09.

3K 223 1
                                    

Malam hari ini grissa memberanikan diri untuk makan malam bersama dengan Arkana dan teman-teman pemuda itu.

Mereka juga belum pulang sama seperti saat mereka berkunjung kesini seperti sebelumnya.

Entah kenapa kedua orang tuanya masih belum juga pulang dan lagi nenek dan kakek juga tidak berada dirumah.

Hanya ada Arkana dan narilia dirumah,sepupu yang lain juga belum pulang entah kemana perginya mereka semua.

Grissa sangat terpaksa duduk diantara banyaknya pemuda di depan meja makan ini.

Seharusnya tadi dia tidak memasak makanan terlalu banyak.

Niat hati ingin masak untuk dirinya sendiri malah makanan nya dimakan oleh mereka.

Selesai makan grissa segera membersihkan meja dan segera mencuci beberapa piring yang kotor.

Seusai menaruh piring dan gelas di tempatnya gadis itu berjalan menuju kekamarnya dan mulai istirahat disana.

Walaupun mereka juga belum pulang,setidaknya mereka tidak menganggu dirinya.

Memejamkan matanya dan tidak lama kemudian grissa tertidur dengan nyenyak tanpa terganggu dengan keributan yang terjadi dibawah sana.

Keesokan harinya grissa dikejutkan dengan beberapa barang berserakan dibawah sana dan dengan beberapa orang yang masih tidur dengan nyenyaknya tanpa terganggu dengan sampah yang berserakan.

Tidak memperdulikan mereka grissa berjalan menuju dapur dan membuat sarapan untuk dirinya.

Seusai dengan sarapan gadis itu pergi kekamar dan bersiap untuk pergi kesuatu tempat.

Beruntung hari ini adalah hari Minggu dia akan menghabiskan waktu sendirian untuk berjalan-jalan.

Keluar dari mansion grissa dengan langkah pelan berjalan menuju salah satu mobil yang memang sudah disiapkan untuknya.

Mengendarai mobil itu keluar dari perkarangan mansion grissa membawa mobil itu pergi ketempat yang akan dikunjungi nya hari ini.

Berhenti disebuah cafe yang sudah sedikit ramai dengan beberapa pengunjung yang membawa pasangan masing-masing sedangkan dirinya sendiri.

Tidak apa, grissa masuk kedalam cafe dan memesan beberapa menu yang terkenal di cafe itu dan sambil menunggu pesanan nya datang gadis itu memandang keluar cafe dan bisa dia lihat beberapa orang ataupun kendaraan tengah berlalu lalang disana.

"Permisi ini pesanan nya kak"

Mengalihkan pandangan nya grissa tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada pelayan yang telah membawakan pesanan miliknya.

Saat ingin menyuapkan satu sendok kue kemulutnya grissa bisa mendengar ada satu gelas pecah di meja sebrang sana.

Melihat dengan matanya disana berdiri seorang gadis yang hanya terlihat punggung nya saja oleh grissa dan didepan gadis itu ada seorang laki-laki yang berpenampilan urak-urakan.

Disana Mereka terlibat pertengkaran sampai beberapa pengunjung di cafe terlihat terganggu termasuk dirinya.

Saat dia melihat pertengkaran itu sudah mulai dengan kekerasan grissa berjalan mendekati kedua orang itu dan mencoba untuk menghentikan kekerasan yang akan dilakukan oleh pemuda tersebut.

" kalian ganggu banyak orang dicafe ini dengan pertengkaran kekanak-kanakan milik kalian, dan lagi Lo cowok bro gak baik main tangan sama cewek" ujar grissa kepada pemuda yang tengah memandanginya dengan tatapan aneh.

Pemuda itu tidak mencoba untuk menyanggah ucapan grissa ataupun bertambah marah kepada gadis yang tiba-tiba datang itu.

Dengan telinga dan wajah yang memerah pemuda itu berjalan dengan tergesa menuju keluar cafe tanpa menoleh kebelakang.

Grissa kira dengan dia menolong gadis di belakang nya ini dia yang akan terkena amukan dari pemuda tadi ternyata itu tidak terjadi,dan malah pemuda tadi berlalu keluar cafe dengan wajah memerah.

" Lo enggak apa-apa?" Tanya grissa kepada gadis yang tengah menunduk itu.

Gadis yang ditanya tiba-tiba oleh grissa itu hanya mengangguk kaku dan mengucapkan terimakasih dengan lirih.

Dan berlalu pergi meninggalkan grissa yang menjadi sorotan banyak orang.

Melihat keributan sudah tidak ada lagi grissa melanjutkan kegiatan memakan kue miliknya dengan tenang.

Saat tengah menyiapkan suapan terakhir kemulutnya grissa baru ingat apa yang barusan dia lakukan.

Yang ditolongnya tadi bukan protagonis wanita kan,pemuda yang tadi bukan salah satu anggota geng Arkana kan.

Gawat, dia sudah mengacaukan salah satu alurnya.

Seharusnya tadi dia tidak usah ikut campur kalau begini tamat sudah riwayatnya.

Seharusnya pemuda tadi diberi pelajaran oleh Arkana bukan malah dirinya yang menasehati pemuda itu.

Seharusnya pemuda itu sekarang telah diberi pukulan oleh Arkana karena telah membantak dan mencoba menyakiti pujaan hatinya.

Grissa,kenapa dia bisa ceroboh dalam mengambil tindakan seperti itu.




NARILIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang