13.

3.2K 246 16
                                    

Berjalan di koridor yang lumayan ramai siswa siswi lain yang berlalu untuk pulang, begitupun dengan grissa yang asik mendengar musik dan earphone ditelinga.

Mendengar lagu kesukaan dengan sesekali mengikuti irama musik, gadis itu tidak menyadari seseorang tengah memperhatikan sambil mengikuti kemana arah yang dituju oleh grissa.

Saat grissa hampir sampai diluar gerbang earphone yang digunakannya terlepas diambil seseorang.

Grissa yang merasa jika kesenangannya diganggu mengalihkan badan untuk melihat siapa yang berani menganggu dirinya.

Saat melihat siapa yang mengganggunya grissa mendadak menciut tidak berani untuk menegur orang itu.

Didepannya saat ini berdiri seorang Arkana dengan wajah tampan yang bisa membuat hati milik grissa berdebar dengan kencang.

Pesona seorang Arkana tidak bisa ditolak, jika Arkana bukan tokoh fiksi yang dia ciptakan sudah pasti akan grissa dekati secara ugal-ugalan.

Tapi itu hanya angan dirinya saja, nyatanya yang didepannya ini adalah tokoh fiksi yang tidak akan pernah grissa dapat.

Meratapi nasib, grissa mengabaikan earphone miliknya dan berjalan kembali tanpa memperdulikan Arkana.

Saat sudah lumayan jauh dari gerbang sekolah, grissa bisa merasakan tangan seseorang di tas miliknya.

Grissa bisa menebak siapa orang yang berani menarik narik dirinya seperti ini, tidak lain dan tidak bukan sudah pasti Arkana, grissa hanya bisa pasrah dirinya diseret begitu saja oleh Arkana yang tidak merasa bersalah.

Gadis itu yakin jika tas miliknya cepat atau lambat pasti akan rusak karena terus ditarik paksa seperti saat ini.

Arkana menyeret grissa yang memasang wajah datar merasa kesal.

Memasukkan grissa kedalam mobil, Arkana segera masuk mobil dan menjalan kendaraan miliknya dengan kecepatan sedang meninggalkan sekolah.

Disepanjang perjalan hanya ada keheningan tanpa ada pembicaraan dari grissa dan Arkana sekalipun.

Grissa yang tidak berani untuk mengobrol dengan Arkana, dan Arkana yang tidak bisa memilih topik pembicaraan.

Saat sampai di mansion grissa segera keluar dari mobil dan berjalan dengan cepat tanpa menunggu Arkana terlebih dahulu, saat akan menaiki tangga gadis itu bisa melihat ada dua orang pemuda tengah duduk di sofa ruang keluarga. Mencoba untuk tidak menghiraukan kedua orang itu grissa kembali melanjutkan jalan nya menuju kamar yang sempat tertunda.

Merebahkan tubuh yang lumayan lelah di atas kasur tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu, karena lelah Dengan pelajaran disekolah tadi grissa memutuskan untuk tidur sebentar sebelum turun untuk makan malam bersama. Beberapa menit kemudian gadis itu tertidur dengan lelap.

~~~~~~

Setelah puas dengan tidurnya grissa segera beranjak dari tempat tidur dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri yang sudah terasa sangat lengket akan keringat, seusai mandi grissa segera memakai pakaian dan berjalan menuju meja rias miliknya dan menyisir rambut yang sedikit acak-acakan tidak lupa mengikat rambut panjang miliknya.

Seusai dengan rambutnya gadis itu segera turun dan berjalan kearah dapur yang mana sudah ada mamanya dan Tante yang lain, beberapa wanita paruh baya itu sibuk menyiapkan makanan sesekali tertawa bersama. Saat dia ingin membantu sang mama melarangnya dan menyuruh dia untuk duduk didekat sang papa, Grissa yang tidak ingin menganggu berjalan berbalik arah menuju sang papa yang asik mengobrol dengan sang kakek.

Duduk didekat sang kakek grissa bersandar di sofa sambil bermain handphone yang ada digenggaman untuk menghilangkan rasa bosan.

" narilia, gimana dengan sekolah kamu?." Tanya sang kakek memperhatikan sang cucu yang tengah asik mengetik sesuatu di handphone miliknya.

NARILIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang