3

49.2K 3.1K 137
                                        

Gibran sedang berjalan di koridor menuju kelasnya. Hari ini Gibran bertekad untuk membalas perbuatan Renald yang kemarin memarahinya habis-habisan di depan para guru.

Moodnya sangat jelek hari ini. Tadi malam juga Gibran tidak bisa tidur memikirkan ciuman Renald apalagi saat tangan Gibran menyentuh pantat Renald waktu itu entah kenapa dia sangat menyukainya

Geezzz

Gibran menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras. "Bangsad pergi lo dari pikiran gue" Ujar Gibran dalam hati

"Sayang" Tiba tiba seorang siswi berbadan montok mendekati Gibran. Syifa langsung bergelayut manja di bahu kekar Gibran. "Kenapa?", tanya Gibran.

"Aku lagi butuh duit" Ujar Syifa dengan suara centil yang di buat buat.

Syifa berjinjit dan berbisik ke telinga Gibran
"Bel masih lama, kita bisa main dulu sebentar"

Semua siswa dan siswi memandang ke arah Gibran dan Syifa yang tengah bergandengan

Tiba-tiba Gibran berhenti berjalan dan dan melepaskan tangan Syifa

"Kenapa?" Tanya Syifa sambil menaikkan alisnya.

"Gadun-gadun kamu mana? Gak ngasih uang lagi?" Ujar Gibran dengan nada meremehkan sambil tersenyum miring.

Syifa melotot semua siswa dan siswi yang mendengarkan perkataan Gibran mulai berbisik-bisik

"M-maksud kamu?" Ujar Syifa gugup

"Gak usah bego mulai sekarang jangan pernah ganggu hidup gue lagi"

"K-kenapa a-aku kan pacar kamu"

"Pacar? Sejak kapan gue bilang cinta sama lo? Lo itu cuma pelacur gue"

Deg

"Jangan deketin gue lagi gue najis sama lo, memek lo dah longgar bekas gadun gadun gendut" Perkataan Gibran sangat menusuk membuat Syifa tak tahan membendung air matanya

Tanpa mereka sadari mereka sudah di keremuni siswa siswi yang sangat kepo. Gibran menyadari hal itu yang membuat emosinya semakin memuncak

"Dalam hitungan ke tiga kalian masih ngerumunin gue jangan harap besok kalian masih bisa sekolah disini" Perkataan singkat Gibran membuat siswa dan siswi langsung berhamburan

1...

2...

3...

.

.

.

Tak lama kemudian Gibran sampai di kelasnya. Suasana kelas sangat ribut karena banyak murid yang sedang mengerjakan Pr di kelas. Gibran tak ambil pusing dan menuju ke bangkunya namun ada pemandangan aneh yaitu Andra dengan Fajar sedang menulis di mejanya masing-masing

"Ngapain lo" Tanya Gibran

"Ngerjain Pr" Jawab Andra singkat sambil terus menyalin buku Bagas yang di pinjamnya

"Ndra ini bener lo kan?" Tanya Gibran bingung, jarang-jarang Andra megang buku apalagi Fajar

"Iyalah bos hari ini mapelnya pak Renald"

"Yoi bos kami ingin berubah ke jalan yang benar" Ujar Fajar drama

"Paan si kalian gak jelas banget"

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi selang beberapa lama Renald memasuki kelas Gibran

"Selamat pagi anak-anak" Ujar Renald sambil meletakkan tasnya di meja guru

"Pagi Paaaaa" Ujar semua murid serentak

Renald X Gibran [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang