Sedang berada dalam keadaan yang sangat dihindari bukan keinginan narilia dia sekarang terjebak antara Aneska dan Elina yang tiba-tiba menghampirinya ke dalam kelas seusai pelajaran.
Entah apa tujuan kedua tokoh ini terhadapnya sekarang, grissa hanya bisa meramalkan doa didalam hati minta pertolongan agar tidak ada pertengkaran dihadapan nya saat ini.
"Lia ayo kekantin." Ajak Elina dengan senyuman manis miliknya yang selalu ada setiap melihat grissa.
Aneska yang mendengar nada bicara milik Elina yang sedikit aneh dipendengarannya itu hanya menatap sinis gadis itu.
" gue mau ngomong sama Lo narilia atandra." Ujar Aneska dengan nada datar andalannya.
" enggak bisa gue duluan yang ngajak Lia." Ucap Elina tidak terima.
Aneska di mengindahkan ucapan dari Elina dengan gerakan cepat gadis itu menarik tangan grissa dan segera membawa grissa pergi dari kelas sebelum Elina mengejar mereka.
Elina yang tidak terima jika teman barunya itu tarik paksa oleh aneska dengan cepat menyusul keduanya.
Tetapi saat ingin berbelok mengejar mereka yang berjalan kearah kanan Elina tidak dapat menemukan jejak kedua gadis itu.
Cepat sekali mereka menghilang dari pandangannya.
Disisi lain grissa sudah susah bernafas sekarang ini,kemarin dia terjebak dengan Elina dan sekarang dia juga harus terlibat dengan Aneska sang antagonis.
Kenapa nasibnya jadi seperti ini, padahal dia sama sekali tidak pernah bertatap muka dengan Aneska ataupun bertemu tanpa sengaja sebelumnya.
Bagaimana Aneska bisa mengenali dirinya,dan apa apaan ini dia dibawa ke salah satu ruangan yang tidak digunakan.
Apakah dia akan menjadi bahan Bullyan Aneska yang selanjutnya, tidak. Dia tidak ingin itu terjadi semoga saja apa yang dia pikirkan tidak benar.
Grissa saat ini sangat ketakutan, untuk berteriak saja gadis itu merasa jika tenggorokan nya tiba-tiba saja tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun.
Aneska yang tidak menyadari ketakutan grissa membuka pintu ruangan itu dan membawa grissa masuk.
Mendudukkan grissa di salah satu kursi yang ada didalam ruangan, Aneska pergi begitu saja meninggalkan grissa yang takut jika dirinya terkurung di dalam ruangan gelap ini.
Tapi, prasangka buruk nya hanya terjadi sesaat setelah Aneska kembali lagi dengan membawa 2 botol air mineral dan roti serta ada seorang siswi yang mengikuti dari belakang.
Dalam keadaan ruangan yang gelap grissa tidak bisa melihat siapa yang dibawa oleh aneska.
" gue bawa Lo kesini cuman mau ngobrol sebentar kok." Ucap Aneska menjelaskan jika dia membawa grissa bukan untuk dia sakiti disini.
Grissa yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya pelan.
" gue mau minta maaf perihal kejadian 4 hari yang lalu narilia." Ujar seorang gadis yang masih setia berdiri dibelakang Aneska.
" dia gak berani minta maaf secara langsung kemarin jadi dia minta tolong gue supaya bawa Lo kesini."
Grissa paham sekarang, jadi siswi di belakang Aneska itu davira.orang yang sudah menyambak rambut cantiknya dicafe waktu itu.
" kenapa Lo marah-marah sama gue waktu itu, padahal kita engga kenal." Ucap grissa memberanikan diri untuk berbicara karena sudah kepalang kesal terhadap davira.
Mendengar itu davira hanya bisa tertawa dengan canggung " gue salah orang, maaf ya." Ujar nya merasa bersalah.
" ya udah ngga papa, gue maafin kalau gitu gue keluar dulu ya mau kekantin laper." Ucap grissa seraya berdiri dari duduknya dan segera berjalan keluar dari ruangan gelap itu.
Setelah keluar dari ruangan itu akhirnya grissa bisa bernafas dengan lega, dia kira Aneska akan melakukan sesuatu kepada dirinya.
Dan juga dari mana Aneska bisa mengetahui namanya padahal dia sama sekali tidak pernah berurusan dengan antagonis itu.
Merasa jika memikirkan hal yang bisa membuat kepala kembali pusing grissa berjalan dengan cepat dan pergi menuju kelas.
Jika dia pergi kekantin sekolah sudah pasti dia akan bertemu dengan Elina yang biasanya selalu berada disisi protagonis laki-laki.
Dia tidak ingin bertemu dengan tokoh yang lain,dia sudah kapok hanya dengan bertemu 3 karakter saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARILIA
FantasyBercerita tentang seorang gadis remaja yang memasuki dunia novel yang dia tulis sendiri dan terjebak disana disaat novelnya sudah berada di pertengahan bab. Akankah gadis itu merusak alurnya,atau mengikuti alur yang sudah ada? Cerita hasil pikiran s...