04

4K 280 0
                                    

Berjalan dikoridor sekolah sendirian saat jam pelajaran masih dimulai adalah kali pertama bagi grissa.

Dia yang dulunya tidak pernah terlambat datang kesekolah hari ini datang terlambat kesekolah.

Biasanya dia akan tepat waktu bangun dari tidurnya dan segera bersiap kesekolah.

Tapi hari ini gadis itu bangun kesiangan dan tak sempat untuk sarapan bersama dengan mama dan papanya.

Dia tidak bisa tidur karena terus terpikir tentang para sepepunya yakni para antagonis dinovel ciptaannya,dia tidak sabar ingin melihat wajah-wajah mereka.

Dan juga membuat rencana bertahan hidup didunia novel gila ini.

Saking asiknya membuat rencana untuk kehidupan nya di masa depan nanti gadis itu tidak memperhatikan jam,dan akhirnya tidur sekitar jam tiga malam.

Seharusnya dia tidak terlalu memikirkan tentang itu,dan lihat sekarang dia terlambat datang kesekolah.

Sebelumnya grissa sudah mendapat hukuman dari salah satu anggota OSIS yang sedang berada di dekat gerbang sekolah.

Berjalan menyusuri koridor yang sepi grissa akhirnya berhenti di depan kelasnya,meletakkan tas di luar kelas gadis itu berjalan dengan santai menuju ke kantin.

Dia tidak berani mengetuk pintu kelas dan masuk kekelas karena ada guru yang sedang mengajar,takut dimarahi grissa hanya meletakkan tas nya disana dan pergi menjauh dari kelas.

Dia ingin mengisi perut nya dengan makanan terlebih dahulu,dia tidak sempat sarapan karena sangat terburu-buru untuk pergi kesekolah karena sudah sangat terlambat,dan untungnya hari ini bukan hari Senin jika tidak dia akan disuruh baris didekat banyaknya guru.

Dia tidak ingin hal itu terjadi pada dirinya itu akan sangat memalukan.

 Di pelajaran berikutnya grissa masuk ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran.

Belajar dengan fokus tanpa menyadari dari arah belakang ada seseorang yang sedang menatap dirinya.

Baik grissa maupun narilia memiliki kebiasaan yang sama yaitu belajar mereka berdua suka belajar.

Selama pelajaran berlangsung grissa terus saja mencatat apa saja yang diterang kan oleh guru didepan,sampai jam istirahat berbunyi dan dia berhenti menulis.

Merapikan buku buku yang ada di meja dan meletakkannya di dalam tas gadis itu berjalan pergi menuju kantin.

Dia merasa lapar lagi, walaupun dia tadi sudah makan dikantin.

Memesankan makanan nya dan membawa makanan miliknya di meja gadis itu segera menghabiskan makanannya.

Saat ingin menyuapkan makanan ke mulutnya,grissa kembali teringat saat dia dihukum karena terlambat tadi.

  Pagi ini grissa sangat terburu-buru dalam menggenakan seragam sekolahnya,dengan keadaan baju yang masih acak-acakan gadis itu berlari dengan kencang sampai melewati kedua orangtuanya.

Tanpa berpamitan terlebih dahulu,grissa pergi kesekolah diantar oleh sang sopir.

Saat sampai di sekolah grissa bisa melihat gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat oleh satpam yang berjaga.

Berjalan menuju satpam disana grissa membujuk satpam itu untuk membukakan gerbang untuknya,tapi satpam itu tidak kunjung membuka gerbang nya,Sampai seorang siswa berjalan menuju gerbang dan membukakan gerbang itu untuk grissa.

Grissa yang melihat gerbang itu terbuka dia segera masuk dengan tatapan yang menatap nyalang sang satpam yang berjaga.

Tidak lupa untuk berterima kasih kepada siswa itu.

Tapi grissa tidak tau saja jika siswa itu adalah wakil ketua osis yang sedang keliling melihat siswa siswi yang terlambat datang dan memberikan mereka hukuman.

Siswa itu menarik tangan grissa dan membawa gadis itu ke depan tiang bendera dan menyuruh gadis itu berdiri disana selama 30 menit,tanpa bergerak.

Grissa yang dihukum itupun hanya pasrah dan mengikuti hukuman yang disuruh oleh siswa itu.

"Gue baru tau kalau si juara umum suka terlambat kek gini" ucap siswa itu kepada narilia.

Grissa hanya melirik saja tanpa membalas ucapan siswa itu.

Entah kenapa siswa itu selama masa hukuman grissa dia terus saja membuat emosi nya naik.

Selesai dengan hukumannya grissa berjalan menjauh dari siswa itu yang menurutnya sangat menyengkelkan.

Meninggalkan siswa itu sendirian dengan tatapan yang sulit diartikan sedang menatap punggung narilia dari jauh.

Memikirkan tentang siswa itu sepertinya grissa mengenal perawakan dari pemuda tersebut tapi dimana.

" baru ingat tu orang kan salah satu tokoh fiksi ciptaan gue Ravindra Prayan salah satu teman antagonis laki-laki" gumam grissa pelan sangat pelan yang mana hanya dia saja yang bisa mendengar.

Grissa sudah bertemu dengan salah satu karakter fiksinya,entah apa yang akan terjadi dengan grissa kedepannya,apakah akan baik baik saja atau sebaliknya.

NARILIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang