16.

183 29 2
                                    

Pagi ini dengan senyuman cerahnya Grissa berjalan melewati siswa-siswi yang dipenuhi kesibukan masing-masing pagi hari ini.

Bersenandung riang, Grissa segera membuka pintu kelas dengan semangat dan menyapa teman sekelas yang datang lebih awal.

Duduk dibangku dengan tenang grissa membuka novel miliknya dan membaca dengan serius, sampai dimana salah satu teman sekelas yang meminta tolong kepada dirinya.

"Narilia, tolongin gue balikin buku ini ke perpustakaan ya? Gue beliin Lo ice cream deh."

Grissa yang mendengar itu menutup novel miliknya dan menganggukkan kepala, mengambil beberapa buku yang harus di kembalikan ke perpustakaan dan berjalan menuju pintu keluar.

Sesaat sebelum benar-benar keluar dari kelas gadis itu menoleh kebelakang dan melihat orang yang minta tolong tadi.

"Jangan lupa ice cream nya."setelah mengucapkan itu Grissa segera berlalu keluar.

Berjalan menelusuri koridor yang kini sudah banyak siswa-siswi yang berlalu-lalang, membawa buku dikedua tangan grissa terus berjalan dengan santai menuju perpustakaan.

Memasuki perpustakaan yang masih sepi, Grissa segera menaruh buku ditangannya ditempat semula dan segera kembali ke kelas.

Saat gadis itu sudah akan dekat dengan kelasnya, Grissa memelankan langkahnya, melihat siapa orang yang tengah berdiri didekat pintu kelas.

Elina dan Aneska kedua tokoh itu sering kali datang menganggu Grissa setiap hari disekolah, sebenarnya apa yang kedua tokoh penting itu lihat dari Narilia sang tokoh figuran ini.

Grissa hanya bisa berdoa semoga Elina dan Aneska tidak melihat dirinya, segera Grissa memutar badan dan berjalan cepat meninggalkan perkarangan kelas.

"Hey, Liaa!" teriak Elina dari kejauhan disusul Aneska yang tiba-tiba sudah berada di belakang Grissa.

Grissa melotot seketika tidak percaya dengan kecepatan Aneska dan Elina yang sangat cepat mengejarnya.

Menghentikan langkahnya Grissa segera melihat kearah Aneska yang kini tengah memegang tangannya, Narilia bisa merasakan tatapan mereka. Gadis itu tersenyum kecil berusaha terlihat tenang meski hatinya terasa tidak tenang saat ini

"kalian ngapain pagi-pagi kesini?" tanya Grissa dengan nada akrab.

"Ngapain lagi, nyari kamu lah" Jawab Elina dengan semangat dan diangguki Aneska menyetujui.

"Nanti jangan ke kantin sendirian, bareng aja, nanti pulang juga bareng aku ya"

Belum sempat membalas perkataan Elina, bel berbunyi menandakan waktu pelajaran akan segera dimulai.

Kedua tokoh penting itu segera pergi meninggalkan Grissa dengan segala kegelisahannya, memikirkan alur cerita yang kini sudah sangat berantakan.

~~~~

Dengan susah payah menghindari Elina dan Aneska dikantin dan waktu pulang, kini Grissa harus terjebak dengan dua tokoh lain yang sangat mengganggu.

Keluar kandang buaya dan sekarang Grissa harus terjebak dikandang singa, Arkana dan Gavin, setelah kembali kedunia nyata Grissa pastikan akan membuat keempat tokoh ini menderita di cerita yang berbeda lihat saja.

Sekarang entah kemana dirinya akan dibawa oleh kedua orang didepannya saat ini, dengan tiba-tiba menarik tas ransel nya sedikit kasar dan dibawa kedalam mobil yang sering dibawa Arkana itu.

Grissa kira hanya ada Arkana, tapi siapa sangka, Gavin teman akrab Arkana juga sudah duduk dengan santai di kursi depan pengemudi.

Dan sekarang disini lah Grissa duduk di kursi penumpang dengan wajah malas memandang keluar jendela dengan rasa bosan, entah sampai kapan mereka akan sampai ketempat tujuan.

Grissa hanya bisa berdoa semoga dia tidak di buang di tengah jalan, oleh kedua orang didepannya saat ini.






NARILIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang