau lihat cucu kesayangan mereka."

Mendengar ucapan sang mama grissa hanya menganggukkan kepala paham.

Hal ini yang sangat grissa takutkan,bukan takut terhadap kakek dan neneknya narilia,tapi para sepupu dari narilia.

Kedua orangtuanya memang bilang jika hanya kakek dan neneknya saja yang akan datang kesini tapi grissa tau bahwa para sepupu yang lain juga akan datang kemari.

Grissa tidak bisa bertemu dengan mereka,para lelaki di keluarga atandra diceritakan didalam novel adalah tokoh yang paling gila.

Beberapa diantaranya adalah tokoh antagonis yang dibuat oleh grissa.

Maka dari itu grissa harus berhati hati dengan para lelaki dari keluarga atandra termasuk papa dan kakeknya.

Papa dari narilia juga terkenal akan kekejaman nya.

Grissa juga pernah membuat sedikit kalimat tentang kekejaman dari papa narilia yang mana pria itu menyiksa seseorang dengan sangat kejam.

Alasan nya hanya satu yaitu melihat istri dan putrinya secara terang terangan.

Dengan hanya melihat istrinya dan narilia sang papa bisa sekejam itu apalagi jika orang itu berbuat lebih.

Grissa mulai sekarang harus lebih berhati-hati lagi dalam menghadapi keluarga yang kewarasan nya sangat kurang.

NARILIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang